Di waktu yang sama dengan pertarungan Natsume, di daerah Ikebukuro juga terjadi pertarungan yang cukup sengit. Bahkan di seluruh jalanan, semuanya sangat dingin. Bongkahan es dan hujan salju terjadi secara tidak normal di Ikebukuro. Fuyuki sendiri sedang bertarung dengan seorang Jendral malaikat yang lain, Callisto, Malaikat Penyembuhan.
Pertarungan ini juga berat sebelah karena Callisto bisa dengan mudahnya menyembuhkan diri dari serangan es Fuyuki. "Fufufu, sebaiknya kalian menyerah saja. Pertarungan ini tidak ada akhirnya", kata Callisto sambil menyerang Fuyuki dengan pedangnya.
"Tch!" balas Fuyuki kesal dan dia pun kembali memunculkan banyak es di sekitarnya. Tanpa ragu, Fuyuki pun memerintahkan es yang ada di sekitarnya untuk menyerang Callisto.
Callisto memang tidak pintar menghindar, tapi dia bisa menyembuhkan diri. Tak lama setelah es itu menyerangnya, luka itu menutup dengan cepat.
Callisto benar, pertarungan ini memang tidak ada akhirnya. Tapi, Fuyuki tidak mau mengakuinya, dengan keras kepala dia tetap menyerang Callisto tanpa akhir meskipun itu sia-sia.
Tak lama kemudian, hasil pertarungan pun dengan mudah bisa diputuskan. Ini bisa dilihat dari keadaan Fuyuki yang terlihat lelah setelah mengeluarkan sihirnya terus menerus sementara lawannya sendiri masih terlihat sehat walafiat.
"Ha... Haa..", ucap Fuyuki yang sudah benar-benar lelah.
"Ini tidak baik untuk kesehatanmu, tau ? Bagaimana kalau kau menyerah saja, bocah kecil", kata Callisto dengan tatapan simpati ke arah Fuyuki.
"Diam.. kau.. perempuan..jalang..", ucap Fuyuki lagi.
Karena kelelahan, cara berjalan Fuyuki pun agak seperti orang mabuk. Dia terhuyung-huyung sambil menahan dirinya agar tidak ambruk dengan bersandar di esnya. Callisto pun mengambil kesempatan itu untuk meyerang Fuyuki.
Baru saja, dia siap menusukkan pedangnya ke arah Fuyuki, Es berwarna hitam membekukan tangan Callisto.
"A-A-Apa Ini ?! Es berwarna hitam ? Siapa yang melakukannya ?!", kata Callisto yang langsung membalikkan badannya ke belakang dan melihat Izumi berdiri tidak terlalu jauh darinya.
"Kau terlihat menyedihkan, Fuyuki. Jangan membuatku kecewa karena mati dibunuh oleh perempuan", kata Izumi dengan tatapan dingin yang ditujukan ke adiknya.
"Izumi...", jawab Fuyuki pelan.
"Fuhh... Istirahatlah. Biar aku bertarung dengannya", kata Izumi lagi setelah menghela nafas panjang.
"Bukankah kau masih membenciku ? Kenapa kau menolongku ?", tanya Fuyuki lagi lalu dia pun jatuh ke lantai tidak berdaya karena kelelahan.
"Jangan salah paham. Aku tidak datang untuk menyelamatkanmu. Aku datang karena ini memang tugasku. Dan satu hal lagi, Aku memang masih membencimu. Meski begitu, kau tetaplah adikku. Dan yang kedua, Kalau kau mati, Ayah dan Ibu akan sedih, Apa kau lupa, kalau kau anak kesayangan mereka ?", kata Izumi lagi lalu dia pun menarik pedangnya.
Hawa es pun menyelimuti pedang Izumi, hujan salju yang terjadi saat ini berubah menjadi badai es yang deras. Hal ini cukup aneh karena ini seharusnya musim panas.
"Sudah cukup bicaranya, Aku akan membunuh kalian berdua ", kata Callisto dengan marah lalu dia pun menyerang ke arah Izumi dengan pedangnya meninggalkan Fuyuki di belakangnya.
Tanpa ragu, Izumi pun meyerang Callisto dengan pedangnya sementara di sekelilingnya diselimuti salju tebal. Begitu pedangnya di tarik, seluruh kekuatan Izumi yang disegel pun terlepas.
Sementara itu di kejauhan terlihat sosok berkacamata sedang melihat semua pertarungan itu dari atas gedung.
PS :
Di Arc ini , agak banyak loncat-loncat di bagian pertarungannya karena hampir semua pertarungan di lakukan di waktu yang sama. Jadi, saranku mending diikuti sampai habis. soalnya bakal membingungkan klo dibaca loncat-loncat juga.
NEXT CHAPTER 10 AGUSTUS 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanagami
FantasyHanagami Rin, gadis yang dikatakan reinkarnasi dari Lily. Seorang gadis cantik yang merupakan adik dari dua dewa bersaudara, Hirato dan Kamito. Akan tetapi, akibat dari reinkarnasinya dia tidak mengingat apapun di kehidupan lalunya. Ini kemudian...