Hari pun berganti malam, Rin juga telah sampai di rumah Kamito setelah dijemput oleh Kouichi dengan mobil yang datang dengan Kuro di sampingnya. Dengan sangat menyesal, dia pun harus berpisah kepada Takuma untuk sementara waktu, apalagi hubungan pertemanan mereka jadi agak canggung setelah kejadian tadi siang.
Kamito sendiri harus telat pulang karena beberapa urusan, Rin pun menghabiskan waktu di kamarnya. Karena bosan, dia pun memperhatikan isi kamarnya.
Bisa dibilang, kamarnya benar-benar mewah. Kurang lebih mirip kamar hotel bintang 5 yang ada di luar negeri. Kamar mandinya juga tidak kalah besar. Rin sendiri merasa kalau sepertinya kamarnya ini bahkan lebih besar dari lantai satu rumahnya. Beberapa barang bahkan masih dibilang baru.
"Yo! Jou-chan (Nona) , Kamito-sama sudah datang. Beberapa anggota Numbers juga sudah datang ", kata Kouichi sambil membuka pintu.
"Eh.. Iya..", jawab Rin sambil berlari kecil ke arah Kouichi.
Rapat pun dilakukan di ruangan khusus, ruangan yang cukup besar untuk menampung lima belas orang lebih. Rin sendiri duduk di sebelah Kamito dengan Kouichi yang berdiri di belakangnya. Bisa dibilang suasana cukup kelam dan tegang.
Haruhiko, Natsume, Akihiko dan Fuyuki turut hadir dalam rapat itu disertai dengan Shirogane. Di sisi lain, Beberapa anggota Numbers yang tidak hadir adalah Second, San, Nine, dan Twelve.
"Sepertinya hanya segini saja yang hadir. Apa aku perlu memperkenalkan diri ? ", tanya Kamito sambil membuka rapat dengan senyuman.
"Kurasa tidak perlu, Kamito-sama. Kurasa di neraka tidak ada satupun yang tidak mengenal dirimu", jawab First dengan tenang.
Rin sendiri masih duduk dengan gugup sambil melihat keadaan. Kamito yang menyadari itu pun menggenggam tangan Rin dan Kouichi yang melihat malah tersenyum dengan penuh arti (entah menahan ketawa atau apa).
"Kalau begitu, kurasa Rin sudah menjelaskan inti dari pertemuan ini. Aku sendiri secara pribadi membutuhkan bantuan kalian para Numbers dalam peperangan ini", kata Kamito dengan nada tenang.
"Dalam hal itu, Kami tidak keberatan asalkan kalian bisa memenuhi syarat dari kami", kata First.
"Syarat ? Kalau aku bisa memenuhinya tidak masalah", jawab Kamito lagi.
"Syarat pertama, kami tidak mau di atur selama peperangan berlangsung---", kata First sebelum dipotong oleh Haruhiko.
"Mana bisa seperti itu ?! Seharusnya kau sadar posisi-mu sedang berbicara dengan siapa ?!", sambar Haruhiko cepat.
"Itu baru syarat pertama", lanjut First lagi sambil menatap tajam ke arah Haruhiko.
"Aku tidak keberatan", kata Kamito lagi. Kali ini suaranya terdengar agak dalam setelah melihat tingkah Haruhiko tadi.
"Ta-Tapi, Kamito-sama .. ", kata Haruhiko mengajukan protes tapi, Shirogane langsung menepuk pundaknya sambil tersenyum.
"Kau harus sedikit lebih tenang, Haruhiko", kata Shirogane pelan.
"Baiklah, Kulanjutkan, Syarat kedua, Kami ingin kerja sama dari kalian tentunya ", kata First lagi.
"Bagian itu aku tidak bisa.", protes Natsume.
"Natsume...", tatap Shirogane.
"Kalau begitu, kita agak sulit bekerja sama", kata First.
"Aku menerima dua kondisi itu", jawab Kamito.
Mendengar itu, Natsume dan Haruhiko pun nyaris memprotes, "Tapi, Kamito-sama.. Bagaimana bisa—".
"Aku tidak peduli dengan hubungan atau masalah pribadi kalian. Apa di tempat kerja, kalian boleh mengungkit urusan pribadi ? Apa kalian masih anak-anak ? ", tanya Kamito dengan nada mencoba untuk menahan diri.
Seketika, mereka berdua pun terdiam dan kembali duduk. Suasana yang sudah tegang menjadi lebih tegang karena dua syarat itu. Sementara itu, Izumi dan Fuyuki sedang perang dingin tanpa mereka sadari.
NEXT CHAPTER , RILIS HARI INI ~!
RILISANNYA KU-PERCEPAT HAHAHA... //lagi semangat~!
![](https://img.wattpad.com/cover/38402894-288-k887601.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanagami
خيال (فانتازيا)Hanagami Rin, gadis yang dikatakan reinkarnasi dari Lily. Seorang gadis cantik yang merupakan adik dari dua dewa bersaudara, Hirato dan Kamito. Akan tetapi, akibat dari reinkarnasinya dia tidak mengingat apapun di kehidupan lalunya. Ini kemudian...