꧁ Part 014 ꧂

3.7K 157 7
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

Di dalam mobil.

Natasha tampak fokus menyetir, sementara Skyra duduk di sampingnya.

Sebelumnya, Skyra mengajak Lareina untuk pergi makan siang di luar bersama, tapi bocah perempuan itu menolak karena asyik menonton film kartun.

"Kakak rutin memeriksa kondisi Lareina?" tanya Skyra memecah kesunyian.

"Iya, sejak kecil Lareina memang memiliki masalah kekurangan gizi," sahut Natasha.

Skyra mengernyit. "Apakah aku tidak merawatnya dengan baik?"

Natasha menutup rapat mulutnya. Sepertinya ia tidak sengaja keceplosan. "Bukan begitu, tapi Lareina memang memiliki tubuh yang lemah dibandingkan Naviera. Jadi, Finnegan menyuruhku memeriksa kondisinya secara berkala. Sekitar satu bulan sekali dan memberinya vitamin.

Ditambah lagi, Lareina membenci sayuran dan buah-buahan. Makan daging pun pilih-pilih. Dia suka daging tertentu yang dimasak dengan cara tertentu pula. Dia juga membenci telur, tahu, dan tempe. Putri bungsumu itu lebih menyukai camilan."

Skyra mengerti dan juga tahu karena ia sering memperhatikan putrinya. "Aku akan mencari cara lain agar dia memakan makanan yang sehat untuk ke depannya. Dia harus berhenti mengonsumsi vitamin," gumamnya.

"Ya, aku percayakan padamu." Natasha menghentikan mobilnya di pelataran restoran.

"Apakah Kak Natasha juga yang memberikan obat ini?" Skyra menunjukkan obat yang diberikan Finnegan setiap akan berhubungan intim.

Natasha menerimanya, lalu memperhatikan obat tersebut. "Ini obat khusus yang diberikan dokter spesialis kandungan. Jadi, obat ini di luar bidangku."

"Kakak tahu fungsinya untuk apa?" tanya Skyra.

"Tidak. Coba kau tanyakan pada dokter spesialis kandungan yang menanganimu. Aku punya nomornya. Nanti aku kirimkan padamu," ujar Natasha.

Mereka pun memasuki restoran dan makan siang bersama.

Skyra menatap Natasha. "Kak Natasha. Karena Kakak adalah orang yang paling dekat dengan keluargaku, apakah aku bisa meminta tolong padamu?" tanyanya.

Natasha meneguk minuman, lalu menganggukkan kepala. "Ya, aku akan membantumu sebisaku. Jadi, apa yang kau butuhkan?"

"Aku ingin tahu lebih banyak tentang diriku di masa lalu. Jadi, tolong jelaskan semua yang Kakak tahu tentang aku. Apa pun itu," ucap Skyra.

Natasha tampak berpikir. "Mengenai itu, kau bisa menanyakannya pada Finnegan."

"Aku sering bertanya padanya. Kali ini aku ingin mendengar dari sudut pandang Kakak," ujar Skyra.

Natasha tampak berpikir. "Kau adalah gadis yang pemalu dan pendiam. Kau sangat baik dan menghormati orang yang lebih tua darimu. Kau pandai menggambar dan kau sangat cepat tanggap. Kau anak yang cerdas," jelasnya.

Skyra mencerna ucapan Natasha. Ia menggeleng. "Bagaimana saat aku berpacaran dengan Finnegan? Atau bagaimana saat aku hamil dan merawat anak-anak?"

Natasha terlihat ragu untuk menjawab, tapi kemudian ia berkata, "Kalian pasangan yang serasi. Walau usia kalian terpaut cukup jauh, tapi kalian nyambung. Mengenai masa-masa kehamilan dan merawat anak, aku tidak terlalu tahu karena aku tidak menanganimu saat itu. Kau bisa bertanya langsung pada dokter kandungan yang mengurusmu."

"Percuma, tidak dapat informasi dari Natasha," batin Skyra.

Setelah selesai makan siang, Skyra membayar dengan black card yang diberikan oleh suaminya.

NYCTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang