꧁ Part 036 ꧂

2.3K 99 2
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

Mobil hitam itu berhenti di depan gerbang rumah Finnegan.

Salah satu bodyguard yang berjaga menghampiri mereka. "Siapa kalian? Ada perlu apa?"

Skyra ke luar dari mobil tersebut. Ia melihat ke sekeliling. "Apakah ini benar rumahnya Finn?"

"Finn? Apakah yang gadis ini maksud adalah Tuan Finnegan Adiwijaya?" batin bodyguard.

Skyra melihat ke sekeliling. Ada beberapa bodyguard yang berjaga. Bahkan ada tukang kebun dan pelayan juga.

Skyra menjadi kebingungan. "Sepertinya kita salah alamat," kata Skyra pada sopirnya.

"Tapi, Nona, kepala bodyguard bilang, Finn tinggal di sini," kata sopir.

"Kepala bodyguard?" batin bodyguard di depan Skyra. "Sebenarnya mereka ini siapa?"

"Jadi, tolong jelaskan keperluan kalian apa?" ucap bodyguard.

"Aku ingin bertemu dengan Finn. Tapi, jika aku salah alamat, aku akan pergi dari sini. Maafkan aku, ya, Paman Bodyguard," ucap Skyra.

Bodyguard membatin, "Bagaimana jika sebenarnya gadis ini adalah PSK pesanan Tuan Adiwijaya? Dia terlihat sangat muda, tapi mungkin saja Tuan Adiwijaya memang memesan yang seperti ini."

"Tunggu sebentar." Bodyguard berlalu pergi untuk memberitahu Finnegan. Di depan pintu, ia berpapasan dengan seorang pelayan.

"Helga, tolong beritahu Tuan Adiwijaya ada seorang gadis yang datang bertamu," ucap bodyguard.

Pelayan bernama Helga itu pun tancap gas ke ruang kerja Finnegan.

Bodyguard menutup pintu.

Tiba-tiba bel berbunyi. Para bodyguard yang berjaga menoleh ke pintu. Mereka terkejut melihat Skyra yang sudah berada di depan pintu dan memencet bel.

Karena Skyra pendek, mereka tidak menyadarinya kapan masuk. Atau mungkin karena bodyguard-bodyguard itu yang terlalu tinggi.

"Hei, siapa yang menyuruhmu masuk!" gerutu bodyguard yang lain.

"Lagi pula sekat antar besi pagarnya lebar. Aku bisa masuk." Skyra menunjuk gerbang yang masih terkunci. Mobilnya masih sana dijaga sopirnya.

"Dia menyalahkan gerbangnya, tapi itu karena dia kurus dan pendek," batin bodyguard satunya.

Terdengar suara pintu dibuka dari dalam. Rupanya Finnegan yang sudah memasang benda-benda penyamarannya menjadi Finn.

Para bodyguard melongo melihat itu. Mereka masih bisa mengenali Finnegan sebagai Tuan mereka meski dengan segala jenis benda yang ditempel di wajahnya.

"Nona Danuarga, Anda...." Finnegan tidak menyelesaikan kalimatnya. Perhatiannya teralihkan pada gerbang rumahnya yang dibongkar oleh beberapa bodyguard.

"Nona Danuarga? Gadis ini putri dari keluarga Danuarga?" Para bodyguard merenung.

"Apakah ada yang salah dengan gerbang rumahku?" Finnegan bertanya pada salah satu bodyguard-nya dengan ekspresi datar seperti biasa.

"Ruang tiap pagar besi di gerbang itu terlalu lebar, Tuan. Jadi, seseorang yang bertubuh kurus dan cebol bisa melewatinya dengan mudah," jawab bodyguard-nya.

"Orang kurus dan cebol yang menyusup itu adalah aku," celetuk Skyra.

Finnegan mengibaskan tangannya. "Nona, mereka tidak sedang membicarakan Anda."

"Mereka memanggilmu Tuan? Apakah kau mempekerjakan bodyguard? Sangat aneh ada bodyguard yang memiliki bodyguard." Skyra menunjukkan ekspresi berpikir.

"Sebenarnya..." Finnegan menggantung kalimatnya, "mereka adalah juniorku."

NYCTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang