LXXV : -Negotiation-

4.9K 357 6
                                    

"Terima Kasih, Kouichi-san. Kau benar-benar membantu", kata seorang ibu-ibu di depan apartment kepada Kouichi yang baru saja selesai mengangkat kardus-kardus yang besar.

"Tidak apa-apa. Ini sudah tugasku", jawab Kouichi dengan tawa ramahnya.

Setelah itu, ibu-ibu itu pun memberikan sebuah amplop coklat yang berisi uang kepada Kouichi dan kemudian pergi setelah berterima kasih sekali lagi. Kouichi pun segera menghitung uang di dalam amplop itu sebelum Kuro muncul di hadapannya.

"Kou, Aku ingin bicara denganmu", kata Kuro.

"Kuro ya.. Ada apa ? ", tanya Kouichi sambil menyimpan kembali amplop itu di kantong celananya.

"Rin akan tinggal di rumah Kamito untuk sementara waktu. Aku datang untuk memberitahumu hal itu", kata Kuro.

"Bukankah itu hal yang bagus ? Kalau dia tinggal bersamanya bukankah Nona lebih aman ?", tanya Kouichi lagi.

"Ya. Tapi, kurasa kau sudah mendengar tentang kasus di Morigaoka itu.", kata Kuro.

"Hmm.. Soal itu ya.. Aku sudah mendengarnya saat anak SMA bergosip di depan toko-ku. Apa perang benar-benar akan dimulai ?", tanya Kouichi.

"Kurasa. Hirato sendiri sudah mengakuinya. Kamito juga mengkonfrimasinya. Aku ingin kau kembali ke sisi Rin sebelum perang besar dimulai.", kata Kuro.

"Baiklah. Lagipula dari awal, aku memang pengawalnya. Bisa beri aku alamatnya ? Setelah ganti baju dan mandi aku akan segera ke sana. Sudah saatnya aku kembali mengerjakan tugasku", kata Kouichi sambil memberikan secarik kertas kepada Kuro.

"Tidak perlu. Aku akan menunggumu. Lagipula, Rin sudah berada di rumah Kamito sekarang. Kamito sudah menjemputnya tadi", kata Kuro.

"Ok. Aku akan berberes secepat mungkin", kata Kouichi.

Di sisi lain, Rin sendiri mencoba untuk menelepon First dan bernegosiasi soal makan malam yang tadi. Untungnya First langsung menjawab panggilannya dengan cepat.

"Halo, First-san. Bisa bicara sebentar ?", panggil Rin.

"Rin-sama ? Tentu saja.", jawab First.

"Emm... Anuu.. Hari ini aku sudah pindah ke tempat Kamito-nii.", kata Rin dengan nada yang mulai gugup. Bagaimanapun dia tidak pernah bernegosiasi dengan orang sebelumnya. Apalagi dengan orang yang seperti First.

"Syukurlah. Rin-sama akan lebih aman disana. Apa ada hal yang bisa kubantu ?", tanya First lagi.

"Malam ini, aku makan malam bersama mereka dan aku berbicara soal kerja sama kepada mereka. Aku ingin Numbers bekerja sama dengan Kamito-sama tentang perang ini. Ba-Bagaimana menurutmu, First-san ?", tanya Rin.

"Hmm...aku tidak yakin, kami bisa bekerja sama. Numbers itu terdiri dari banyak criminal. Dan lagipula, apa keempat orang itu mau bekerja sama dengan kami ?", tanya First.

"Ta-tapi, kami membutuhkan bantuan kalian.", kata Rin.

"Baiklah. Akan kutanyakan bagaimana pendapat mereka dan akan kupikirkan lagi tentang hal ini. ", jawab First akhirnya.

"Te-terima kasih, First-san! Aku sendiri akan mencoba untuk meyakinkan mereka tentang hal ini. Terima kasih banyak.", jawab Rin dengan nada gugupnya.

"Tidak apa-apa. Lagipula, Aku bukan pemimpin mereka. Aku sendiri tidak keberatan soal ini. Jadi, jangan dipikirkan", kata First. 

Karena Chapter ini cuma sedikit, next chapter rilis tgl 18 April 2016 ya~ Dua hari lebih cepat. 

HanagamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang