CXIII : - Forgiveness -

4.2K 236 40
                                    

"Aku minta maaf sudah menghapusnya dari ingatanmu. Pengkhianat itu, aku tidak bisa memaafkannya", kata Kamito.

"Aku hanya ingin mendengar cerita yang sebenarnya. Karena aku percaya kepada Kamito-nii, aku ingin mendengarnya dari mulut Kamito-nii langsung", jawab Rin.

"Aku tidak akan marah atau membencimu, meskipun Kamito-nii menghapus ingatanku", kata Rin lagi.

"..... Baiklah.. Aku menceritakan semuanya kepadamu. Seperti aku memang tidak pernah bisa menang melawanmu", kata Kamito.

Kamito menceritakan semuanya kepada Rin termasuk kematian Lily malam itu dan Rin hanya bisa tersenyum mendengar semua itu.

"Aku akan memaafkannya", kata Rin.

"Apa kau yakin ? Laki-laki itu tidak bisa kau percaya", jawab Kamito ragu.

"Pasti ada alasan kenapa dia melakukan itu. Aku tau semua anggota Numbers memiliki masalah yang berat. Levian pasti begitu", kata Rin.

"Kau terlalu baik, Rin. Sama seperti---", ucapan Kamito terhenti dan dia kembali tersenyum. "Bukan, kau adalah Rin sekarang", gumam Kamito.

Keesok harinya, Rin kembali bersekolah seperti biasa diantar oleh Kouichi. Tapi begitu mencapai gerbang sekolah Megumi langsung memeluk Rin dengan cemas.

"Rin-chaann !! Apa kau baik-baik saja ? Twelve tidak melakukan apa-apa kepadamu,kan ?", tanya Megumi.

"Tidak kok..", jawab Rin sambil tersenyum.

"Lagipula Twelve tidak seberbahaya itu. Lihat, aku baik-baik saja kan ?", kata Rin lagi.

"Ta-tapi.. dia ...", jawab Megumi.

"Aku sudah mengetahui semuanya. Aku mendengarnya dari Twelve dan Kamito-nii.... Aku juga mengingat kembali semua masa lalu yang berkaitan dengan Megumi-chan.. Aku mengerti kok", kata Rin lagi.

Sebelum Megumi kembali berkata-kata, Kotarou menepuk pundak Megumi sebelum dia menangis dan membuat heboh satu sekolah lagi.

"Kau harus menghargai keputusannya.. Ya.. lagipula aku tidak akan ikut campur..", kata Kotarou.

"Berarti, Rin-sama sudah tau tentang Levian ?", tanya Jun yang baru saja datang dengan Ritsu.

"Iya. Selamat pagi, Jun dan Ritsu", sapa Rin.

"Selamat pagi!!! ", sapa Ritsu ceria seperti biasanya.

"Begitukah... Sebaiknya kita lanjutkan ini setelah pulang sekolah..", ucap Jun.

Setelah mendengar kata-kata Jun, mereka pun mengangguk setuju dan ikut berjalan ke kelas sebelum bel sekolah berbunyi sebagai tanda pelajaran dimulai. 


Author's Note : 

Sorry udah lama tidak meliris.. Author benar-benar buntu beberapa bulan ini ditambah ada beberapa masalah di dunia nyata sampai membuat Author hampir menyerah dan benar-benar buntu. Tapi tanggung jawab tetap tanggung jawab. Hanagami tetap akan saya tamatkan walaupun slow progress. 

Untuk chapter berikutnya, saya tidak bisa menjanjikan tanggal perilisannya. Tapi saya akan tetap mencoba untuk produktif dan story ini tetap akan saya lanjut. 

Terima kasih sudah membaca Hanagami sampai sejauh ini. 

HanagamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang