══════════ ꧁꧂ ══════════
Pagi hari.
Perlahan Skyra membuka matanya. Ia melihat ke sekeliling dan mendapati dirinya sendirian di dalam ruangan itu. Entah ke mana perginya Finnegan.
Skyra bangkit untuk mengambil air di nakas. Ia meringis pelan merasakan ngilu di perut dan selangkangannya.
Aroma bunga yang menyegarkan di ruangan itu sudah tidak tercium lagi. Hanya tercium aroma sperma dan keringat.
"Jalang," gumam Skyra memaki dirinya sendiri.
Semalam Skyra melayani Finnegan dengan penuh totalitas. Ia merasa rendah dan hina meski sekarang statusnya adalah istri dari pria itu.
Namun, Skyra masih belum bisa menerimanya. Ia tidak pernah menginginkan pernikahan ini.
Setelah meminum habis segelas air mineral, Skyra berlalu ke kamar mandi dengan berjalan tertatih-tatih.
Di kamar mandi, Skyra membersihkan diri. Wanita itu ke luar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit badannya. Ia mencari pakaian di lemari.
Tidak ada pakaian yang biasa dipakai olehnya. Hampir semua pakaian di dalam lemari berpotongan gaun yang cukup terbuka. Skyra pun memilih salah satu gaun yang cukup tertutup dan nyaman dipakai. Ia mengkombinasikannya dengan kemeja putih agar tidak terlalu terbuka.
Karena bosan, Skyra ke luar dari kamar dengan memindai wajahnya yang ternyata sudah kembali terdaftar ke dalam sistem pemindai.
Skyra tidak melihat siapa pun di ruangan lain. Rumah itu seperti kosong dan sepi. Tidak ada Helga dan Emma, tidak ada bodyguard yang berkeliling, tidak ada karyawan kebersihan yang biasa dipanggil Finnegan untuk membersihkan rumah.
Skyra menuruni tangga menuju ke lantai dua. Terdengar suara seseorang yang sedang memasak di dapur, disusul aroma bumbu yang ditumis.
Tanpa pikir panjang, Skyra menuju ke dapur. Ia melihat Finnegan sedang memasak. Ada celemek merah muda yang terpasang di tubuhnya. Sangat kontras dengan kaos hitam pendek dan lengan kekarnya.
"Kau sudah bangun, Sayang?" Finnegan meletakkan piring berisi nasi goreng dan telur ceplok ke meja makan.
"Ke mana yang lain?" tanya Skyra.
"Pelayan dan bodyguard diliburkan selama 1 minggu," jawab Finnegan.
Skyra tampak berpikir. "Artinya, hanya ada kami berdua di rumah ini," batinnya.
"Kita akan berbulan madu ke Jepang besok," kata Finnegan.
"Apa?" Skyra terkejut.
Finnegan duduk di kursi meja makan. "Saat ini di sana sedang musim salju. Bukankah kau sangat ingin mengunjungi negara yang ada musim saljunya?"
Skyra bersuara, "Iya, tapi...."
"Aku harap pagi ini kau tidak mengajakku berdebat," potong Finnegan.
Skyra tidak membantah.
"Duduklah." Finnegan menepuk kursi sebelahnya.
Skyra pun duduk di sana. Pasangan suami-istri itu pun sarapan bersama. Tidak ada percakapan yang menemani mereka, hanya suara ketukan sendok dan piring yang terdengar menggema di dapur.
"Bagaimana, kau menyukainya?" tanya Finnegan.
"Ini lezat, Tuan Adiwijaya. Aku tidak mengira kau bisa masak," sahut Skyra.
Finnegan menatap istrinya. "Bisakah kau memanggilku Finnegan? Seperti yang biasa kau lakukan saat kita bercinta. Aku ingin kau seperti itu."
"Baiklah, Finnegan," jawab Skyra.
KAMU SEDANG MEMBACA
NYCTOPHILE
Romance══════════ ꧁꧂ ══════════ Nyctophile Karya Ucu Irna Marhamah ══════════ ꧁꧂ ══════════ Setelah mengalami kecelakaan mobil, Skyra akhirnya siuman. Namun, ia tidak mengingat apa pun yang terjadi dengan masa lalunya. Ia tidak ingat kecelakaan yang dial...