꧁ Part 034 ꧂

2.3K 105 1
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

Tangan kekar itu mengetuk-ngetuk dashboard mobil. Finnegan tampak bosan menunggu. Ia melelapkan kepalanya ke stir mobil. Tangannya tak berhenti mengetuk-ngetuk dashboard.

"Lama sekali." Finnegan melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 17:40.

Sementara itu di ruang seni budaya.

"Jangan, Pak Alex," mohon Skyra ketika Alex menindihnya di atas meja.

Tatapan lapar Alex membuat Skyra semakin takut. Ia meronta dan mendorong dada Alex agar menjauh darinya.

Alex menyingkirkan tangan Skyra kemudian menampar wajahnya dengan keras.

Kepala Skyra terasa pusing. Pandangannya mulai berkunang-kunang karena tamparan tersebut.

"Aku berjanji, ini tidak akan lama." Alex menyingkap baju seragam Skyra ke atas. Terlihat jika gadis itu menggunakan tank top putih yang lumayan ketat membuat tubuh indah gadis belia itu terlihat sangat seksi di usianya.

Alex semakin berhasrat. Ia mengangkat tank top tersebut dan mengusap perut rata Skyra.

"Cantik dan mulus," puji Alex.

"Saya mohon, jangan!" tangis Skyra yang gemetar ketakutan.

"Diam atau aku akan menamparmu lagi," ancam Alex sembari membuka lebar paha Skyra. Disentuhnya kedua bokong padat milik gadis itu. Ia pun menurunkan celana dalam hitam berenda yang dikenakan Skyra.

Skyra menangis ketakutan.

Alex memposisikan dirinya di antara kedua paha Skyra. "Tahan, ya, Sayang. Mungkin ini akan sedikit sakit." Ia menurunkan resleting celananya.

Tiba-tiba seseorang muncul dan menarik rambut Alex dari belakang. Saat berbalik, hantaman keras mendarat di wajahnya. Rupanya Finnegan yang datang dan menghajar Alex.

Skyra segera merapatkan baju seragamnya dan turun dari meja. Ia memeluk tubuhnya sendiri karena merasa malu dan takut.

Finnegan terus saja memukuli Alex hingga tak berdaya. Setelah itu, ia beralih menatap Skyra yang masih terlihat syok.

Finnegan menghampirinya sembari melepaskan jas biru yang ia kenakan untuk kemudian digunakan menyelimuti tubuh Skyra.

Finnegan mengeluarkan sapu tangan dari saku jasnya. Ia memberikannya pada Skyra untuk mengelap darah yang menetes dari hidungnya karena tamparan keras Alex tadi.

Skyra menerimanya.

Dalam perjalanan pulang, baik Finnegan mau pun Skyra sama-sama diam. Finnegan fokus menyetir, sementara Skyra melamun.

Mobil berhenti di pelataran sebuah toko pakaian.

"Nona Danuarga, saya akan menunggu di sini," ucap Finnegan.

Skyra menatap Finnegan dari belakang dengan wajah yang memerah. Ia tidak mengira jika Finnegan tahu kalau celana dalamnya sudah dilepaskan oleh Alex tadi. Sehingga saat ini Skyra tidak menggunakan celana dalam.

Tanpa mengatakan apa pun, Skyra ke luar dari mobil dan memasuki toko tersebut.

Dari dalam mobil, Finnegan mengawasi Skyra yang sedang berada di dalam toko pakaian berdinding kaca itu.

Tak lama kemudian, Skyra ke luar dari toko baju. Ia memasuki mobil.

Sesampainya di mansion Danuarga, Finnegan menjelaskan apa yang Skyra alami pada Arkenzie.

"Maaf, saya telah lalai menjaga Nona Danuarga," ucap Finnegan mengakhiri penjelasannya. Ia menunduk dalam untuk mempertajam aktingnya.

Skyra yang berdiri di samping Arkenzie hanya bisa menunduk dalam karena malu dengan kejadian tersebut. Meski Alex belum sempat memperkosanya, tapi pria yang merupakan gurunya itu sempat menggerayangi tubuhnya.

NYCTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang