꧁ Part 138 ꧂

879 29 2
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

Suatu waktu, Arkenzie mengadakan pesta keluarga di mansion Danuarga. Seluruh anggota keluarga hadir untuk menikmati pesta.

Seorang bodyguard menghampiri Arkenzie. Ia membisikkan sesuatu.

"Suruh dia masuk dan duduk di sana." Arkenzie menunjuk kursi kosong di depan sana.

Bodyguard mengangguk. "Baik, Tuan."

Pelayan membawa seorang gadis cantik yang tak lain Fionella. Ia mempersilakan Fionella duduk di kursi yang sudah disediakan.

Arkenzie menatap gadis itu di kejauhan. Fionella juga menatap ke arahnya. Sesaat keduanya saling menatap satu sama lain.

"Kenzie, dia siapa?" Andrew menghampiri Arkenzie dengan segelas anggur di tangannya.

"Teman Skyra," jawab Arkenzie yang tentu saja kebohongan.

"Boleh aku menyapanya?" tanya Andrew.

"Aku bunuh kau." Arkenzie menunjukkan tatapan membunuh.

"Jangan marah begitu, aku tahu dia jatahmu, Bung." Andrew menepuk bahu Arkenzie.

Andrew nekat menghampiri Fionella. "Halo." Ia mengulurkan tangannya.

Fionella menoleh, kemudian menerima uluran tangan Andrew untuk bersalaman.

Skyra yang baru pulang sekolah masih mengenakan seragam sekolahnya. Ia melihat ada seorang gadis yang tampaknya seumuran dengannya tengah duduk di kursi. Ia terlihat kurang nyaman berada di sekitar sana. Terlebih lagi Andrew sedang mengganggunya.

Skyra menautkan alisnya. Ia membatin, "Mata keranjang itu."

Setelah berkenalan dengan Fionella, Andrew berlalu pergi bergabung dengan yang lainnya

Arkenzie menyuruh Skyra mendekati Fionella untuk mengakrabkan diri agar Fionella tidak merasa bosan.

Setelah pesta selesai, Arkenzie mendatangi kamar Skyra. Dari pintu yang setengah terbuka, Arkenzie melihat Fionella dan Skyra sedang berbincang-bincang. Ia mengetuk pintu.

Kedua gadis itu menoleh pada Arkenzie.

"Fionella, ini sudah malam," kata Arkenzie.

Fionella terlihat khawatir, tapi kemudian ia bangkit dan berlalu ke luar dari kamar Skyra.

Baru dua langkah, Fionella berhenti. Ia menolehkan kepalanya pada Skyra. "Senang bertemu denganmu, Skyra."

Skyra tersenyum seraya berkata, "Senang bertemu denganmu juga, Kak Fionella."

Fionella juga tersenyum. Ia melanjutkan langkahnya, begitu pula dengan Arkenzie.

"Kalian sepertinya langsung akrab, ya," kata Arkenzie.

"Dia gadis yang manis," ucap Fionella.

Arkenzie menyahut, "Kau juga manis. Bukankah kalian seumuran?"

Fionella menjawab, "Kami beda satu tahun. Skyra lebih muda dariku."

Di kamar Arkenzie, Fionella meletakkan kamera tersembunyi di nakas, dekat lampu tidur. Itu adalah perintah dari Hadrian.

Arkenzie ke luar dari kamar mandi dengan jubah mandi yang menutupi tubuhnya.

Fionella melihat tato ular yang memanjang di bahu dan dada Arkenzie. Bagian lainnya dari tato itu tertutup jubah mandi. Fionella merasa khawatir.

꧁꧁ Flashback On ꧂꧂

Hadrian berdiri membelakangi Fionella. Ia melipat kedua tangan di depan dada.

NYCTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang