꧁ Part 043 ꧂

2K 78 10
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

Keesokan harinya.

Finnegan membuka matanya saat cahaya matahari menyinari wajahnya lewat celah gorden.

Ada wanita cantik berambut pirang di sampingnya yang terlelap tanpa busana, hanya tertutup oleh selimut. Itu adalah wanita semalam yang dipesannya.

Finnegan bangkit untuk duduk membuat selimutnya melorot. Terlihat tubuhnya yang kekar terekspos karena bertelanjang dada. Pria itu hanya memakai celana panjang berwarna hitam. Ia menyibakkan rambutnya yang acak-acakan ke samping.

Sementara itu di kamar lain, Skyra yang tampaknya baru bangun tidur langsung duduk di sofa sambil memakan camilan yang tersedia di lemari.

"Enak saja menculikku dan menyekapku seperti ini. Akan aku habiskan semua camilan di lemari. Siapa tahu, dia marah dan mengusirku karena camilannya habis," gerutu Skyra.

Finnegan memasuki ruang kerjanya sembari memakai jubah tidur. Ia duduk di kursi dan memperhatikan apa yang dilakukan oleh Skyra.

"Sarapan dengan camilan. Dia sama seperti Fionella. Anak zaman sekarang memang tidak bisa menjaga kesehatan," gumam Finnegan.

Skyra menekan interkom. "Bibi Helga, Bibi Emma, aku lapar. Tolong bawakan sarapan yang lezat. Terima kasih."

Di dapur, Helga dan Emma tersenyum mendengar suara Skyra dari speaker interkom. Mereka memang sedang memasak.

Finnegan memijit pelipisnya. "Dia menganggap ini seperti rumahnya sendiri? Dia mau berulah?"

Ponsel Finnegan berbunyi menandakan ada panggilan yang masuk. Ia pun mengangkatnya, ternyata telepon dari Jordan.

"Tuan, Tuan besar telah tiba di pelataran rumah," kata Jordan dari seberang sana.

Finnegan tampak terkejut. Ia bangkit dari tempat duduknya kemudian bergegas menuju jendela. Terlihat mobil biru gelap itu terparkir di pelataran rumahnya. Hadrian ke luar dari mobil tersebut.

"Biarkan saja kakek masuk. Bertindaklah seperti biasanya," kata Finnegan.

"Baik, Tuan."

Finnegan mengakhiri panggilannya, kemudian ia mematikan sambungan interkom dari ruangan Skyra.

Sementara itu, Emma dan Helga sedang mengantarkan makanan ke kamar Skyra. Seperti biasa, mereka mencicipi masakan yang mereka buat terlebih dahulu untuk meyakinkan Skyra kalau makanannya tidak beracun.

"Terima kasih atas makanannya," ucap Skyra.

"Kami permisi." Kedua pelayan itu membungkukkan badan, kemudian berlalu pergi.

Di ruang tamu, Hadrian duduk di sofa.

Finnegan yang masih memakai jubah tidur pun menemui kakeknya. "Tumben pagi-pagi begini Kakek datang berkunjung."

"Aku hanya ingin memastikan kalau kau baik-baik saja," ucap Hadrian.

"Aku baik-baik saja," sahut Finnegan.

"Lalu, kenapa kau menyuruh Sam mengurus Adiwijaya Group? Sudah lebih dari dua bulan, mungkin hampir tiga bulan," tanya Hadrian.

"Aku sudah bilang waktu itu pada Kakek kalau aku ingin menenangkan diri setelah kematian Fionella," jelas Finnegan.

"Kau membutuhkan waktu selama itu, kah?" tanya Hadrian.

"Fionella adalah adik kandungku. Dia adalah harta yang paling berharga bagiku. Wajar jika aku membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melepas kepergiannya," ujar Finnegan.

NYCTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang