══════════ ꧁꧂ ══════════
Lareina dan Skyra sedang memilih alat-alat untuk menggambar di toko alat tulis. Finnegan dan Naviera juga bersama mereka.
Skyra termangu. "Aku tidak ingat apapun," gumamnya.
Finnegan memasukkan satu set alat menggambar dan melukis dengan beberapa pak kertas.
"Kau selalu bilang kalau setiap kertas, pensil, dan pewarna itu memiliki jenis dan tekstur yang berbeda. Jadi, kita beli saja semuanya. Mengenai fungsinya, nanti bisa mencarinya di internet," kata Finnegan pada Skyra.
Skyra mencerna ucapan Finnegan. "Kau benar."
Setelah membeli peralatan menggambar untuk Lareina, mereka pergi ke tempat hiburan keluarga dan menghabiskan waktu di sana.
"Mau es krim?" Finnegan menyodorkan es krim cokelat dan stroberi, masing-masing untuk Naviera dan Lareina.
"Terima kasih, Ayah."
Finnegan memberikan satu cup es krim rasa cokelat mint pada Skyra, satu lagi untuk dirinya sendiri. "Ini es krim favoritmu."
"Benarkah?" Skyra mencicipinya. "Rasanya tidak asing. Aku menyukainya."
Finnegan tersenyum.
Setelah mengabiskan waktu bersama, mereka pun pulang.
Finnegan yang sedang menyetir mobil tampak fokus menatap ke jalanan. Skyra yang duduk di sampingnya tampak menatap ke luar jendela. Anak-anak tertidur pulas di kursi belakang. Sepertinya mereka kelelahan.
"Terima kasih untuk hari ini," kata Finnegan.
Perhatian Skyra teralihkan pada suaminya. "Kenapa berterima kasih? Aku juga merasa senang karena telah menghabiskan waktu dengan anak-anak."
Finnegan melihat pada istrinya sekilas, lalu tersenyum.
"Apakah ini pertama kalinya kita menghabiskan waktu bersama seperti ini?" tebak Skyra.
Finnegan tidak segera menjawab. Itu membuat Skyra yakin kalau di masa lalu ia adalah istri dan ibu yang sangat buruk.
"Maafkan aku," ucap Skyra.
Mobil berhenti di pelataran mansion Adiwijaya. Mereka telah sampai.
Finnegan menggenggam tangan istrinya. "Tidak, jangan meminta maaf. Aku harap, kau tidak membahas apa pun yang sudah berlalu. Kau sama sekali tidak bersalah, Skyra. Kau yang sekarang sudah cukup bagiku, juga bagi anak-anak kita. Terima kasih, Skyra."
Skyra masih merasa bersalah.
Finnegan menggendong Naviera dan Lareina yang tertidur, lalu mengantarkan mereka ke kamar.
Skyra menyelimuti kedua putrinya, kemudian memberikan kecupan selamat malam.
"Ada beberapa hal yang harus aku lakukan di ruang kerja. Kau duluan saja ke kamar," kata Finnegan.
"Baiklah." Skyra pun melenggang pergi.
Di kamar mandi, Skyra sedang membersihkan diri. Ia berendam di bath tub dengan air hangat dan busa sabun. Wanita itu menghabiskan beberapa menit untuk memanjakan tubuhnya.
Setelah dirasa sudah cukup lama, Skyra pun ke luar dari bath tub dan mengeringkan tubuhnya menggunakan handuk. Ia masuk ke kamar dengan handuk melilit di tubuhnya.
Skyra terkejut melihat Finnegan sudah berada di kamar. Suaminya itu sedang duduk di ranjang dan mengotak-atik laptop.
"Kau mau mandi?" tanya Skyra.
KAMU SEDANG MEMBACA
NYCTOPHILE
Romance══════════ ꧁꧂ ══════════ Nyctophile Karya Ucu Irna Marhamah ══════════ ꧁꧂ ══════════ Setelah mengalami kecelakaan mobil, Skyra akhirnya siuman. Namun, ia tidak mengingat apa pun yang terjadi dengan masa lalunya. Ia tidak ingat kecelakaan yang dial...