꧁ Part 062 ꧂

1.8K 72 3
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

Malam itu, Finnegan bersiap-siap untuk pergi ke pernikahan temannya. Ia memakai kemeja abu-abu berbalut jas hitam. Rambutnya ditata dengan rapi membuatnya terlihat tampan dan berkelas.

Finnegan menyemprotkan parfum ke jas dan kemeja hitamnya. Setelah melihat pantulan dirinya di cermin untuk yang terakhir, Finnegan ke luar dari kamarnya.

Terdengar suara langkah kaki mendekat. Finnegan menoleh, ternyata Skyra. Kedua alis Finnegan terangkat melihat penampilan Skyra.

Gadis itu memakai gaun putih selutut dengan balutan blazer berwarna hitam. Sebagian rambutnya disanggul dan sisanya dibiarkan tergerai. Ada pita kecil berwarna putih di sanggulnya. Anak rambut menghiasi dahi Skyra. Wajah gadis itu juga memakai polesan make up sederhana.

Secara keseluruhan, ia terlihat cantik dan imut. Skyra melangkah menghampiri Finnegan. Ketukan dari high heels yang membalut kaki jenjangnya membuat suara khas di lantai.

"Kau sangat cantik," kata Finnegan tanpa sadar.

"Te-terima kasih," jawab Skyra.

"Kedua pelayan itu melakukan tugasnya dengan baik. Mereka merias Skyra dengan porsi yang pas untuk gadis seumurannya," kata Finnegan dalam hati.

Di pesta, Finnegan meminta Skyra menggandeng tangannya. Tidak ada pilihan lain, Skyra menurutinya. Perhatian semua orang tertuju pada mereka berdua.

Skyra tidak suka menjadi pusat perhatian. Ia menunduk dalam.

"Kau tidak nyaman?" tanya Finnegan.

Skyra mengangguk.

"Sepertinya dia memang tidak cocok berada di lingkungan orang dewasa," kata Finnegan dalam hati.

Setelah mengucapkan selamat pada pengantin baru, Finnegan mengajak Skyra duduk di meja yang sudah disediakan untuk menikmati hidangan prasmanan. Finnegan sengaja memilih meja yang ada di sudut ruangan agar jauh dari tatapan orang-orang, sehingga Skyra akan merasa nyaman dan menikmati pesta.

Sepasang kekasih menghampiri meja mereka.

"Finnegan, apa kabar?" sapa si wanita.

Finnegan dan Skyra menoleh.

"Siapa gadis imut ini? Surgar baby peliharaanmu?" tanya si pria.

Skyra kesal mendengarnya.

Finnegan menautkan alisnya.

"Wah, selera Finnegan gadis di bawah umur, ya? Kau bisa masuk penjara, Finnegan," kata si wanita.

Skyra yang kesal angkat bicara, "Aku...."

Perharian pasangan itu teralihkan pada Skyra.

Skyra melirik ke arah Finnegan. "Aku... aku adalah adiknya Kak Finnegan."

"Oh? Ma-maafkan aku." Kedua orang itu merasa bersalah.

"Ayo, pergi." Mereka berdua segera melenggang ke luar untuk menghindari masalah.

"Maaf," kata Skyra pelan.

Finnegan terlihat tidak senang karena Skyra mengaku sebagai adiknya. Entah kenapa itu sangat mengganggu pikirannya.

Setelah pesta selesai, Finnegan dan Skyra pulang.

Finnegan tampak fokus menyetir, sementara Skyra yang duduk di sampingnya ketiduran.

Sesampainya di rumah, Finnegan menatap Skyra yang begitu pulas saat tertidur. Ia membelai lembut rambut gadis itu.

Bibir merah Skyra yang sedikit terbuka membuat Finnegan tergoda. Ia mendekatkan wajahnya, tapi tidak jadi menciumnya. Ketika wajah mereka begitu dekat, Finnegan bisa merasakan hembusan napas Skyra yang menerpa wajahnya.

NYCTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang