꧁ Part 001 ꧂

10.2K 306 4
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

Perlahan kelopak mata itu terbuka menunjukkan manik zamrud di baliknya. Langit-langit ruangan dan dinding putih yang pertama dilihat olehnya.

Aroma obat-obatan tercium jelas memenuhi rongga hidung. Terlihat seorang orang wanita berpakaian serba putih menghampirinya. Wanita itu melakukan pemeriksaan, kemudian segera pergi dari ruangan.

Tak lama kemudian, wanita itu kembali bersama seorang wanita lainnya yang memakai jas putih.

"Nyonya, Anda bisa mendengarku? Jika bisa, kedipkan mata Anda dua kali," ucap wanita berjas putih itu. Terdapat nama Laura D di tanda pengenalnya.

Pemilik iris mata zamrud itu mengedipkan matanya dua kali.

Laura memberikan arahan pada dua wanita berpakaian serba putih dan dua pria berpakaian serba putih lainnya untuk melakukan penanganan.

Beberapa menit berlalu.

"Apakah aku di rumah sakit? Apa yang terjadi padaku?" tanya wanita bermata zamrud itu.

"Iya, Nyonya, Anda sedang berada di rumah sakit setelah mengalami kecelakaan dan tidak sadarkan diri selama beberapa hari," jelas Dokter Laura.

Wanita bermata zamrud terdiam. Ia mencoba mengingat kembali apa yang terjadi padanya, tapi ia tidak ingat apa pun. Semakin ia mengingatnya, kepalanya semakin terasa sakit.

"Membutuhkan waktu untuk beradaptasi agar tubuh bisa digerakkan kembali. Jadi, bersabarlah," ucap Laura.

"Dokter, aku tidak bisa mengingat apa pun," kata wanita itu yang terlihat panik.

"Sebenarnya Anda mengalami amnesia karena benturan keras pada kepala saat kecelakaan," ungkap Dokter Laura yang membuat wanita itu terkejut.

Pandangan wanita itu tertuju ke ujung ranjang. Tertulis nama pasien, umur, dan juga nama rumah sakit.

Nama : Skyra Yessenia Adiwijaya
Umur : 27 tahun
Rumah Sakit : Danuarga Hospital

"Skyra?" gumam wanita bermata zamrud itu.

Dokter Laura memberikan sebuah cermin pada wanita yang diketahui bernama Skyra itu.

Skyra menerimanya.

Wajah cantik itu terpantul dari cermin. Rambut cokelat gelap, manik mata zamrud, hidung mancung, bibir merah merekah.

Skyra menyentuh wajahnya. Ia masih belum menyadari jika itu memang wajahnya, wajah aslinya. Ada perban yang membalut dahinya.

"Apakah ini aku?" Tanya Skyra.

Dokter Laura tersenyum. "Anda sangat cantik, Nyonya Adiwijaya."

"Tidak juga." Skyra meletakkan cerminnya ke meja.

"Suami Anda akan datang sebentar lagi," kata Dokter Laura.

"Suami? Aku punya suami?" Skyra tampak terkejut.

"Iya, Anda juga sudah punya anak," sahut Dokter Laura.

"Be-benarkah?" Semburat merah muncul di kedua pipi Skyra.

"Selama Anda tak sadarkan diri dan dirawat di sini, suami Anda selalu menemani. Terkadang tertidur di kursi ruang tunggu atau duduk di sini. Kami menyediakan kamar untuk keluarga pasien bila ingin menginap. Dan saat ini suami Anda di sana.

Mungkin karena semalaman tidak tidur setelah saya mengatakan kalau besok __yaitu hari ini__ Anda akan siuman, jadi sekarang suami Anda masih tidur di kamar inap keluarga pasien," jelas Dokter Laura.

NYCTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang