꧁ Part 132 ꧂

1.1K 58 0
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

Mansion Danuarga. 

Sedang diadakan pesta besar di bangunan mewah itu. Terlihat keluarga Danuarga yang menikmati pesta. Minuman dan makanan prasmanan memenuhi meja panjang. 

Beberapa meja bundar terlihat disediakan di ruangan yang luas itu untuk mereka yang ingin duduk menikmati hidangan dan berbincang. 

Mansion Danuarga terlihat seperti restoran mewah. 

Arkenzie sebagai kepala keluarga mengangkat gelas sampanye di tangannya. "Kesuksesan bagi keluarga Danuarga."

"Bagi keluarga Danuarga!" sahut semua orang di ruangan itu. 

Terdengar suara ketukan sepatu high heels pada permukaan lantai. Sepasang suami istri memasuki ruangan. Semua mata di ruangan tertuju pada mereka berdua, tak terkecuali Arkenzie dan adik-adiknya yang lain. 

Skyra dan Finnegan. Mereka terlihat begitu serasi di mana Skyra memakai gaun selutut berwarna hitam dihiasi gemerlap berlian, sementara Finnegan memakai tuxedo hitam dengan taburan berlian di bagian kerahnya. 

Skyra memakai pin ular sebagai bagian dari keluarga Danuarga. 

Pelayan memberikan gelas berisi sampanye pada Skyra dan Finnegan. 

"Aku tidak minum, bisakah aku meminta jus?" kata Skyra. 

Pelayan memberikan jus. 

"Terima kasih."

Arkenzie melanjutkan perkataannya tanpa ingin terganggu oleh kehadiran Skyra dan Finnegan, "Baiklah, untuk masa depan yang lebih baik bagi keluarga Danuarga. Bersulang!"

"Bersulang!" 

Semua orang meneguk sampanye dengan suka cita. Begitu pula dengan Finnegan, juga Skyra yang meneguk jus stroberinya. Mereka berdua berjalan menghampiri Arkenzie. 

"Pesta yang bagus dan meriah," kata Skyra. 

"Maaf, tapi apakah ada seseorang yang mengundang kalian?" tanya Arkenzie.

Skyra menunjukkan kartu undangan di tangannya. "Apa mungkin kau salah menuliskan namaku, Tuan Danuarga?"

Arkenzie mengernyit. Ia melihat ke arah Finnegan. "Ya. Mungkin aku lupa. Sepertinya aku memberikan kartu undangan itu pada Finnegan."

"Kakak, senang melihatmu lagi." Alvin menghampiri Skyra. 

Skyra tersenyum. "Aku juga senang bisa bertemu denganmu."

"Kalau begitu, nikmati acaranya, Skyra, Finnegan," kata Yaurez sembari tersenyum ramah. 

"Terima kasih, Tuan Danuarga." Skyra menggandeng tangan suaminya dan mengajaknya duduk di salah satu bangku. 

"Orang-orang pasti bingung karena melihatku sebagai satu-satunya pria Adiwijaya di sini," kata Finnegan. 

"Ada seseorang yang berasal dari keluarga Mahali, Hardiswara, Gumantara, Gunindra, San, dan lainnya di sini. Tidak ada alasan untuk mereka bersikap 'rasis' pada keluarga Adiwijaya," ujar Skyra. 

Arkenzie meneguk sampanye dari gelas hingga tandas. Ia menatap ke luar balkon. 

Terdengar suara langkah kaki yang mendekatinya. Ia menoleh, ternyata Skyra. 

"Kau memanipulasi data untuk bisa menghadiri acara ini?" tanya Arkenzie. 

Skyra menatap kakak tertuanya itu. "Apakah aku tidak diterima di sini?"

NYCTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang