꧁ Part 060 ꧂

1.9K 94 1
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

Finnegan dan Skyra tampak serius melihat ke layar laptop. Mereka sedang melihat rekaman CCTV di mansion Danuarga yang telah diretas oleh anak buah Finnegan.

Tiba-tiba ponsel Finnegan berdering, ternyata ada panggilan yang masuk dari seseorang bernama Mr. D. Kedua mata Finnegan terbelalak lebar. Ternyata itu adalah nomor Arkenzie yang sengaja diberi nama Mr. D oleh Finnegan.

Finnegan melirik ke arah Skyra sekilas. Ia pun bangkit dari sofa menuju ke jendela untuk mengangkat panggilan tersebut. Ia sengaja menjauh dari Skyra agar gadis itu tidak mendengar suara kakaknya.

"Adiwijaya, kau sibuk?" tanya Arkenzie dari seberang sana. "Sepertinya tidak terlalu sibuk, ya?"

"Kau yang membunuh mereka?" tanya Finnegan tanpa ingin berbasa-basi terlebih dahulu dengan Arkenzie.

"Iya, merekalah orang-orang yang telah membunuh adikmu. Jadi, aku bereskan mereka sebelum keluarga Adiwijaya bertindak menghabisi orang yang tidak bersalah dalam keluarga kami," ujar Arkenzie.

Finnegan merasa jika Arkenzie menyembunyikan sesuatu.

"Bukankah sebelumnya aku sudah bilang kalau aku akan membunuh siapa pun dari keluarga Danuarga yang telah membunuh adikmu? Jadi, sekarang semuanya sudah beres.

Tidak ada lagi yang perlu kau khawatirkan. Mereka telah mendapatkan balasan yang setimpal atas apa yang mereka lakukan. Itu yang kau inginkan, bukan?" sambung Arkenzie.

"Apakah mereka yang telah memperkosa adikku?" tanya Finnegan dengan suara bergetar.

Arkenzie tidak segera menjawab. Tapi, sesaat kemudian ia bersuara, "Benar."

Finnegan mengepalkan tangannya geram.

"Aku mengerti perasaanmu. Jadi, aku minta maaf atas apa yang terjadi pada Fionella. Mau bagaimanapun juga itu adalah salahku sejak awal. Tapi, aku siap mengganti rugi. Apa pun yang kau inginkan," kata Arkenzie

"Bisakah kau membangkitkan kembali Fionella?" sahut Finnegan.

"Aku ingin perdamaian antara dua keluarga tetap terjaga. Apa pun itu, aku ingin meminta maaf sebesar-besarnya padamu. Kau mau saham atau perusahaan sekali pun, aku akan memberikannya padamu. Asalkan perdamaian kita tetap terjaga," mohon Arkenzie.

"Itu tidak sebanding dengan kehadiran adikku, Danuarga sialan," geram Finnegan.

Skyra menoleh ke arah Finnegan yang tampaknya masih berbicara dengan seseorang di telepon. Gadis itu berpikir jika orang yang menelepon Finnegan adalah anak buahnya.

"Tuan Adiwijaya," panggil Skyra.

Finnegan menoleh pada Skyra yang menunjuk ke layar.

"Aku mendengar suara adikku. Apakah aku boleh bicara padanya?" tanya Arkenzie.

"Tidak!" tolak Finnegan.

Skyra melihat ekspresi Finnegan yang dipenuhi kemarahan. Ia menjadi takut dan menghindari kontak mata dengan pria itu.

"Adiwijaya, bukankah adikku sangat manis?" tanya Arkenzie dari seberang sana.

Finnegan kembali menatap ke jendela tanpa memberikan jawaban.

"Aku tidak akan memintamu memulangkannya kembali padaku. Jika kau menginginkannya, ambillah. Kau bisa melakukan apa pun padanya. Dia polos dan penurut, jadi kau bisa memanfaatkannya untuk kesenanganmu sendiri.

Aku jamin Skyra masih perawan. Kau boleh merenggutnya dan menjadikannya bonekamu. Yang terpenting sekarang adalah kedamaian kedua keluarga," ujar Arkenzie.

NYCTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang