꧁ Part 078 ꧂

1.9K 84 8
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

Skyra sedang memperbaiki kertas gambarnya yang dirobek oleh Finnegan waktu itu. 

Terdengar suara pemindaian sidik jari yang disetujui. Pintu pun terbuka. Perhatian Skyra teralihkan pada pria berjas putih yang memasuki kamar. 

Ada Finnegan di belakang pria itu, tapi tidak ikut masuk. Ia berlalu pergi setelah mengantarkan Renaldy. 

"Halo, Skyra, bagaimana kabarmu?" Renaldy duduk di tepi ranjang. 

"Kau siapa?" tanya Skyra sembari beringsut menjauh. 

"Aku Renaldy Danuarga. Kau mungkin tidak mengenalku karena kita belum pernah bertemu sebelumnya. Aku mengenal Arkenzie dan Yaurez dengan baik," ucap Renaldy. 

"Oh," kata itu yang terucap dari bibir Skyra. 

"Aku sangat berterima kasih padamu karena pengorbananmu menikahi pria Adiwijaya itu, hubungan keluarga kita menjadi semakin baik. Tidak ada yang perlu kami khawatirkan lagi," ujar Renaldy. 

Skyra menyanggah ucapan Renaldy, "Aku tidak menikah dengannya."

"Oh, kalian masih berstatus sebagai pasangan kekasih?" tanya Renaldy. 

Skyra tidak merespon. 

"Baiklah, sekarang berbaringlah. Aku akan memeriksamu," kata Renaldy. 

Meski merasa risih, Skyra pun membaringkan tubuhnya. "Sebenarnya, Tuan Renaldy ini dokter apa?"

"Aku dokter spesialis kandungan," jawab Renaldy. 

Skyra tercengang mendengarnya. "Do-dokter kandungan?"

"Finnegan mengeluhkan dirimu yang sering merasa sakit saat dia melakukan penetrasi," ucap Renaldy. 

Skyra terdiam. 

"Kita mulai pemeriksaannya, ya." Renaldy memakai sarung tangan karet, lalu ia menyentuh bagian bawah perut Skyra. "Kau bisa terbuka padaku demi kondisimu dan hubungan seksual kalian."

Skyra tidak tahu harus mengatakan apa. 

"Apakah ukuran Finnegan terlalu besar sehingga membuatmu merasa sakit yang luar biasa?" tanya Renaldy. 

"I-iya," jawab Skyra gugup. 

"Sebelum melakukan hubungan seksual, apakah kalian melakukan foreplay?" tanya Renaldy. 

Skyra tampak berpikir. "Foreplay itu apa?"

"Atau Finnegan menggunakan pelumas agar lebih mudah melakukan penetrasi?" tanya Renaldy lagi. 

"Kadang dia menggunakan air liur atau...." Skyra tidak melanjutkan kata-katanya saat tangan Renaldy semakin turun. 

"Aku harus memeriksa daerah panggulmu," kata Renaldy. 

"A-aku malu," tolak Skyra. 

"Aku melindungi privasi pasienku. Aku akan bertindak profesional," kata Renaldy. "Jadi, silakan buka pahamu."

Dengan ragu, Skyra membuka pahanya. Ia merasakan tangan Renaldy menyentuh pangkal pahanya dan menekan-nekan di bagian sana. 

Skyra merasa gelisah. 

"Otot-otot di sekitar panggul sepertinya agak bermasalah. Ini salah satu penyebab vaginismus," ucap Renaldy. 

Skyra tidak menanggapi. 

"Kau harus melakukan latihan otot panggul untuk merelaksasikan otot-otot di sekitar sana. Dan kau bisa melakukan terapi juga. Lalu, ada juga alat untuk melebarkan vagina." Renaldy menunjukkan sebuah alat pada Skyra. 

NYCTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang