══════════ ꧁꧂ ══════════
Hubungan Skyra dan Finnegan pasang-surut seperti air laut. Paginya mereka berdebat, siang dan sore biasa saja, malamnya mereka bercinta.
Namun, malam ini Skyra dan Finnegan berdebat.
"Aku tidak mau menikah denganmu, Tuan Adiwijaya," tolak Skyra entah yang ke berapa kalinya.
Finnegan mendengus kesal. "Status kita apa kalau kita tidak menikah?"
"Kau pria Adiwijaya, dan aku gadis Danuarga yang dikorbankan. Apakah masih tidak jelas?" gerutu Skyra.
"Skyra, bisakah kau bersikap imut dan manja seperti dulu saat kita masih akrab?" tanya Finnegan.
Skyra menyahut, "Saat itu kau menjaga dan menghargaiku sebagai perempuan. Aku juga menghormatimu sebagai pria yang baik. Dan semua itu sudah berakhir semenjak kau merenggut kebahagianku dan juga harapanku."
"Kau bahagia sebelumnya? Saat bersama Arkenzie dan kakak-kakakmu yang lain?" tanya Finnegan.
"Tidak, aku bahagia saat bersamamu. Tuan Adiwijaya yang dulu, yang memperlakukanku sebagai adik, yang menghormati perempuan, dan baik. Kau berubah, Tuan Adiwijaya," ucap Skyra dengan suara bergetar.
Finnegan memijit pelipisnya pelan.
Skyra masih menatap Finnegan, tapi pandangannya mengabur. Kepalanya terasa pusing.
Finnegan melihat kembali pada Skyra. Ia terkejut melihat gadis itu yang terhuyung. "Skyra kau baik-baik saja?"
Tubuh Skyra terkulai lemas. Finnegan segera menahannya agar tidak jatuh ke lantai. Gadis itu pun pingsan dalam pelukan Finnegan.
"Skyra." Finnegan menangkup pipi gadis itu. Tidak ada jawaban. Ia pun mengangkat tubuh Skyra.
"Ringan sekali, apakah dia menjadi kurus dan menderita semenjak tinggal bersamaku?" gumam Finnegan yang merasakan jika berat badan Skyra berkurang lebih banyak dari sebelum-sebelumnya.
Finnegan membawa Skyra ke rumah sakit besar Danuarga. Ia duduk menunggu di depan ruangan.
Tak lama kemudian, dokter ke luar dari ruangan. Finnegan bangkit dari tempat duduknya. Bukannya menjelaskan kondisi Skyra pada pria itu, dokter malah bergegas pergi ke ruangan lain.
Finnegan pun kembali duduk.
Dokter tadi kembali bersama Dokter Sinta. Mereka memasuki ruangan di mana Skyra sedang diperiksa.
Finnegan mengernyit. "Sinta Danuarga? Jangan-jangan Skyra...."
Tak lama kemudian, Sinta ke luar dari ruangan dan menemui Finnegan. Ia mengatakan sesuatu yang membuat kedua mata Finnegan terbelalak lebar.
Sementara itu di dalam ruangan, Skyra terbangun. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Sebuah ruangan bercat putih. Ada selang infus yang terpasang ke tangannya.
"Rumah sakit?" gumam Skyra.
Suster memanggil Dokter Sinta saat mengetahui kalau Skyra telah siuman. Sinta memasuki ruangan dan memberikan penanganan pada Skyra.
"Dokter Sinta, apa yang terjadi denganku?" tanya Skyra lemas. Ia menatap Sinta dengan serius karena ingin mendengar jawaban dari wanita itu.
Dokter Sinta tampak berpikir. Ia tidak segera menjawab pertanyaan Skyra. Namun, sejurus kemudian ia berkata, "Kau butuh istirahat yang cukup dan makan makanan yang sehat, ya."
Skyra mengernyit mendengar jawaban ambigu dari Sinta.
Setelah satu hari dirawat di rumah sakit besar Danuarga, Skyra pun diperbolehkan pulang. Selama dalam perjalanan, ia hanya diam. Sementara Finnegan fokus menyetir.
KAMU SEDANG MEMBACA
NYCTOPHILE
Romance══════════ ꧁꧂ ══════════ Nyctophile Karya Ucu Irna Marhamah ══════════ ꧁꧂ ══════════ Setelah mengalami kecelakaan mobil, Skyra akhirnya siuman. Namun, ia tidak mengingat apa pun yang terjadi dengan masa lalunya. Ia tidak ingat kecelakaan yang dial...