꧁ Part 041 ꧂

2.1K 91 1
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

Terdengar suara pemindaian yang disetujui.

Pandangan Skyra tertuju ke pintu yang terbuka, ternyata Helga dan Emma yang datang.

Emma membawa nampan berisi makanan dan minuman, sementara Helga yang membukakan pintu seolah ia berwaspada apabila Skyra tiba-tiba menyerang dan kabur.

"Selamat menikmati makan malam, Nona," ucap Emma.

Skyra menatap makanan tersebut dengan ekspresi curiga. Ia mendongak menatap kedua pelayan di depannya. "Apakah tuan kalian yang menyuruh memberikan makanan untukku?"

"Ini memang tugas kami, seperti yang kami jelaskan di awal," jawab Helga.

"Apakah pelayan keluarga Adiwijaya memang seperti ini? Mereka sangat kaku dan formal," batin Skyra.

"Bawa kembali makanannya. Aku tidak mau makan," ucap Skyra sambil mengalihkan pandangannya.

Finnegan mencondongkan tubuhnya. "Dua hari tidak makan. Kau yakin? Yang ada kau akan semakin kurus. Sebenarnya kau tidak terlalu kurus, sih." Ia teringat dengan tubuh polos Skyra tadi.

Setelah Skyra berkata demikian, perutnya berbunyi. Wajah Skyra memerah. Ia menyentuh perutnya yang jelas-jelas kelaparan.

Helga dan Emma saling pandang.

"Apa yang membuat Nona tidak ingin makan, sementara Nona sendiri merasa lapar?" tanya Emma lembut.

"Kalian... kalian mungkin memasukkan racun ke dalam makanan ini. Mengingat caraku diculik, sepertinya tuan kalian melakukan sesuatu yang berhubungan dengan racun atau obat-obatan," kata Skyra sembari menunduk menatap bekas jarum di telapak tangannya.

"Cerdas juga. Sepertinya aku terlalu meremehkanmu yang suka menunjukkan ekspresi polos." Finnegan tersenyum tipis.

Helga berkata, "Jika Nona tidak keberatan, aku akan mencicipi makanan-makanan ini sebelum Nona yang mengonsumsinya."

Skyra tampak berpikir.

Tanpa menunggu jawaban Skyra, Emma mengeluarkan sendok dari saku celemeknya. Ia menyendok makanan dan menyuapkannya ke mulut. Beberapa makanan ia coba agar Skyra percaya.

"Bagaimana dengan minumannya?" tanya Skyra yang masih curiga.

Emma mengeluarkan sendok lainnya dari saku celemek lalu menyendok minuman dari dalam gelas dan meminumnya.

Skyra terdiam.

Dalam waktu 10 menit, Helga terlihat baik-baik saja. Tidak ada racun di dalam makanannya.

"Silakan dimakan, Nona. Makanannya sudah dingin," kata Emma.

Skyra menunduk. "Terima kasih."

Helga dan Emma tersenyum melihat tingkah menggemaskan Skyra yang malu-malu, tapi masih memiliki rasa terima kasih.

Finnegan memutar bola matanya. "Malu-malu kucing. Kenapa tidak memakannya saja kalau lapar. Jika tidak makan, kau akan kesulitan berkonsentrasi saat aku interogasi nanti."

"Mulai sekarang, kami akan mencicipi terlebih dahulu hidangan yang akan dimakan oleh Nona," kata Helga.

"Selamat malam, Nona," ucap Emma.

Kedua pelayan itu pun berlalu pergi. Pintu tertutup membuat alat pemindai kembali aktif mengunci.

Skyra pun duduk dan menyantap hidangan yang diperuntukkan baginya itu. "Ini lezat sekali."

Setelah kenyang, Skyra terlelap di sofa. "Saat mereka kembali, aku akan mengucapkan terima kasih untuk makanannya."

Terdengar suara pemindai berbunyi disusul pintu yang terbuka.

NYCTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang