꧁ Part 030 ꧂

2.9K 139 1
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

Silakan follow, vote, comment. Itu membuatku semangat update tiap harinya. Terima kasih.

Lanjut ke Part 30.

══════════ ꧁꧂ ══════════

Sesampainya di kediaman Adiwijaya. Skyra membayar taksi, lalu memasuki rumah besar itu. Ia melihat Helga dan Emma yang bergegas menghampirinya.

"Nyonya, tadi pagi Tuan Adiwijaya datang ke mari," kata Emma.

"A-apa?!" Skyra panik.

"Sepertinya Tuan Adiwijaya sedang marah," ujar Helga.

"Apakah dia menanyakan tentang kedatanganku ke tempat ini pada kalian?" tanya Skyra khawatir.

"Tidak, Nyonya." Kedua pelayan itu menggeleng.

Skyra menghela napas lega. "Sepertinya kedua pelayan ini lebih memihak padaku," batinnya.

"Jadi, apa yang dia lakukan di sini?" tanya Skyra.

"Tuan Adiwijaya pergi ke ruang kerjanya," jawab Helga.

"Bisa tunjukkan yang mana ruang kerjanya?" tanya Skyra.

Helga dan Emma menunjukkan ruang kerja Finnegan di lantai tiga.

"Boleh aku tahu kamar kami sebelumnya? Atau kamar anak-anak? Atau kamar lainnya?" tanya Skyra.

Helga menunjukkan kamar lama Skyra dengan Finnegan, lalu dua kamar yang pernah ditempati Skyra, dan dua kamar anak-anak. Semuanya memiliki alat pemindai, kecuali kamar anak-anak.

"Baiklah, terima kasih, Bibi."

Kedua pelayan membungkuk, kemudian berlalu pergi.

"Aku punya kamar sendiri? Dua lagi. Mungkin kamar khusus untuk melukis dan menggambar. Jadi, isinya peralatan menggambar."

Skyra beralih ke ruang kerja Finnegan. Ia mengotak-atik pin di alat pemindai wajah. Namun, pin terkunci. Artinya hanya alat pemindai wajah yang bisa digunakan untuk membuka ruangan tersebut. Dan satu-satunya orang yang bisa membuka ruangan itu adalah Finnegan tentunya.

"Jadi, Finnegan datang ke mari untuk mengunci ruangan ini? Aku jadi semakin penasaran dengan isinya," gumamnya.

Skyra beralih ke kamar Finnegan dan dirinya. Ia memasukkan kombinasi angka tanggal lahir Fionella yang diduga sebagai kode pin untuk membukanya. Namun, tidak berhasil. Kode pin salah.

Iseng-iseng Skyra memasukkan angka satu sampai enam. "Konyol!" gerutunya.

Tanpa diduga, pemindai disetujui. Akhirnya pintu berhasil dibuka. Skyra melongo.

"Sungguh di luar dugaan."

Sementara itu di tempat lain, Finnegan melihat alat pelacak di tablet yang menunjukkan kalau "Skyra Adiwijaya" berada di tempat parkir perpustakaan negara, sementara "Gadis Danuarga" berada di kediaman Adiwijaya.

Tanpa pikir panjang, Finnegan mendatangi perpustakaan negara dan mencari mobil Skyra di tempat parkir. Ia mengeluarkan kunci cadangan yang dimiliki mobil Skyra.

Sesampainya di sana, Finnegan akan menekan tombol di kunci cadangan, tapi air pods di telinganya berbunyi, "Target telah berada di dekat Anda."

Finnegan mengernyit dan melihat tabletnya. Terlihat titik merah bertuliskan "Gadis Danuarga" tengah mendekat ke arahnya.

"Target berada di jarak sepuluh meter dari Anda."

Finnegan melihat ke sekeliling. Tidak ada siapa pun di tempat parkir yang sunyi itu. Hanya ada mobil yang berjejer rapi.

NYCTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang