CXXIII : - Goal -

1.1K 90 1
                                    

Rin kembali terbangun setelah dibuat pingsan tadi. Dia mendapati dirinya terbangun dengan sebuah cahaya di hadapannya. Dia duduk disebuah bangku dalam keadaan diikat dibagian tangan dan kakinya dan dihadapannya setelah diperhatikan lagi, seorang laki-laki berambut hitam duduk di balik kaca di dalam ruangan putih dan kursi putih. Kedua tangannya dalam keadaan diikat dengan besi dan kedua kakinya, dengan beberapa selang-selang kecil dipasangkan ke seluruh badan dan kepalanya dalam keadaan tidak sadarkan diri.

"Kuro ?", gumam Rin pelan sambil mencoba memperhatikan sang lelaki tersebut.

"Iya. Itu Kurogane", jawab sebuah suara yang berada di belakang Rin.

Rin pun mencoba memberontak dari ikatannya yang kencang itu dan sang pemilik suara pun bergerak dan berjalan ke hadapan Rin.

"Apa kau merasa tidak berdaya, Nona ?", tanya sang pemilik suara yang tidak lain adalah Levian sendiri.

"Lepaskan dia.", ucap Rin.

"Tenang saja, habis ini giliranmu kok", ucap Levian sambil menunggingkan senyum kecilnya.

Dia lalu menjalankan control yang ada ruangan itu, dan sekelebat cahaya menjalar kesekujur tubuh Kurogane yang membuatnya berteriak kencang dan meronta. Rin sendiri mulai menangis dan memohon Levian untuk berhenti, tapi lelaki itu tanpa melirik ke arahnya sedikit pun menatap ke arah Kurogane dan melanjutkan apa yang dia lakukan.

Sampai akhirnya beberapa menit berlalu dan akhirnya Levian menghentikannya

"Apa yang kau lakukan padanya ?!", tanya Rin dengan terisak-isak.

"Apa yang kau khawatirkan ? Dia hanya benda. Dia hanya pedang.", jawab Levian dengan tatapan sinis.

"Tetap saja. Dia orang yang berharga bagiku ! ", jawab Rin dengan nada marah.

"Kau akan tahu, setelah kau mencobanya", kata Levian. Dia pun melepas ikatan Rin dan menariknya masuk ke dalam ruangan putih itu dengan paksa. Rin mencoba memberontak, tapi Levian membekukan tangannya supaya dia tidak melawan.

2 orang lainnya masuk ke dalam ruangan dan melepas Kurogane yang berbaring lemas tak sadarkan diri. Lalu memaksa Rin duduk di bangku yang sama tadi.

"Apa tujuanmu ?", tanya Rin saat dia berhasil terikat di bangku dengan 2 orang petugas yang tidak dikenalnya memasangkan selang kecil itu ke kepalanya.

"Mereset dunia ini.", jawab Levian dengan nada kecil. Lalu dia pun berjalan keluar dari ruangan itu bersama 2 orang lainnya, meninggalkan Rin sendirian.

"Tu-tunggu !", teriak Rin.

Tanpa menoleh ke belakang, Proses berikutnya pun dilakukan pada Rin.


HanagamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang