꧁ Part 071 ꧂

2.1K 88 8
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

"Skyra Sayang, katakan sesuatu pada kakakmu," ucap Finnegan. 

Skyra tidak merespon. Ia menundukkan kepalanya karena malu telah bertelanjang di depan kakak kandungnya sendiri. 

"Kau tidak ingin menyapa kakakmu yang jahat itu?" bisik Finnegan lembut. 

"Maafkan aku, Skyra," kata Arkenzie.

Tidak ada respon dari Skyra. Gadis itu tetap bungkam seribu bahasa. 

Finnegan bersuara, "Karena sekarang ada Skyra di sini, bagaimana kalau kita buat kesepakatan yang adil?" 

"Apa lagi yang kau inginkan?" Arkenzie menatap kesal pada Finnegan. 

"Kau tahu, Tuan Aryatama Adiwijaya menikahi Nyonya Meisalia Danuarga, lalu Tuan Ryuuga Danuarga yang menikahi Nyonya Zoella Adiwijaya, adalah untuk mempererat hubungan baik antara Danuarga dan Adiwijaya," ujar Finnegan. 

Arkenzie menautkan alisnya. Ia sudah tahu ke mana arah tujuan dari pembicaraan ini. 

"Biarkan aku menikahi Skyra. Dengan begitu, aku akan menyetujui perdamaian dan hubungan baik antara Adiwijaya dengan Danuarga," kata Finnegan. 

Skyra terkejut mendengarnya. Ia menggeleng. "Tidak! Jangan! Aku tidak mau menikahinya, Kak!" Ia mulai menangis. 

Arkenzie terdiam. Tampaknya ia sedang mempertimbangkan keputusannya. 

"Aku juga akan berhenti mempermasalahkan kematian Fionella," tambah Finnegan. 

"Aku tidak mau, Kak! Aku mau pulang! Kak Kenzie! Bawa aku pulang, aku mohon," tangis Skyra. 

Finnegan mengeratkan pelukannya pada Skyra. Ia menenangkan gadis itu seperti sedang menenangkan bayi. "Sayang, kita dengarkan pendapat kakakmu mengenai hubungan kita ke depannya."

"Aku janji akan menjadi anak yang baik, aku akan berprestasi, aku akan melampaui kakak-kakak yang lain. Aku mau menjadi dokter. Aku akan melakukan semua yang Kakak inginkan. Tolong, bawa aku pulang. Aku ingin pulang, Kak." Skyra menangis tersedu-sedu. 

Arkenzie membuang napas kasar. "Maafkan aku, Skyra."

Kedua mata Skyra membulat lebar mendengar permintaan maaf Arkenzie. 

"Finnegan, aku titipkan adikku padamu. Aku yakin kau bisa menjaganya dengan baik, lebih dari yang aku lakukan," kata Arkenzie. 

"Apa yang Kakak bicarakan! Aku tidak mau di sini! Dia menyakitiku, memperkosaku, dan membuatku menderita! Aku tidak mau di sini! Bawa aku pergi. Ke panti asuhan pun tidak masalah!" jerit Skyra. 

"Skyra, kau lihat sendiri, kan? Kakakmu lebih jahat dariku. Meski kami sama-sama berengsek, sepertinya kakakmu lebih buruk lagi," tutur Finnegan. 

"Skyra, kau harus bersikap baik dan menuruti permintaan Finnegan. Ini demi kedamaian kedua keluarga. Bukankah itu juga yang kau inginkan?" ucap Arkenzie. 

"Kenapa harus aku!" Skyra meronta-ronta dalam pelukan Finnegan. 

"Aku benci Kakak! Aku benci keluarga Danuarga!" pekik Skyra. 

"Aku memerlukan udara segar." Arkenzie terlihat pusing. Ia mengakhiri panggilan video secara sepihak. 

"Lepaskan aku!" Skyra berontak. Ponsel Finnegan jatuh ke lantai. 

Skyra berbalik ke arah Finnegan. Ia memukuli dada pria itu. "Kalian jahat! Kalian semua jahat!"

Finnegan membiarkan Skyra memukulinya. Pukulan Skyra melemah. Ia kembali menangis.

NYCTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang