꧁ Part 066 ꧂

2K 79 3
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

꧁ Flashback On ꧂

Pagi itu, Skyra berniat ke luar dari kamarnya. Ketika akan membuka pintu, ternyata pintunya dikunci dengan pemindai wajah.

"Eh? Terkunci?" Skyra kebingungan.

Melalui interkom, Skyra memanggil Finnegan, "Tuan Adiwijaya? Kau di mana?"

Helga dan Emma sedang di dapur. Mereka mendengar suara Skyra dari speaker interkom.

Finnegan sedang berada di ruang kerjanya. Ia juga mendengar suara Skyra, tapi Finnegan mengabaikannya karena ia sedang merasa sedih dan merasa bersalah pada adiknya.

"Finnegaaan," panggil Skyra sambil tiduran di ranjang dan berguling-guling. "Finnegan, kau mendengarku?"

Hingga sore tiba, Finnegan tidak kunjung datang ke kamar Skyra seperti biasanya.

Skyra menatap hasil lukisannya yang sudah selesai. Wajah Finnegan yang sedang tertidur itu terlihat begitu sempurna dengan detail dan gradasi warna yang memukau.

"Sejauh ini, lukisan ini adalah karya terbaikku. Tuan Adiwijaya pasti menyukai lukisan ini." Skyra tersenyum kecil.

Malam harinya.

Finnegan berada di ruang kerjanya. Ia melihat layar yang menunjukkan rekaman kamera tersembunyi. Terlihat Skyra sedang mandi.

Skyra telah selesai mandi. Ia memasuki kamarnya dan memakai baju tidur.

"Sepertinya Tuan Adiwijaya tidak akan datang ke mari. Mungkin dia ada keperluan penting. Lukisannya aku berikan besok saja," gumam Skyra.

Namun sudah tiga hari berlalu, Finnegan tidak pernah mendatangi kamar Skyra.

Rupanya selama tiga hari ini, Finnegan pergi ke kantor Adiwijaya Group. Ia mengizinkan Sam berlibur sampai waktu yang tidak ditentukan.

Di kantor, Finnegan masih bisa melihat kegiatan Skyra di laptopnya yang terhubung dengan kamera tersembunyi dan alat penyadap suara di kamar gadis itu.

Terlihat di seberang sana Skyra yang mulai bosan. Ia tidak terlalu memerhatikan TV yang menyala, tidak menggambar lagi seperti biasanya, dan tidak makan camilan.

Jam menunjukkan pukul 6 sore.

Finnegan pulang ke rumah. Ia memasuki kamar dan duduk di sofa. Tangannya bergerak melonggarkan dasi.

Beberapa menit kemudian, Finnegan memutuskan untuk membersihkan diri di kamar mandi yang merangkap dengan kamar.

Setelah selesai mandi, Finnegan keluar dengan jubah mandi yang menutupi tubuh kekarnya. Pria itu menuangkan anggur ke dalam gelas, kemudian meneguknya hingga tandas.

Finnegan membuka laci. Terlihat ada banyak sekali alat kontrasepsi yang masih baru. Ia mengambil beberapa dan meletakannya ke nakas.

Di kamarnya, Skyra sedang menonton kartun di TV walau ia terkantuk-kantuk.

Terdengar suara pemindai wajah di pintu yang berbunyi membuat Skyra menoleh ke pintu. Muncul wajah Helga di layar.

Tak lama kemudian, pintu dibuka dari luar. Helga memasuki ruangan. "Nona Danuarga, Tuan Finnegan meminta Anda datang ke kamarnya."

Skyra terlihat senang. Ia membawa lukisan karyanya.

Di kamar, Finnegan terlihat duduk di sofa sembari memainkan gelas anggur yang kosong di tangannya.

Terdengar suara ketukan di pintu. Finnegan membuka pintu. Ternyata Skyra yang datang.

"Tuan Adiwijaya," sapa Skyra.

NYCTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang