══════════ ꧁꧂ ══════════
Di dalam mobil, di pelataran mansion, Finnegan tampak serius mendengarkan percakapan keluarga Danuarga lewat alat yang terpasang di telinganya. Rupanya ia memasang alat penyadap di pin ular yang dipakai oleh Skyra. Ya, itu adalah ide Skyra.
"Skyra, pria itu orang jahat. Dia memanfaatkanmu yang mengalami amnesia. Dia mungkin menjadikanmu bonekanya," kata Gerald.
"Apa?!" Skyra memasang ekspresi terkejut mendengar setiap tuduhan yang dilontarkan oleh saudara-saudaranya.
Marcell berkata, "Bisakah kau bercerai saja? Kau hanya membuat dirimu semakin menderita dan membuat bajingan itu bahagia."
Di seberang sana, Finnegan kesal mendengarnya. "Bercerai? Apa-apaan dia?!" gerutunya.
"Bercerai? Kenapa aku harus bercerai?" Skyra menggerutu. "Dan aku bahagia bersamanya. Untuk apa aku bercerai."
Alvin bersuara, "Kakak, Finnegan menikahimu untuk tujuannya sendiri. Sebenarnya dia ingin memiliki anak saja. Dia menghamilimu terus menerus. Dia menganggapmu mesin pembuat anak."
Adistya terisak. "Sebenarnya Finnegan melakukan hal buruk padamu dan membuatmu harus berada di situasi seperti ini."
"Skyra, percayalah pada kami. Dia tidak sebaik itu. Jika kau mengingat kembali apa yang terjadi di masa lalu, apa yang telah dia lakukan, maka kau sudah pasti kau ingin meninggalkannya," ujar Gerald.
Marcel menambahkan, "Dia benar-benar pria berengsek. Kami memberitahumu karena kami tidak ingin kau terluka. Kami khawatir jika dia mencuci otakmu."
Yaurez mengusap punggung Skyra. "Kalau kau mau, aku akan membantumu lepas dari ikatan Finnegan."
Arkenzie sedari tadi hanya diam, sama sekali tak bersuara.
Skyra menautkan alisnya. "Jika dia pria yang jahat, lalu kenapa kalian membiarkannya membawaku waktu itu?" tanyanya dengan nada dan suara yang berubah serius.
Hening.
Tidak ada satu pun dari mereka yang menjawab pertanyaan singkat Skyra.
Skyra mendecih. "Saat aku ketakutan, saat aku berada di istana musuh, saat aku merasakan sakit sendirian, kalian ke mana? Sudah sangat terlambat untuk mengkhawatirkanku. Basa-basi kalian tidak berguna."
Arkenzie mengalihkan pandangannya.
Di dalam mobil, pandangan Finnegan berubah menjadi sendu.
Skyra melanjutkan, "Ya, mungkin pria itu memang jahat dan menakutkan. Apa yang dia lakukan memang salah. Sebuah kesalahan besar. Tapi, setidaknya dia masih tahu arti kata maaf dan terima kasih. Dia memberikan apa yang tidak aku dapatkan dari kalian.
Dia berusaha untuk berubah menjadi orang yang lebih baik. Dan yang pasti, dia adalah tempatku untuk pulang. Hanya dia seorang yang bisa menerimaku saat kalian semua tidak memberikan tempat padaku."
Finnegan merasa sedih mendengar ucapan Skyra. Ia menatap mansion Danuarga di depannya. Pria itu ingin sekali memeluk istrinya saat itu juga.
"Bahkan saat aku mendatangi pesta ini. Kalian mungkin bertanya-tanya, kenapa aku datang saking tidak dianggapnya diriku di sini." Skyra beranjak dari tempat duduknya. Ia berlalu pergi meninggalkan ruangan.
"Skyra, tunggu!" Yaurez mengejar adiknya.
"Kak Skyra!" Alvin juga menyusul.
Adistya dan yang lainnya beranjak dari kursi untuk membujuk Skyra.
Di lorong mansion, Skyra berjalan gegas. Buliran bening menggenang di pelupuk mata dan mulai meleleh membasahi pipinya.
Skyra berhenti melangkah saat sudah berada di pintu utama.
Finnegan sudah menunggu di depan mansion. Pria itu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. Ia tersenyum sendu.
Skyra juga tersenyum.
Finnegan mengulurkan tangan. Sang istri menerima uluran tangannya. Finnegan membukakan pintu membiarkan istrinya masuk ke dalam mobil.
Kakak dan adiknya Skyra telah tiba di pintu utama. Mereka melihat Skyra sudah memasuki mobil Finnegan.
"Aku akan menjaga saudari kalian dengan baik. Aku berjanji," kata Finnegan sembari tersenyum. Pria itu memasuki mobilnya.
Mobil Finnegan melaju pergi meninggalkan kediaman Danuarga.
Saudara-saudaranya Skyra terlihat sedih. Mereka kembali masuk ke dalam dan melihat Arkenzie masih duduk di kursinya.
"Apa yang Kakak lakukan? Kenapa Kakak diam saja? Pria itu membawa Skyra," kata Gerald.
"Kakak, sampai kapan Kakak akan diam seperti ini? Kakak takut pada pria itu? Jadi, Kakak mengalah dan membiarkannya melakukan apa pun yang dia inginkan?" timpal Marcel.
Alvin membuang napas kasar. "Dia menjadikan Kak Skyra sebagai mesin pembuat anak. Dia jahat, Kak. Apakah Kakak tidak bisa melihat itu? Sekali ini saja."
Arkenzie menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi. "Kenapa kalian heboh sekali? Yang membawa Skyra pergi adalah suaminya sendiri. Kalian dengar sendiri, kan, apa yang Skyra katakan? Finnegan adalah tempatnya untuk pulang. Finnegan adalah orang yang menerimanya. Artinya dia nyaman dan bersedia hidup bersama pria itu."
Yaurez mengepalkan tangannya geram. "Kakak selalu saja bilang begitu." Tampaknya kali ini ia kehabisan kesabaran setelah sekian lamanya dipendam.
Arkenzie melihat ke arah Yaurez. Ia menautkan alisnya.
Yaurez kembali bersuara, "Skyra diperkosa oleh pria itu. Dan Kakak malah membiarkan pria itu menikahinya. Itu sama saja Kakak membiarkan pria itu memperkosanya terus menerus.
Bahkan saat pria itu membuat Skyra mengalami kecelakaan sampai amnesia, Kakak masih duduk tenang membiarkannya dikendalikan pria itu. Ya! Dia memang memang suaminya, tapi kita saudaranya. Kita memiliki ikatan darah dan itu tidak akan mengubah status kita sampai kapan pun meski nama belakang Skyra berubah!
Dan satu lagi. Seandainya saat ini Skyra mencintai dan menerima pria itu, itu bukan murni perasaannya. Itu adalah perasaan cinta buatan. Itu palsu. Finnegan yang membuat Skyra mencintainya tanpa menjelaskan yang sebenarnya!"
Arkenzie mengetuk meja dengan telunjuknya. "Kalian, pergi ke kamar sekarang. Aku tidak ingin mendengar apa pun." Setelah berkata demikian, ia beranjak dari tempat duduknya dan berlalu pergi ke luar.
"Pergi ke kamar? Apakah aku terlihat seperti anak kecil." Marcel merenung.
"Dia benar-benar keras kepala," gerutu Yaurez.
Sementara itu, Finnegan dan Skyra sedang berada dalam perjalanan pulang.
Finnegan fokus menyetir, sementara Skyra duduk di sampingnya. Tampaknya wanita itu baik-baik saja setelah menggertak dan menangis di mansion Danuarga tadi. Ia membuka tablet berisi biodata pribadi saudara-saudaranya.
"Kau baik-baik saja?" Finnegan bertanya sambil melihat sekilas pada istrinya.
"Ya. Yang tadi hanya akting," sahut Skyra.
Finnegan tahu istrinya sedang berbohong. Tangisan dan emosi yang mengalir saat berbicara dengan saudara-saudaranya bukanlah akting semata. Semua itu benar-benar ke luar dari hatinya yang paling dalam.
"Orang berambut gelap dalam keluarga Arkenzie adalah Yaurez, Arkenzie sendiri, Marcel, dan Alvin," kata Skyra.
Finnegan mendengarkan.
"Jika iya pembunuhnya berasal dari keluarga utama ini, kemungkinan besar itu adalah Arkenzie, Yaurez, dan juga Marcel. Saat itu, Alvin masih remaja dan tidak ada di lokasi. Namun, akan lebih sulit jika pembunuhnya ternyata bukan dari keluarga utama." Skyra membuang napas kasar.
"Jangan terlalu memikirkannya. Kita pelan-pelan saja," ucap Finnegan.
Skyra mengangguk, lalu melelapkan kepala ke bahu suaminya.
Finnegan yang sedang menyetir hanya mengusap dagu dan pipi istrinya dengan sebelah tangan.
══════════ ꧁꧂ ══════════
Karya asli Ucu Irna Marhamah
21.33 | 9 Agustus 2017Follow instagram @ucu_irna_marhamah
@novellova
KAMU SEDANG MEMBACA
NYCTOPHILE
Romance══════════ ꧁꧂ ══════════ Nyctophile Karya Ucu Irna Marhamah ══════════ ꧁꧂ ══════════ Setelah mengalami kecelakaan mobil, Skyra akhirnya siuman. Namun, ia tidak mengingat apa pun yang terjadi dengan masa lalunya. Ia tidak ingat kecelakaan yang dial...