꧁ Part 018 ꧂

3.7K 163 2
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

⬆️⬆️⬆️

Visualisasi lambang Keluarga Danuarga dan Keluarga Adiwijaya.

══════════ ꧁꧂ ══════════

Finnegan ke luar dari dalam mobil. Ia melihat Arkenzie dan Skyra ke luar dari mansion.

Skyra mencoba mengendalikan dirinya untuk tidak gemetar. "Aku tidak melakukan kesalahan apa pun! Kenapa aku harus takut?! Ada apa dengan tubuhku?!" jeritnya dalam hati.

Finnegan menatap Skyra dengan tatapan datar. Ia mendekat membuat istrinya semakin ketakutan. Tanpa diduga, Finnegan memeluknya.

"Kau membuatku khawatir," bisik Finnegan.

Skyra tidak merespon. Ia masih gemetar dalam pelukan suaminya itu. Arkenzie hanya diam memperhatikan.

Finnegan melepaskan pelukan, kemudian menangkup wajah Skyra. "Kita pulang, ya," bujuknya.

Skyra hanya mengangguk mengiyakan bujukan suaminya.

Finnegan membukakan pintu mobil untuk istrinya. Setelah menutup pintu mobil, ia melirik pada Arkenzie sesaat, kemudian memasuki mobil.

Arkenzie menatap mobil Finnegan yang melaju pergi meninggalkan kediaman Danuarga.

Di balkon, seseorang sedang memperhatikan.

Dalam perjalanan, Skyra hanya diam menatap kosong ke depan, sementara Finnegan fokus menyetir.

Sesampainya di mansion, Skyra segera masuk ke dalam. Finnegan menyusulnya.

"Skyra," panggil Finnegan.

"Maaf, Finnegan, aku tidak bisa mengendalikan diriku sendiri. Aku butuh ruang dan waktu," kata Skyra tanpa menghentikan langkahnya.

Finnegan berhenti. Ia menatap punggung istrinya yang semakin menjauh.

Keesokan paginya.

Finnegan tidak pergi ke kantor. Ia mengajak Skyra pergi jalan-jalan. Sementara Lareina tidak ikut karena mulai sekarang, ia memiliki guru privat yang disewa Finnegan untuk persiapan Lareina masuk sekolah tahun depan.

"Kita mau pergi ke mana?" tanya Skyra. Tampaknya ia sudah lebih tenang sekarang. Sejak bangun tidur pagi ini, Skyra memang menunjukkan kalau ia baik-baik saja.

"Mungkin kau kecewa padaku. Itu hal yang wajar karena aku berbohong mengenai keluargamu," ucap Finnegan.

Skyra terdiam.

"Sebenarnya ada semacam benteng antara keluarga Adiwijaya dengan keluarga Danuarga. Itu karena kedua keluarga memiliki hubungan yang rumit. Aku ingin memberitahumu tentang kau yang berasal dari keluarga Danuarga, tapi aku harus menunggu waktu yang tepat," ujar Finnegan.

Skyra mendengarkan.

"Kau baru pulih dan kau mengalami amnesia. Aku tidak ingin topik berat mengenai masa lalumu mengganggu pikiranmu. Dokter Laura menyarankanku untuk memberikan informasi secara bertahap agar otakmu tidak syok menerima informasi tersebut," sambung Finnegan.

"Aku mengerti. Maaf membuatmu khawatir. Maaf juga telah lancang memasuki ruang kerjamu. Kadang aku berpikir kalau kau mungkin bukan suamiku," ucap Skyra.

Finnegan menoleh sebentar pada Skyra, lalu ia tertawa. "Kita sudah 7 tahun lebih menikah. Tapi mengingat situasimu, aku mengerti jika kau mencurigai semua orang."

Skyra mengalihkan pandangannya. "Ngomong-ngomong, kenapa keluarga Danuarga dan keluarga Adiwijaya bermasalah?"

Finnegan menjelaskan, "Bisa dibilang, kedua keluarga bermusuhan sejak lama, semacam musuh bebuyutan. Tapi, nasib baik saat ini kedua keluarga memutuskan untuk membuat perdamaian. Ya, meski hubungan baik belum terjalin secara sempurna."

NYCTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang