꧁ Part 114 ꧂

1K 39 0
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

Arkenzie menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa. "Bisakah kau mengambilkan aku anggur?" 

"Baiklah." Yaurez beranjak dari sofa dan pergi ke dapur untuk mengambil botol anggur untuk Arkenzie. 

Terdengar suara bel berbunyi. 

Arkenzie melirik ke pintu. Yaurez tidak kembali, sementara bel terus berbunyi menandakan ada tamu yang datang. 

Arkenzie pun bangkit dan melihat ke layar. Ia mengernyit melihat Finnegan yang datang. Tanpa pikir panjang, ia membuka pintu.

"Ada keperluan apa kau ke mari?" tanya Arkenzie. 

Rambut Finnegan terlihat berantakan. Pria itu juga hanya memakai kaos dan celana panjang. Sangat tidak niat pergi ke luar rumah. 

"Aku mencari sesuatu yang hilang dari rumahku. Dan dia di sini," jawab Finnegan. 

"Dia? Apakah maksudmu Skyra?" tanya Arkenzie. 

Yaurez kembali dengan dua botol anggur di tangannya. Ia terkejut melihat keberadaan Finnegan. 

"Permisi, aku mau mencari istriku." Finnegan melihat layar ponselnya yang melacak keberadaan Skyra. 

Di kamar persembunyian, Skyra melihat Zed sedang memastikan keadaan di luar lewat jendela. Suara baling-baling helikopter terdengar jelas dari atas. 

Skyra tidak menyadari jika cincin berlian pernikahannya berkedip karena dipasangi alat pelacak. 

Terdengar suara klik pintu. Skyra dan Zed menoleh, ternyata Finnegan. 

Kedua mata Skyra terbelalak lebar. Ia panik dan ketakutan. 

"Apa-apaan ini? Siapa pria itu?" Finnegan marah melihat istrinya berduaan dengan pria lain di dalam kamar. 

"Heh, Finnegan! Jangan salah paham!" Yaurez menghampiri Finnegan dan menjelaskan, "Pria itu tidak menyukai wanita. Kau jangan marah dulu."

"Yaurez!" Arkenzie marah pada adiknya karena ketahuan menyembunyikan pria di dalam rumah. 

Yaurez mendengus kesal. 

Arkenzie terkejut melihat perut buncit Skyra. "Dia hamil?" batinnya. 

"Sayang, ayo pulang!" Finnegan menarik tangan Skyra. 

"Tidak! Aku tidak mau pulang! Aku tidak mau kembali bersamamu!" tangis Skyra. 

"Hei, jangan kasar pada adikku!" Yaurez menarik lengan Finnegan. Namun, Arkenzie menghalanginya. 

"Yaurez," tegur Arkenzie. 

"Kakak!" hardik Yaurez. 

Zed tidak bisa melakukan apa-apa. Ia tidak ingin terlibat dalam masalah keluarga orang lain. Ia sudah berusaha membantu walau gagal. 

"Lepaskan aku, Finnegan!" Skyra berusaha melepaskan diri dari suaminya. Ia meraih tangan Yaurez. "Kakak! Kak Yaurez! Tolong aku."

"Finnegan! Jangan melukainya!" bentak Yaurez. 

Finnegan membawa Skyra pergi dari sana dengan paksa. 

"Jangan ikut campur dengan urusan orang lain," kata Arkenzie. 

"Dia adikku, adik kita!" gerutu Yaurez. 

"Dia istri Finnegan, dia bukan keluarga kita lagi. Dia wanita dari keluarga Adiwijaya sekarang!" banyak Arkenzie. 

NYCTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang