꧁ Part 130 ꧂

1.2K 66 4
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

Skyra tampak fokus menyetir, sementara Finnegan duduk di sampingnya. 

"Pria tua itu," gerutu Skyra. Yang ia maksud adalah Mibar. 

"Apakah kau tidak merindukan ayahmu saat melihat pria paruh baya?" tanya Finnegan. "Maksudku, biasanya orang akan merindukan sosok ayahnya yang sudah meninggal saat melihat pria yang seumuran ayahnya itu."

"Aku tidak terlalu ingat dengan ayahku, orang tuaku. Jadi, aku tidak terlalu memikirkannya. Selain itu...." Skyra menggantung kalimatnya. 

Finnegan menoleh pada istrinya. 

"Sekarang kau adalah ayahku." Skyra melirik sebentar pada suaminya, lalu ia kembali menatap ke jalanan sembari tersenyum kecil. 

Finnegan tersenyum mesum. "Aku jadi gerah mendengarnya." Ia menatap istrinya dengan penuh hasrat. 

Senyuman Skyra memudar. "Tidak! Jangan di saat seperti ini."

"Kau yang memulai."

"Aku sedang menyetir!"

Di ruang kerja Finnegan, di kediaman Adiwijaya. 

Jordan sedang memeriksa ponsel Fionella yang sudah diaktifkan kembali setelah di-charge. Finnegan dan Skyra memperhatikan. 

"Membutuhkan waktu untuk memulihkan datanya," kata Jordan. 

"Kalau begitu, bisakah kau menyadap ponsel Mibar Danuarga?" Finnegan memberikan nomor Mibar pada Jordan. 

"Saya akan melakukannya." Jordan mengambil kertas berisi nomor HP Mibar. Pria itu pun berlalu pergi. 

"Apakah dia tidak keberatan menjadi kepala bodyguard sekaligus orang kepercayaanmu?" tanya Skyra. 

"Kepala bodyguard hanyalah embel-embel. Dia orang kepercayaanku yang khusus menangani urusan seperti ini. Aku tidak memiliki kepala bodyguard resmi," sahut Finnegan. 

"Dia (Jordan) bekerja di bawah kuasamu atau kakekmu?" tanya Skyra lagi. 

Finnegan menjawab, "Dia sepenuhnya berada di bawahku, orang-orangnya juga. Orang kepercayaan kakek beda lagi."

"Oh."

Setelah satu jam berlalu, akhirnya ponsel Fionella berhasil dipulihkan datanya. Finnegan memeriksa ponsel tersebut. Skyra ikut melihat ke layar. Ia meletakkan dagunya di lengan Finnegan. 

Terdapat beberapa video di galeri ponsel. Finnegan membukanya satu per satu. Rupanya itu adalah video tersembunyi yang merekam pesta pada malam itu. 

"Fionella benar-benar datang ke pesta untuk memata-matai mereka," gumam Finnegan. 

Finnegan dan Skyra melihat video lainnya. Ternyata Fionella sempat menyalakan video untuk merekam di detik-detik terakhir sebelum dirinya diperkosa dan sebelum ponselnya mati karena jatuh ke lantai. 

Skyra dan Finnegan bisa melihat ada orang lain selain kelima pria itu. Seseorang berjaket hitam yang berdiri di ambang pintu. Namun, sangat sulit untuk melihat jelas wajahnya yang tertutup hoodie. Bahkan saat diperlambat pun tidak dapat dilihat dengan jelas siapa dia. 

"Siapa orang ini?" gumam Skyra. 

Finnegan teringat akan sesuatu. "Pin ular yang ditemukan di wadah pensil Fionella waktu itu, ada DNA yang rusak. Tapi, dipastikan pemilik DNA itu memiliki rambut gelap. Mungkin antara hitam atau cokelat. Fionella memiliki rambut berwarna pirang seperti Ibu. Sudah pasti DNA itu milik pembunuhnya. 

NYCTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang