══════════ ꧁꧂ ══════════
Finnegan memperhatikan ekspresi Skyra yang terlihat sedih dan juga marah. "Sekarang kau melihat sendiri, kan, seperti apa kakak tertuamu itu?" Ia mengambil kembali ponselnya.
Skyra merasa bimbang. Perasaannya menjadi campur aduk antara benci dan marah pada kakaknya karena telah melakukan perbuatan tercela, serta merasa bersalah dan sedih untuk Fionella.
"Seharusnya sekarang kau lebih paham lagi kenapa aku menculikmu. Aku membutuhkanmu untuk membuat Arkenzie, atau siapa pun membunuh Fionella dari keluarga Danuarga buka mulut atas perbuatan mereka. Hanya itu yang aku inginkan," ucap Finnegan.
Skyra masih diam.
"Aku tidak akan menyakitimu seperti apa yang dilakukan Arkenzie pada Fionella. Aku hanya ingin kau menuruti permintaanku untuk menyelesaikan masalah ini," bujuk Finnegan.
Skyra masih terlihat ragu. Saat ini ia berada di rumah keluarga Adiwijaya, musuh bebuyutan keluarga Danuarga. Meski sudah berdamai, masalah baru telah muncul. Ia benar-benar berada dalam masalah saat ini.
Finnegan melipat kedua tangannya di depan dada. "Sejujurnya aku juga tidak tahu kenapa Fionella bisa berada dalam pesta keluargamu. Aku ingin menguak kebenarannya. Karena polisi menutup kasusnya, aku tidak bisa berbuat apa-apa selain melakukannya dengan caraku sendiri.
Jadi, katakan semua yang kau tahu, apa pun itu. Informasi mengenai Fionella, kakak-kakakmu, atau pun yang lainnya. Aku sangat membutuhkan itu sekarang. Jika kau angkat bicara, maka tidak akan ada korban jiwa lagi seperti Fionella, cukup dia yang mengalami kematian menyakitkan."
Skyra mendongak menatap Finnegan. Ia tahu jika pria di depannya ini sedang mencoba memanipulasi dirinya.
"Aku sudah mengatakan semua yang aku tahu semalam. Bukankah itu sudah jelas?" ucap Skyra diakhiri dengan pertanyaan meniru Finnegan sebelumnya.
Finnegan menggeleng. "Itu tidak cukup. Aku membutuhkan lebih banyak lagi informasi darimu."
Skyra menyipitkan matanya.
"Kau ingin membuat kesepakatan denganku?" Finnegan mengulurkan tangannya.
Skyra menatap uluran tangan Finnegan cukup lama hingga akhirnya ia bersuara, "Tidak, aku tidak ingin membuat kesepakatan apa pun. Aku tidak pernah terlibat dalam masalahmu dengan kakakku. Urusanmu dengan kakaku, selesaikan sendiri. Jangan melibatkanku yang tidak tahu apa-apa.
Percuma kau menculikku, menyanderaku, karena kau tidak akan mendapatkan petunjuk apa pun dariku. Bahkan kakakku tidak akan peduli meski aku diculik."
"Jadi, kau menolak membuat kesepakatan denganku? Sayang sekali." Finnegan menarik kembali tangannya, lalu menunduk.
Skyra berwaspada apabila pria itu tiba-tiba menyerangnya.
"Sepertinya aku harus bertindak agak kasar agar kau membuka mulut." Finnegan kembali mendongak menatap Skyra dengan ekspresi dingin dan tatapan yang tajam.
Skyra terlihat khawatir melihat ekspresi Finnegan yang menakutkan.
Finnegan bangkit lalu menarik lengan Skyra. "Ikut denganku!"
Skyra terlalu takut. Tanpa megatakan apa pun, ia hanya bisa mengikuti langkah Finnegan yang menyeretnya.
Finnegan membuka pintu.
Skyra melihat ke sekeliling. Untuk pertama kalinya ia ke luar dari kamar yang mengurungnya setelah 3 hari berada di rumah itu.
Ternyata Finnegan membawa Skyra ke ruangan lain. Ruangan itu dicat dengan warna putih secara keseluruhan. Skyra tidak menyukai ruangan tersebut yang terlalu terang. Ada meja dan kursi yang berhadapan dalam ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NYCTOPHILE
Romance══════════ ꧁꧂ ══════════ Nyctophile Karya Ucu Irna Marhamah ══════════ ꧁꧂ ══════════ Setelah mengalami kecelakaan mobil, Skyra akhirnya siuman. Namun, ia tidak mengingat apa pun yang terjadi dengan masa lalunya. Ia tidak ingat kecelakaan yang dial...