꧁ Part 037 ꧂

2.1K 102 1
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

Beberapa minggu kemudian.

Finnegan dan Skyra semakin akrab. Akrab dalam artian sering berinteraksi dan berbicara sewajarnya antara bodyguard dengan Nona Besar.

Saat ini, Skyra berada di kamarnya. Ia membuat sketsa wajah Finnegan dengan teliti.

"Aku tidak sempat menghabiskan banyak waktu dengan ayah mau pun ibuku karena orang tua kami meninggal dalam kecelakaan saat aku dan Alvin masih sangat kecil. Tapi saat bersamamu, aku merasa seperti sedang bersama seorang ayah," batin Skyra.

Teringat kembali momen bersama Finn di mana pria itu selalu melindunginya, menjaganya, dan bersikap bijaksana seperti seorang ayah. Meskipun pria itu jarang tersenyum dan selalu memasang ekspresi datar.

Keesokan paginya.

Skyra bangun terlambat. Ia melihat ada kue ulang tahun di meja belajarnya. Terdapat lilin dengan angka 16 di atas kue tersebut.

"Oh, iya, hari ini aku berulang tahun," gumam Skyra. Ia melihat ada note yang terselip di bawah piring kue tersebut.

~ Happy Birthday, My Elder Sister. Alvin. ~

Rupanya kue itu dari adik bungsunya.

Skyra tersenyum senang. Ada kado kecil di samping kue. Ia baru menyadarinya lalu membukanya, ternyata sebuah bola kaca musik yang isinya sebuah kota bersalju. Ada pasangan yang berpegangan tangan di dalamnya.

"Imutnya." Skyra gemas melihat hadiahnya.

Setelah membersihkan diri, Skyra bersiap-siap pergi ke sekolah. Saat membuka pintu, ia berpapasan dengan seorang remaja laki-laki yang memakai baju olahraga dan membawa tas raket di bahunya.

"Selamat ulang tahun, Kak," ucap laki-laki itu seraya memeluk Skyra.

Skyra membalas pelukan Alvin. "Terima kasih. Ngomong-ngomong, bagaimana pertandingan badminton-nya?"

"Tentu saja aku juaranya." Alvin menunjukkan pialanya.

"Wah, adikku yang hebat." Skyra yang merasa bangga mengusap lembut rambut adiknya.

Alvin tersenyum senang. "Kakak sudah terlambat. Aku tidak perlu pergi ke sekolah hari ini."

"Benar juga, kalau begitu aku pergi, ya." Skyra pun bergegas memasuki mobil.

Alvin melambaikan tangannya ketika mobil itu melaju pergi meninggalkan kediaman Danuarga.

Dalam perjalanan, Skyra tersenyum senang sembari menatap jalanan yang dilalui oleh mobil.

Finnegan yang menyetir melihat ke spion tengah. "Nona, selamat ulang tahun."

"Oh? Kau mengetahuinya?" Skyra senang karena hari ini ia sudah mendapatkan dua ucapan selamat ulang tahun.

"Itu karena Tuan muda Alvin yang menyuruhku menyimpan kue dan note ke meja Anda saat ia masih dalam perjalanan pulang setelah lomba," jawab Finnegan.

"Begitu, ya? Eh, kau masuk ke kamarku?" tanya Skyra.

"Tidak, aku meminta pelayan menyimpannya ke kamar Nona. Saya tidak berani memasuki ruangan pribadi Nona meski Tuan muda Alvin yang menyuruh," ujar Finnegan.

Setelah mengantarkan Skyra, Finnegan pergi ke mall. Ia melihat-lihat kado yang cocok untuk Skyra.

Pandangan Finnegan tertuju pada boneka beruang besar berwarna cokelat, sama seperti warna rambut Skyra. Ia pun membelinya.

Saat pulang sekolah, Skyra terlihat murung. Ia memasuki mobilnya.

Finnegan melajukan mobil. Melihat ekspresi murung Skyra, ia pun memutuskan untuk bertanya, "Apakah telah terjadi sesuatu, Nona Skyra?"

NYCTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang