══════════ ꧁꧂ ══════════
Keesokan paginya, Finnegan dan Skyra memberitahukan tentang kehamilan Skyra pada Naviera dan Lareina.
Kedua anak perempuan itu tampak begitu senang dan antusias saat mendengarnya.
"Aku punya adik!" Lareina bertepuk tangan karena senang.
"Apakah dia perempuan? Atau laki-laki?" tanya Naviera penasaran.
Finnegan merangkul pinggang Skyra. "Kita akan mengetahuinya nanti."
"Wah, senangnya." Naviera dan Lareina membayangkan wajah adik mereka yang manis saat lahir nanti.
"Boleh kami menyentuhnya?" tanya Lareina.
"Tentu saja," sahut Skyra.
Kedua bocah perempuan itu menyentuh dan mengusap perut rata Skyra.
"Adik bayi, halo?" Lareina berbisik ke perut Skyra.
"Adik bayi, kau ada di dalam?" Naviera melakukan hal yang sama..
Finnegan berkata, "Sepertinya adik bayi sedang tidur."
"Adik bayi mengantuk," kata Lareina.
"Iya."
Siang harinya, Skyra menghabiskan waktu di ruangan biasa. Ia melanjutkan melihat sketsa gambar di sana.
Dari gambar tersebut, Skyra bisa membaca kalau Finnegan sudah tidak bisa lagi menahan diri. Pria itu menganggap Skyra sebagai wanita pada umumnya, bukan gadis di bawah umur yang seharusnya dianggap adik.
"Aku harap, tidak ada hal buruk yang terjadi," gumam Skyra sembari membuka lembar selanjutnya.
Sketsa wajah Finnegan di lembar selanjutnya terlihat seperti menahan marah. Pria itu berada di kamarnya dan meneguk wine.
Skyra merasa khawatir ketika ia membuka lembaran selanjutnya. Terlihat gambar Skyra yang mendatangi kamar Finnegan dan terjadilah sesuatu yang tidak diinginkan.
Melihat adegan per adegan dalam gambar tersebut, Skyra kembali menjadi gemetar ketakutan. Keringat dingin menetes dari dahinya. Buliran bening menggenang di pelupuk mata dan mulai menetes membasahi pipinya.
"Aku tidak bisa melihat ini." Skyra menutup kertas gambar itu dengan buku. Ia menangis ketakutan.
Saat ini Skyra menyadari satu hal. Meski ia telah hilang ingatan, tetapi traumanya terhadap Finnegan tidak benar-benar menghilang. Itu sebabnya rasa takut tiba-tiba muncul menghampiri Skyra di saat-saat tertentu.
Entah bagaimana kondisi tersebut bisa terjadi.
Setelah beberapa menit menenangkan diri, Skyra melanjutkan melihat cerita gambar tersebut.
Hal terburuk dari gambar yang dibacanya adalah Skyra tidak memiliki siapa pun di sisinya. Hanya Finnegan seorang yang itu pun menekan dan mengintimidasinya.
Setelah dua jam melihat semua gambar hingga halaman terakhir, Skyra bangkit dari tempat duduknya sembari mengelap sisa air mata di pipi.
Ia bergegas ke ruang kerja Finnegan. Skyra mengotak-atik komputer utama. Setelah itu, Skyra mengambil kunci mobilnya dan pergi.
Danuarga Corporation.
Gedung besar itu berdiri gagah di tengah-tengah kota. Jika dilihat dari jauh, gedung tersebut adalah gedung yang paling besar dan paling tinggi di antara gedung-gedung lainnya.
Arkenzie sedang mengotak-atik komputernya. Ia menghentikan aktivitasnya sejenak saat mendengar suara keributan di luar ruangan.
Tiba-tiba pintu dibuka dengan agak dibanting dari luar. Arkenzie terkejut melihat kedatangan Skyra. Wanita itu terlihat begitu marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
NYCTOPHILE
Romance══════════ ꧁꧂ ══════════ Nyctophile Karya Ucu Irna Marhamah ══════════ ꧁꧂ ══════════ Setelah mengalami kecelakaan mobil, Skyra akhirnya siuman. Namun, ia tidak mengingat apa pun yang terjadi dengan masa lalunya. Ia tidak ingat kecelakaan yang dial...