LXI : - The Forgotten One -

6.6K 464 4
                                    

Acara sekolah telah berakhir, Rin kembali lagi kepada kesehariannya seperti biasa. Mengurus rumah, ibunya sudah berangkat kerja pagi-pagi. Untung saja, Kuro memasak dan membantunya membereskan rumah. Menurut Rin, bebannya berkurang sejak Kuro muncul. Meski begitu, Rin tidak pernah melihat Kuro makan.

"Apa dia memang tidak makan ?", gumam Rin sambil menyapu rumahnya.

Setelah Rin selesai membereskan rumahnya Takuma pun datang untuk menjemputnya ke sekolah.

Takuma sendiri tidak bertanya apapun kepada Rin. Tentang hubungannya dengan Numbers, kemunculan Kuro. Takuma bahkan tidak terlihat peduli dengan semua itu. Toh, Takuma memiliki moto 'Terserah kalian mau apa. Pokoknya jangan ganggu saja'. Dan dari kecil Takuma selalu seperti itu. Rin pun sudah terbiasa dengan sikap cueknya.

Mereka berdua pun kembali berjalan ke sekolah. Kotarou dan Megumi tidak menjemput mereka. Bahkan kedua orang itu tidak mengikuti upacara penutupan sekolah. First juga tidak ke sekolah. Rin ragu apakah mereka punya urusan sangat penting sampai tidak ke sekolah ?

Sampai di tengah jalan, Takuma pun memutuskan untuk singgah sebentar di sebuah toko takoyaki. Dia bilang kalau dia ingin makan takoyaki sebentar. Dan mereka berdua pun berjalan ke arah toko.

"Selamat datang", sapa penjaga toko yang tidak lain adalah laki-laki yang di tabrak Rin kemarin.

"Yosh! Yosh! Masih hangat", kata penjaga toko itu yang masih memutar-mutar bola takoyakinya.

"Aku mau satu yang isi 8", kata Takuma dengan ekspresi datarnya seperti biasa.

"Baiklah...", jawab laki-laki itu dan kemudian segera menyiapkan 8 potong takoyaki dan memberikannya kepada Takuma.

"Kayaknya kemarin aku melihatmu memakai baju pekerja mini market. Kenapa sekarang bekerja di toko takoyaki ?", tanya Rin.

"Oh.. aku bekerja di mini market dan juga bekerja sambilan di toko takoyaki. Hahaha.. kadang-kadang aku juga membantu mengantarkan barang untuk orang pindah rumah.. Hahaha..", jawab penjaga toko itu dengan santai.

"Nona sendiri memakai baju sekolah Morigaoka,kan ? Sekolah yang terkenal di atas gunung itu", kata penjaga toko itu lagi.

Rin pun melihat dirinya sendiri dan lambang MG sekolah Morigaoka.

"Iya", jawab Rin.

"Rin, ayo pergi. Hari ada inspeksi. Ketua osis akan menghukum kita kalau telat ke sekolah", kata Takuma.

"Eh. Iya.. ", Rin dan Takuma pun segera meninggalkan tempat itu dan kembali berjalan ke sekolah.

"Hati-hati..jangan lupa untuk datang membeli lagi", pesan penjaga toko itu sambil melambaikan tangannya.

Setelah Rin dan Takuma berangkat, penjaga toko itu pun menghela nafas panjang.

"Sayang sekali, Nona Lily tidak mengingatku...", ucapnya sedih.

Penjaga toko itu pun kembali bekerja.

Sementara itu, Rin dan Takuma nyaris telat ke sekolah dan diinspeksi oleh ketua kedisiplinan sekolah. Untung saja Rin dan Takuma lolos karena mereka berhasil sampai 2 menit sebelum lonceng dibunyikan. Semua berkat kereta khusus sekolah yang padat merayap. Mereka berdua cukup kecil untuk menyempil di dalamnya.

"Fiuh.. safe..", kata Rin disertai dengan helaan nafas lega.

"Ya. Kalau tidak, ini bakal merepotkan", kata Takuma.

"Kau masuk ke kelas saja dulu. Aku mau ke toilet", pamit Takuma.

Rin pun mengangguk dan berjalan ke kelasnya. Kuro pun berbisik kepadanya.

"Rin, laki-laki penjaga toko tadi... aku ingin kau menemuinya lagi. Aku ingin bicara dengannya", kata Kuro.

"Hn? Kau mengenalnya ?", tanya Rin.

"Ya.", jawab Kuro tegas.

Next released in 14 January 2016

HanagamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang