Akhir tahun banyak keluarga menghabiskan waktu mereka bersama dengan berkumpul dan makan bersama. Salah satunya adalah keluarga si kembar, Tsukasa dan Yuu, putra kembar dari pasangan Kamito dan Rin. Tahun ini, mereka sudah mencapai umur 21 tahun dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama, keluarga mereka berkumpul kembali. Tsukasa dan Yuu memasuki SMA dan Universitas yang berbeda. Tsukasa memilih masuk ke sekolah Morigaoka tempat ibunya bersekolah sementara Yuu memilih untuk masuk ke sekolah Baskineve di Hybrid Society dimana negara itu banyak ras campuran. Sekolah Baskineve juga memiliki asrama dan Yuu jarang pulang karena sibuk bersekolah disana. Masing-masing sekolah itu memiliki perguruan tinggi.
Mereka berdua tidak memiliki wajah yang identik. Tsukasa cenderung mirip dengan ibunya. Dia berambut coklat dan memiliki mata hitam seperti ibunya. Yuu sendiri lebih mirip ayahnya karena rambutnya berwarna hitam dan memiliki mata yang berwarna merah. Sifat mereka hanya sedikit bertolak belakang. Tsukasa sendiri lebih talkactive dan memiliki tingkat percaya diri yang tinggi sementara Yuu jauh lebih pendiam dan cuek. Satu-satunya kesamaan mereka adalah loyalitas dan kejeniusan mereka yang turun dari Ayah mereka. Jika dinilai dari kekuatan, tidak ada yang tahu, karena mereka berdua tidak pernah bertengkar ataupun mencampuri urusan satu sama lain.
Sebenarnya bagi kedua orang tua mereka, Tahun baru adalah hal yang sudah biasa. Di neraka, seseorang bisa hidup sampai ribuan tahun. Tapi bagi anak mereka yang masih berumur 21 tahun, hari ini adalah hari yang penting ditambah mereka berdua sudah jarang sekali pulang ke rumah sejak masuk SMA.
Pada makan malam ini, keluarga mereka pun berkumpul ditambah Haruhiko cs , Kouichi, Kurogane, dan Shirogane. Makanan pun dengan cepat dihidangkan dan makan malam mereka pun dimulai. Seperti biasa pada saat makan malam, mereka berbagi cerita.
"Bagaimana universitas kalian tahun ini, Tsukasa dan Yuu ?", tanya Kamito yang mulai membuka pembicaraan sementara Haruhiko cs dan yang lainnya seru sendiri dengan percakapan mereka.
"Hmm ? Baik seperti biasa, Ayah.", jawab Tsukasa sambil tersenyum.
"Aku juga baik-baik saja. Hanya saja, aku harus kembali 2 hari lagi karena ada riset yang masih belum selesai.", jawab Yuu sambil memasukkan sesendok makanan ke mulutnya.
"Hee ? Yuu masih sibuk meskipun libur yah ?", tanya Rin.
"Iya. Maafkan aku, Bu. Tapi tugas ini benar-benar penting.", jawab Yuu.
"Yuu, sekali-kali kau harus menikmati hidup. Daridulu kau selalu menjadi kutubuku dan sibuk dengan risetmu sendiri", kata Tsukasa.
"Hidupku masih panjang. Lagipula setelah ini aku akan libur kok. ", jawab Yuu lagi.
"Haha.. Kalau begitu baguslah", kata Tsukasa sambil tertawa kecil.
Makan malam mereka berakhir dengan cepat seiring dengan berjalannya waktu. Tsukasa dan Yuu masih sekamar karena keduanya jarang berada dikamar jadi mereka masih tidur di satu kamar yang sama.
"Bagaimana kabarmu dengan tunanganmu, Tsukasa ?", tanya Yuu sambil membaca bukunya.
"Baik-baik saja. Kemarin dia kembali ke rumahnya untuk berlibur, kurasa sesekali dia juga butuh privasinya sendiri", jawab Tsukasa.
".... Kurasa kau benar. Bagaimana dengan Numbers ?", kata Yuu lagi.
"Hmm... Mereka semua bekerja dengan baik seperti biasa. Kau sendiri yakin kalau tidak mau bergabung dengan Numbers ?", tanya Tsukasa.
"Tidak. Aku tidak tertarik dengan organisasi.", jawab Yuu.
"Baiklah... Maaf bertanya seperti itu. Numpung hari ini malam tahun baru, kau tertarik untuk keluar bersamaku sebentar ?", tanya Tsukasa.
Yuu pun melirik ke Tsukasa sebentar dan dia meletakkan bukunya. "Kemana ?", tanyanya.
"Ke Menara utara. Aku ingin melihat kembang api.", jawab Tsukasa.
"Kau ini seperti anak kecil saja. Baiklah..", jawab Yuu sambil menghela nafas.
Mereka berdua pun berjalan ke atas dan menuju Menara utara. Malam itu, mereka bisa melihat kota yang berkelap-kelip merayakan tahun baru.
"Jangan kaku begitu..", kata Tsukasa sambil menarik tangan saudaranya.
"Jangan tarik-tarik. Kau tau sendiri fisikku lemah.. Aku bisa saja jatuh kalau kau tarik begitu..", jawab Yuu yang tampak kaget ditarik saudaranya.
Begitu mencapai view terbaik, Yuu langsung melihat kembang api diluncurkan tepat di belakang Tsukasa dengan indahnya.
"Bagaimana ? Bagus , kan ?", tanya Tsukasa.
". . . Sudah berapa aku mengurung diri di ruang lab-ku sejak masuk sekolah itu ... Sudah lama sekali aku tidak melihat yang seperti ini.. ", gumam Yuu sambil memandang langit yang penuh kembang itu.
"Kau jarang pulang sih.. Jadi, apa keinginan-mu kedepannya ?", tanya Tsukasa.
"Hmm.. Entahlah.. Kurasa menyelesaikan studiku untuk sementara", jawab Yuu yang masih terpaku melihat kembang api.
"Aku juga.. Aku ingin membawa gadis itu, melihat kembang api di tempat ini.. ", kata Tsukasa.
"Sebenarnya aku juga ingin membawa Leo dan yang lainnya ke tempat ini. Tapi.. bukan saat yang tepat.. Aku masih belum bisa memberitahu keluargaku apa yang sebenarnya kulakukan. Siapa Leo .. dan mereka yang lain.. Aku takut mereka akan ditangkap karena aku", pikir Yuu dalam hati.
Benar. Siapapun pasti punya rahasia. Yuu menyimpan itu semua sejak dia masuk SMA. Dia melakukan eksperimen yang melahirkan spesies baru. Kalau ayah dan saudaranya tahu entah apa yang akan terjadi dengannya. Tapi untuk hari ini saja, Yuu ingin beristirahat dan menikmati liburan seperti biasa meskipun dia harus kembali ke kampusnya besok.
NEXT CHAPTER HANAGAMI UPDATE BESOK ! (MAAF ATAS KETERLAMBATANNYA... AUTHOR TAHUN INI BENER2 LAGI BANYAK MASALAH DAN DEADLINE. JADI SUSAH TEPAT WAKTU)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanagami
FantasíaHanagami Rin, gadis yang dikatakan reinkarnasi dari Lily. Seorang gadis cantik yang merupakan adik dari dua dewa bersaudara, Hirato dan Kamito. Akan tetapi, akibat dari reinkarnasinya dia tidak mengingat apapun di kehidupan lalunya. Ini kemudian...