CXVII : - Date (Pt II) -

1.6K 110 19
                                    

Baru saja berjalan meninggalkan kamarnya, Kamito sudah menanti Rin di depan kamarnya sambil memainkan ponsel.

Begitu melihat Rin keluar, dia langsung menyimpan ponselnya dan mendekati Rin. Meraih helaian rambutnya dan menciumnya sambil tersenyum tanpa berkata apapun.

"Wa... Wa... waaaa...."

Tentu saja, Rin tersipu. Wajahnya merah padam seperti air yang baru saja mendidih. Dan akhirnya mereka berdua pun memutuskan untuk pergi ke aquarium raksasa.

.....

Setengah jam perjalan pun tak terasa. Kouichi yang mengemudi dan mengantar mereka berdua sampai di tempat tujuan setelah itu melambaikan tangan kepada mereka berdua dan berharap semuanya berjalan lancar.

Mereka berdua pun segera berjalan menuju counter untuk menukarkan tiket masuk.

Hari itu, pengunjung cukup padat karena weekend dan untungnya masih pagi dan tidak terlalu panas.

"Rin, kita pegangan tangan ya.. Aku tidak ingin kau menghilang dari pandanganku.", ucapnya sambil tersenyum lembut kepada gadis itu.

Second hit. Entah angin apa dari kemarin Kamito modus banget, ya gusti.

Kira-kira itulah yang ada dipikiran Rin sekarang. Dan akhirnya, mereka berdua tetap bergandengan tangan.

Setelah memasuki gedung aquarium raksasa itu, mereka berdua pun menuju barisan aquarium-aquarium yang berisikan ikan-ikan kecil.

Mata Rin terkagum-kagum menatap ikan-ikan kecil yang dengan lucunya berenang di dalam aquarium.

"Rin, apa ini pertama kalinya kau pergi ke aquarium raksasa ?", tanya Kamito penasaran.

"Tidak sih. Aku pernah pergi beberapa kali dengan orangtuaku saat aku masih berumur 5 tahun.

Aku hanya merasa sedikit nostalgia. Kalau diingat-ingat kembali", jawab Rin.

"Kalau dipikir-pikir, sudah berapa lama aku meninggalkan rumah dan tinggal di tempatmu ya ?", tanya Rin sambil mengingat-ingat.

"Kenapa ? Kau kangen mereka. Kalau kau ingin pulang, kau bisa pulang kapan saja. Aku tidak akan melarangmu", jawab Kamito. Dia pun meletakkan tangannya di atas kepala Rin dan mengelus kepalanya.

"Kamito-nii sendiri ? Apa kau pernah ke aquarium raksasa sebelumnya ?", tanya Rin.

"Hmm.. Ini pertama kalinya.", jawab Kamito setelah dia memikirkannya kembali.

"Ehh ?"

"Sejujurnya aquarium di dunia manusia cukup mengejutkan bagiku. Di neraka, tidak ada tempat seperti ini ataupun ikan sekecil ini. Haha... tapi syukurlah kalau ukurannya seperti ini", jawabnya.

Ikan-ikan dineraka kebanyakan buas dan mematikan. Jika dibandingkan dengan dunia manusia itu...  JAUH.

"Di tempat kami. Bahkan lautan cuma 1", kata Kamito lagi.

"Dan laut itu..  yah... cukup berbahaya.", kata Kamito.

"Haha...", Rin hanya bisa tertawa kecil mendengar jawaban Kamito.

"Baiklah. Kita lanjutkan tournya", kata Rin lagi.

Mereka pun lanjut berjalan menuju bagian ubur-ubur, kura-kura, bintang laut dan binatang laut yang kecil lainnya. Setelah itu mereka pun sampai di wahana yang paling ramai dan wajib di kunjungi. Aquarium raksasa, dimana para hiu berada.

"Manusia unik ya.. mereka menangkap ikan hanya untuk dipamerkan seperti ini. Aku mulai berpikir, apakah aku harus melakukan yang seperti ini di neraka atau tidak", gumam Kamito sambil menatap para ikan hiu berenang sana-sini.

"Haha.. kalau dari caramu bercerita tadi kusarankan jangan. Nanti itu akan membuat orang trauma atau mimpi buruk", jawab Rin sambil tertawa.

"Benar juga, ya. Aku bisa membayangkan mereka menabrak dinding akuarium dengan marah dan menakut-nakuti pengunjung", kata Kamito lagi.

Sambil berjalan, tiba-tiba seorang laki-laki memanggil mereka dan menawarkan mereka untuk berfoto di aquarium raksasa ini. Tentu saja harus bayar.

"Langsung cetak kok", ucap laki-laki itu.

"Ah... ide yang bagus", kata Kamito yang tanpa ragu mengeluarkan dompetnya dan membayarnya.

Mereka berdua pun akhirnya berfoto di depan kamera dan mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Kamito memutuskan untuk mengambil 2 foto yang sama agar sepasang. Dan sisanya dia beli lagi untuk disimpannya sendiri.

Sesampainya di depan aquarium, mereka berdua pun dikejutkan oleh teriakan beberapa pengunjung yang terlihat pucat dan berlari menyelamatkan diri ke pintu keluar sambil berteriak.

"HANTU ! HANTU !! ADA SETAN !!",teriak mereka kencang.

Bukannya berlari, Kamito pun menuju ke sumber masalah dan menemukan seorang bocah kecil berambut pink sedang duduk sambil memakan habis kepiting yang dipamerkan di area itu. Satu tangannya melayang dan putus dari badannya. Tapi anak itu tampak tidak peduli dan fokus pada kepitingnya saja.

"Ah !", ucap Rin memandang horror anak itu.

Meski dia tinggal dengan setan dan mahluk-mahluk gelap lainnya. Tapi seram juga melihat seorang anak kecil yang usianya kira-kira tidak lebih dari 7 tahun duduk mencabik-cabik dan memakan kepiting hidup-hidup dengan wajah polos dan tidak bersalah.

Sementara Kamito sendiri mendekati anak kecil itu. Baru saja, dia mau menyentuh anak itu, seorang laki-laki berkerudung hitam berlari ke arahnya dan anak kecil itu.

"Oriens ! Kau membuatku cemas...---- Ah... Kau---! ", ucap laki-laki berkerudung hitam itu dan berhenti tepat di depan Kamito. Wajah laki-laki itu terlihat pucat menatap Kamito dan ketakutan.

Kamito sendiri bingung karena merasa tidak mengenal laki-laki berkerudung itu.

Merasa Kamito tidak mengenal dirinya, laki-laki itu pun menundukkan kepalanya dan menarik anak kecil yang berambut pink tadi dan memasang tangan anak kecil kembali ke badannya lalu menyeretnya pergi dengan terburu-buru.

"Ada apa, Kamito-nii.. kau mengenal orang itu ?", tanya Rin penasaran sambil berjalan ke arah Kamito.

"Tidak. Aku tidak mengenalnya.", jawab Kamito.

Sebenarnya Kamito penasaran sih. Tapi sebaiknya dia tunda dulu karena dia masih harus menyelesaikan kencannya hari ini.

"Maaf membuatmu melihat sesuatu yang tidak enak hari ini.

Bagaimana kalau kita makan siang dulu ?", tanya Kamito.

"Hmm ? Baiklah", jawab Rin.

- Next ???-

HanagamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang