X: -Kamito-

10.4K 783 12
                                    

"Li-ly ?", sahut Kamito tiba-tiba dengan ekspresi kaget.

"Kamito-nii-san?", tanya Rin.

Tanpa ragu Kamito langsung memeluk Rin dengan erat. Senyum dan air mata mengalir di pipi Kamito. Megumi dan Kotarou yang mengejar Rin tadi langsung bersembunyi di gang terdekat. Mengintip dari belakang tanpa ketahuan.

"Terlalu cepat.", kata Kotarou.

"Mereka juga punya pelacak. Apa kau lupa?", jawab Megumi.

"Memang tidak sebagus sihir pelacakku sih.. Tapi, kalau sudah sampai di dunia manusia memang mudah untuk dilacak", lanjut Megumi dengan suara pelan.

Sementara itu, Rin masih dibuat bengong oleh Kamito yang tiba-tiba memeluknya. Dia tidak mampu berkata-kata setelah dipeluk seperti itu. Terlebih lagi dia baru saja melihat ingatan tentang Kamito yang sangat sedikit.

"Umm.. maaf..", kata Rin mencoba melepaskan diri dari pelukkan Kamito.

"Ah.. iya, maaf memelukmu seerat itu.", jawab Kamito.

"Senang bertemu denganmu kembali, Lily.", lanjutnya.

"Aku bukan Lily. Namaku Hanagami Rin. Aku minta maaf sebelumnya karena aku masih belum bisa mengingatmu secara sempurna", kata Rin sambil menunduk meminta maaf.

"Ah.. aku mengerti. Aku memang tidak seharusnya memanggilmu, Lily. Lagipula ingatanmu memang tidak akan teringat sempurna sampai kau berumur 18 tahun. Thanatos memberitahuku soal itu.", jawab Kamito sambil tersenyum lembut.

"Sekali lagi aku minta maaf, tapi aku harus pulang ke rumah dulu sekarang. Ibuku tidak bisa memasak, jadi aku harus pulang dan memasak sesuatu untuknya. Oh iya, hubungi aku. Jadi nanti kita bisa bertemu lagi.", sahut Rin tiba-tiba lalu mengeluarkan secarik kertas dan pulpen dari tasnya. Menulis nomor teleponnya lalu menyerahkannya dengan cepat kepada Kamito dan pergi meninggalkannya.

"Rin-chan berhasil membuat Kamito-sama bengong dengan tindakannya..Pfftt...", kata Megumi sambil menahan tawa.

"Dia memang gadis yang luar biasa", lanjut Kotarou sambil tersenyum

Kamito hendak berlari menyusul Rin tapi dia malah kehilangan jejaknya. Rin sudah buru-buru lari menuju rumah.

Sesampainya di rumah, Rin menghela napas panjang karena terlalu capek berlari. Ibunya sudah sampai di rumah dan sibuk membersihkan rumah. Hari ini ibunya pulang lebih cepat. Rin sendiri juga jarang bertemu langsung dengan ibunya karena ibunya juga sibuk bekerja. Ibunya selalu bangun pagi-pagi sebelum Rin terbangun untuk berangkat kerja dan pulang saat Rin sudah tertidur. Kadang-kadang ibunya mengambil izin pulang agar bisa mendapat waktu dengan anaknya. Ibunya bisa melakukan hampir semua pekerjaan rumah kecuali memasak. Jadi, Rin lah yang selalu menyiapkan makanan untuknya.

"Tadaima (Aku pulang)...", sahut Rin sambil menutup pintu rumah lalu meletakkan barang-barangnya pada tempatnya.

"Okaeri(Kamu sudah pulang), Rin-chan", jawab ibunya.

Rin langsung berjalan ke dapur dan mulai memasak. Rin pun memasak napolitan kesukaan ibunya. Makanan yang simple namun enak. Hari ini Rin makan berdua dengan ibunya. Kuro tidak menemaninya makan dengannya seperti biasanya saat ibunya tidak ada. Rin masih belum memberitahukan ibunya tentang hal yang sudah dialaminya sejak dia berada di bangku SMA.

"Bagaimana sekolahmu?", tanya Ibu Rin.

"Baik. Seperti biasa.. ", jawab Rin tersenyum.

"Baguslah. Sepertinya rumah lebih bersih dari biasanya... Kau sempat membersihkan semuanya ?", tanya Ibu Rin sambil memperhatikan sekeliling.

"Tadi ibu mau membersihkannya cuma sepertinya sudah bersih. Kau membersihkannya setiap pagi sebelum pergi ke sekolah ya?", tanya ibu Rin lagi.

"Eh? Iya.. aku membersihkannya setiap pagi.", jawab Rin dengan nada yang meyakinkan. Dia tahu pasti Kuro yang membersihkan rumahnya setiap pagi selagi Rin masih tidur.

"Maaf merepotkanmu.. ", kata Ibu Rin.

"Tidak apa-apa.", jawab Rin.

"Ibu jarang bertemu denganmu secara langsung tapi sepertinya kau sudah sedikit berubah dari sebelumnya", kata Ibu Rin.

"Eh? Benarkah? Aku masih merasa kalau aku adalah diriku yang dulu", jawab Rin.

"Ah.. Ibu lupa mengajak Takuma-kun.. Numpung ibumu masih disini. Ajak semua temanmu saja untuk makan malam nanti. ", kata ibu Rin tiba-tiba.

"Ehh.. iya.. banyak tidak apa-apa?", tanya Rin.

"Tidak apa-apa. Akan lebih menyenangkan kalau lebih banyak orang", jawab ibu Rin.

Setelah itu, Rin memeriksa tasnya untuk mengambil ponselnya. Tahu-tahu sebuah nomor asing sudah meneleponnya 3 kali tanpa sempat terjawab oleh Rin sama sekali. Rin menebak itu nomor telepon Kamito. Bukan hanya menelepon, Kamito bahkan meninggalkan pesan sms di ponselnya.

"Rin, kalau kau punya waktu besok, temui aku. Kutunggu kau di tempat kita bertemu tadi. -Kamito-",pesan Kamito dalam sms-nya.

Rin pun menjawab iya dan mengirimnya. Setelah itu, Rin menelepon Kotarou karena dia hanya memiliki nomor ponsel Kotarou.

"Ya, ada apa?", tanya Kotarou.

"Umm.. malam ini, aku ingin mengajak kalian semua untuk makan di rumahku. Ibuku yang memintanya", kata Rin.

"Hah? Tiba-tiba? Baiklah. Akan kuberitahu yang lain", jawab Kotarou heran.

"Maaf mendadak. Kalau tidak bisa juga tidak apa-apa", kata Rin lagi.

"Akan kuusahakan. Dah~ sampai ketemu nanti malam. ", jawab Kotarou mengakhiri panggilan.

Rin juga menelepon Takuma untuk datang. Takuma yang nyaris tidak pernah melakukan apapun di rumahnya selain bermain game, tentu menjawab iya.

"Nah, sekarang. Aku harus pergi berbelanja. Nanti malam akan ada banyak orang yang datang", kata Rin pada dirinya sendiri.

HanagamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang