XXIX : - Second Meeting -

7.9K 632 2
                                    

Rin mendapati dirinya di semua kota yang cukup modern dan mirip dengan dunia manusia. Yang membedakannya hanyalah langit yang gelap dengan sinar bulan yang tanpa akhir.

"Ini dimana ?", tanya Rin.

"Ini di Negara Akuma. Negara para iblis dan setan. ", kata Four.

Four dan Kotarou pun membawa Rin berjalan-jalan di kota. Mereka terus bersama-sama sepanjang jalan dan akhirnya Rin terpisah saat berada di sebuah distrik yang ramai.

"Eh.. Four ? Kotarou ? Kalian dimana ?", tanya Rin sambil melihat sekelilingnya.

Kedua orang itu tampak lenyap tak berbekas entah kemana. Rin sendiri jalan dengan kebingungan tanpa arah yang jelas dan menabrak seorang laki-laki yang sedang berjalan.

"Maaf..", kata Rin.

"Rin ? Kaukah itu ?", tanya laki-laki yang ditabrak oleh Rin.

Laki-laki itu memandang Rin dengan wajah tak percaya. Laki-laki itu mengenakan topi dan mengenakan baju kaos berwarna hitam dan celana jeans.

"Kami--", tanya Rin yang juga kaget melihatnya. Tapi mulutnya langsung dibungkam oleh tangan Kamito dan menariknya ke lorong yang gelap.

"Ssttt... jangan sebut namaku disini. Sangat melelahkan kalau ada penduduk yang tahu kalau aku sedang berjalan-jalan disini", kata Kamito.

"Hnn?? Iya.", jawab Rin yang masih bengong.

"Kenapa kau bisa ada disini ?", tanya Kamito.

"Aku sedang jalan-jalan disini dengan temanku. Dan aku terpisah dari mereka", jawab Rin.

Dia tidak berani menyebut nama Four dan Kotarou karena dia teringat kalau sebagian anggota Numbers adalah kriminal yang sedang dicari di neraka dan Kamito belum tahu apapun tentang hubungan Rin dan Numbers.

"Begitu ya... Kalau begitu, aku akan membantumu mencari teman-temanmu", kata Kamito.

"Eh? Tidak usah. Aku bisa mencari mereka sendiri. Aku tidak mau merepotkanmu", jawab Rin cepat.

"Kau tidak pernah kesini kan?", tanya Kamito lagi.

"Iya... sih.. Tapi Kuro pasti pernah. Dia bisa keluar dan memanduku", jawab Rin lagi.

"Kalau begitu, suruh dia keluar sekarang dan cari temanmu. Lalu suruh dia beritahu ke temanmu kalau kau sedang menemaniku jalan-jalan sekarang. ", kata Kamito.

"Eh?", tanya Rin heran.

Belum sempat Rin memanggil Kuro. Ternyata Kuro sudah muncul duluan dan memandang wajah yang kesal terhadap Kamito.

"Ya.. ya.. ya.. aku mengerti. Kalian mau kencan kan? Dan kalian tidak mau kuganggu. Baiklah, akan aku beritahukan kepada teman-temannya. Dahh~ selamat bersenang-senang", kata Kuro dengan nada kesal sambil melangkah pergi.

"Eh?? Kuro.. bukan begitu maksudku.. ", kata Rin mencoba menghentikan Kuro tapi Kuro sudah terlanjur pergi entah kemana.

Kamito hanya tersenyum kecil melihat reaksi Kuro dan Rin. Lalu dia menarik Rin keluar dari lorong tersebut.

"Apa yang kakak lakukan disini ?", tanya Rin akhirnya.

"Hanya melihat-lihat. Terkadang aku harus tahu apa yang terjadi sehari-hari. Aku tidak suka duduk diam dan tidak tahu apa yang terjadi di dunia bawah.", kata Kamito.

"Seperti mengawasi rakyatmu sendiri ?", tanya Rin.

"Ya. ", jawab Kamito sambil merendahkan topinya untuk menghindari kontak langsung dengan orang lain.

HanagamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang