꧁ Part 100 ꧂

1.6K 77 5
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

Bagi pembaca baru yang bingung sama kelakuan keluarga Danuarga dan Adiwijiya, coba baca novelku yang tokohnya berisi anggota keluarga Danuarga, Adiwijaya, Mahali, San/La, Hardiswara, dan lain-lain. Nanti, kalian akan mengerti sendiri.

Buat pembaca lama, kalian pasti udah paham, kan?

Jadi, silakan lanjutkan membaca.

══════════ ꧁꧂ ══════════

Pandangan Skyra tertuju pada beberapa desain kartu undangan pernikahan di meja. Finnegan yang duduk berhadapan dengannya tanpa antusias menunggu jawaban Skyra. 

"Kau sudah memutuskan mana yang paling bagus?" tanya Finnegan. 

"Tuan Adiwijaya, bolehkah aku meminta sesuatu padamu?" tanya Skyra. 

"Tentu." Finnegan mengangguk. 

"Aku ingin pernikahan kita hanya dihadiri oleh orang-orang di rumah ini. Atau paling tidak kakekmu dan Dokter Natasha," kata Skyra. 

"Kau tidak ingin mengundang saudara-saudaramu?" tanya Finnegan. 

"Aku ingin Dokter Sinta yang diundang sebagai perwakilan dari keluarga Danuarga," ujar Skyra. 

Finnegan mengangguk. "Baiklah, jika itu yang kau inginkan." 

Di hari yang sudah ditentukan, di sebuah Gereja. 

Finnegan terlihat tampan dengan setelan jas hitam dan rambut yang ditata rapi. Skyra berdiri berhadapan dengannya. Ia terlihat cantik dengan gaun pengantin putih yang indah. Ada mahkota kecil yang terselip di rambutnya. 

Finnegan dan Skyra mengucap janji suci pernikahan di hadapan semua orang. 

Hadrian terlihat bahagia dan juga terharu. Helga dan Emma juga menghadiri upacara pernikahan. Para bodyguard datang sebagai saksi dalam pernikahan. Namun, sepertinya mereka tetap menjalankan tugas. 

Natasha dan Samuel juga hadir karena diundang. Lalu ada Sinta bersama suami dan kedua anaknya diundang sebagai perwakilan dari keluarga Danuarga. 

"Wah, Finnegan beruntung sekali. Dia menikahi gadis yang cantik dan muda," gumam Sam. 

"Makanya bekerja keras agar menjadi pria yang kaya raya agar punya istri cantik dan muda. Tidak hanya satu, tapi 2," celetuk Natasha. 

Setelah janji suci terucap dan cincin melingkar sebagai pertanda ikatan telah tercipta, Finnegan mengecup bibir Skyra dengan lembut. 

Mereka yang hadir mengucapkan selamat untuk Finnegan dan Skyra sebagai formalitas. 

"Aku pergi duluan," kata Skyra. 

Finnegan yang sedang berbicara dengan Hadrian di pelataran Gereja mengangguk. 

Dengan ditemani Natasha, Skyra berlalu pergi ke tempat parkir. 

"Skyra!" 

Mendengar suara seseorang yang memanggil, Skyra dan Natasha menoleh, ternyata Arkenzie. Kedua wanita itu tidak jadi masuk ke dalam mobil. 

Skyra cukup terkejut dengan kehadiran kakaknya itu. 

"Selamat atas pernikahanmu," ucap Arkenzie. Ia merasa pangling melihat penampilan Skyra yang begitu cantik dengan balutan gaun pernikahan. 

Wanita itu terlihat lebih dewasa dari usianya. Terlebih lagi wajah yang biasanya tampil polos dan natural, kini dipoles dengan make up. 

Natasha melirik ke arah Skyra yang terlihat sedih. Ia menatap kesal pada Arkenzie. 

NYCTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang