IX : -Brother, Love and a Goodbye-

10.9K 755 12
                                    

Hal terakhir yang terdengar di telinga Rin adalah saat Kotarou berteriak memanggil namanya. Setelah itu, kegelapan kembali menyelimuti mimpinya.

Kali ini dia berada di ladang bunga, tempat dimana sinar bulan menyinari tempat itu setiap hari. Di neraka tidak ada cahaya matahari, hanya sinar bulan saja yang terlihat di langit neraka. Dia melihat dirinya sedang duduk memandang langit. Tak jauh dari sana, ada sebuah rumah kecil yang cukup ditinggal seorang diri.

Seorang laki-laki datang menghampiri dirinya di masa lalu. Rin mengintip sedikit wajah laki-laki itu. Laki-laki itu sangat tampan, tatapannya yang sedingin es seolah-olah meleleh setelah bertemu dengan dirinya di masa lalu. Laki-laki itu tersenyum memandang dirinya dimasa lalu. Senyumnya sangat lembut sampai gadis manapun pasti akan jatuh cinta melihatnya.

"Kamito-kun ?", panggil dirinya di masa lalu.

Orang itu yang disebut oleh para anggota numbers tadi. Rin tidak merasa dirinya berbahaya, melainkan hangat.

Tiba-tiba adegan berubah. Dia melihat Kamito sekarang berdiri di tengah ladang bunga itu sendiri. Sementara bunga-bunga bertebaran di sisinya. Dia mengambil daun bunga itu dengan telapak tangannya dan menciumnya. Rin bisa melihatnya diam dan menangis.

Rin hanya bisa bertanya. Apa yang terjadi? Kenapa bisa tiba-tiba seperti ini?. Terlalu banyak hal yang ingin ditanyakan oleh Rin. Dan keadaan kembali berubah. Kali ini Kuro berdiri di hadapannya.

"Yang kaulihat sebelumnya adalah kematianmu. Dirimu hilang bersama dengan bunga-bunga yang berguguran", jelas Kuro sambil melihat ke layar monitor yang terus berputar dengan cepat dan tidak jelas.

"Kematianku ?",tanya Rin lagi.

"Ya.. Hal yang paling tidak ingin kulihat lagi", jawab Kuro sambil menundukkan kepalanya.

"Tapi sekarang aku sudah ber-reinkarnasi kembali. Harusnya kalian sudah tidak perlu bersedih lagi kan?", tanya Rin.

"Kau benar.", jawab Kuro sedikit tersenyum.

"Aku hanya tidak menyukai bagian ini", lanjut Kuro.

"Aku ingin melihat dimana semua ini dimulai", kata Rin.

"Pertemuanmu berawal di tempat yang sama dan berakhir di tempat yang sama", jawab Kuro.

Rin melihat lagi ke ingatan masa lalunya, Kuro sudah menghilang dari hadapannya.

Dia melihat dirinya pertama kali muncul di dunia. Dirinya bukan bagian dari dunia manapun. Hidup berpindah-pindah antara satu dunia dengan dunia yang lain. Dan berakhir di ladang bunga yang terletak di dunia bawah.

Dia juga melihat pertemuannya pertama kali dengan kakaknya, Kamito. Kamito jatuh cinta pada pandangan pertama dengan dirinya meskipun dia tahu kalau Rin adalah adiknya. Lalu meminta dirinya untuk tinggal di istana dengannya. Lily, dirinya di masa lalu menyetujuinya. Kamito bahkan membuat ladang bunga yang sama persis di taman belakang istananya untuk Lily.

"Lily, aku mencintaimu", kata Kamito sambil berlutut memegang tangan Lily. Senyum begitu hangat sampai tak ada yang menyangka dia adalah dewa kegelapan itu sendiri.

Lily menyetujui pernyataannya. Setelah itu, Kamito membuat dua bilah pedang. Satu untuk Kamito dan satu lagi untuk Lily. Meskipun awalnya Kamito ragu memberikan Kuro padanya, akhirnya Kamito setuju setelah pedang itu memang memilih Lily sebagai pemiliknya. Kamito akhirnya mengambil bilah pedang yang satu lagi, Shirogane. Pedang dengan bilah yang berwarna putih.

"Lily, hati-hati menggunakan pedang ini. Kurogane bisa memotong hingga jiwa seseorang. Kalau sampai jiwa orang itu terpotong maka dia tidak akan pernah bisa berreinkarnasi kembali", jelas Kamito.

"Iya. Aku tahu. Kuro sudah memberitahuku tentang hal itu", jawab Lily bahagia.

Ingatan Rin kali ini pun berakhir di sana. Rin pun kembali terbangun dari mimpinya. Dia mendapati dirinya tidur di sofa yang berada di ruangan First. Hampir semua orang memandangnya cemas.

"Kau baik-baik saja?", tanya First.

"Iya. Sedikit terlempar ke masa lalu kupikir", jawab Rin sambil tersenyum agar mereka tidak terlalu cemas padanya.

"Jadi bagaimana?", tanya Kotarou.

"Sudah kutebak dia pasti akan mengingat orang itu pertama kali", jawab Ten atau Junichi.

Rin hanya tertawa dan mengangguk. Dia mengkonfrimasi tebakan mereka.

"Maaf...", kata Rin lain.

"Tidak apa-apa. Dia memang orang yang pertama kali menemuimu.",jawab First.

"Jadi kami rasa itu hal yang wajar", sela Four atau Tsukigitsune lelaki berkuping kucing itu.

Baru saja Four berkata soal itu, tiba-tiba seluruh tanah bergetar seperti akan gempa bumi. Kegelapan menyelimuti langit yang sore di Jepang. Hanya beberapa menit saja, lalu keadaan kembali normal.

Hotaru (Eight) langsung menyengir dan berkata," Orang itu sudah sampai di dunia manusia. Dia sudah berada di sini sekarang".

"Eh?", tanya Rin kebingungan.

"Kamito, kakakmu sudah berada di sini. Kau tinggal menunggu waktu hingga dia menemukanmu", jawab First.

"Ah.. aku harus pergi dulu. Ibuku hari ini pulang lebih cepat. Aku harus pulang dan memasak sesuatu untuknya. Maaf.. ", kata Rin tiba-tiba sambil melihat ke jam tangannya. Lalu Rin menyambar tasnya dan berlari meninggalkan ruangan.

"Tu-tunggu!", panggil Megumi sambil berlari mengejar Rin.

"Megumi , Kotarou.. tolong awasi dia.", perintah First.

"Kau tidak perlu bilang begitu, aku juga sudah tahu tugasku", jawab Kotarou. Lalu dia berjalan meninggalkan ruangan.

"Sepertinya ini semakin menarik, First..", kata Four yang dari tadi terus berada di samping First.

"Entahlah.", jawab First sambil tersenyum kecil lalu berjalan ke arah jendela melihat Megumi sedang berlari mengejar Rin sementara Kotarou berjalan dengan santai di belakang Megumi.

Rin yang sedang berlari malah menabrak seseorang laki-laki yang kebetulan berhenti di hadapannya. Rin menengok ke atas memperhatikan orang yang ditabraknya. Orang itu mempunyai Rambut dan mata yang berwarna hitam dan gelap. Rin memandang laki-laki itu dan membeku sesaat. Begitu pula laki-laki itu, reaksinya juga tidak kalah kaget dengan Rin.

"Li-ly ?", panggilnya.

"Kamito-nii-san ?", jawab Rin terbata-bata.

Trivia :
(-nii-san) istilah yang dipakai untuk menyebut kakak laki-laki.

HanagamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang