꧁ Part 067 ꧂

2.3K 79 12
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

Finnegan melepaskan satu per satu kancing baju tidur Skyra, tapi Skyra mempertahankan pakaiannya.

Finnegan yang sudah tidak sabar pun menarik kerah baju Skyra dan merobeknya. Ia juga menarik BRA yang dipakai oleh Skyra dan melepasnya secara paksa.

Dua buah dada Skyra telah terekspos. Skyra menutupinya dengan kedua tangan.

"Lebih indah saat dilihat secara langsung," gumam Finnegan sembari menyingkirkan kedua tangan Skyra ke atas dan mengunci pergerakannya dengan satu tangan.

Tangannya yang lain meremas dada Skyra bergantian.

Skyra berteriak kesakitan.

"Ukurannya tidak terlalu besar, tapi aku bisa mengolahnya menjadi lebih besar lagi," kata Finnegan. Ia mendekatkan wajahnya dan menetek pada dada Skyra seperti bayi yang kehausan.

Skyra menjerit kesakitan saat mulut dan gigi Finnegan mengenai putingnya. "Hentikan! Tuan Adiwijaya, hentikan!"

Kaki Skyra menendang-nendang. Kedua tangannya berusaha melepaskan diri dari cengkeraman tangan Finnegan.

Finnegan menetek dan meremas dada Skyra. Terdengar suara kecipak-kecipuk yang dihasilkan dari air liur di mulut Finnegan saat menetek di dada gadis ranum itu.

Tidak berhenti di sana, sentuhan Finnegan turun ke bawah. Ia menurunkan celana dan juga celana dalam Skyra. Ia menyentuh bagian intim gadis itu. Skyra merapatkan pahanya.

Finnegan berhenti menetek. Ia menatap Skyra yang menangis tak berdaya di bawahnya.

"Lubangmu sempit sekali. Jariku tidak bisa masuk, bagaimana dengan juniorku?" goda Finnegan.

Skyra menggeleng. "Jangan lakukan itu, Tuan Adiwijaya. Aku mohon jangan lakukan itu. Aku berjanji akan melakukan apa pun, asal jangan memperkosaku," mohon Skyra.

"Sudah terlanjur, Skyra. Aku menginginkanmu lebih dari apa pun." Finnegan membuka lebar paha Skyra, lalu ia melumat bagian intim dari tubuh gadis itu.

Skyra meronta. Tangannya berhasil lepas dari pegangan tangan Finnegan. Ia memukul dan menendang pria itu.

"Aku bisa lebih kasar padamu." Finnegan menyerbu Skyra dan menindihnya dengan seluruh berat badannya.

Skyra meringis sesak. Ia menahan dada Finnegan yang menekan dadanya.

Finnegan melepaskan jubah mandinya. Ia tidak memakai apa pun di balik jubah tersebut. Tubuhnya yang kekar terlihat berkeringat karena kesulitan menaklukan Skyra yang terus berontak.

Skyra menjerit ketakutan melihat sesuatu yang belum pernah ia lihat secara langsung. Meskipun begitu, ia tahu dari pelajaran IPA kalau benda itu adalah alat kelamin pria.

"Tidak! Jangan, Tuan Adiwijaya!" teriak Skyra panik.

Finnegan mengambil alat kontrasepsi di nakas, tapi malah berjatuhan ke lantai karena Skyra yang tidak bisa diam dan terus berontak.

"Tidak ada pilihan lain," gumam Finnegan.

Skyra merasakan sesuatu yang keras di bawah sana menekan bagian intimnya. "Tuan Adiwijaya, jangan lakukan ini padaku!"

Untuk pertama kalinya, Finnegan memilih untuk melakukannya tanpa alat kontrasepsi. Ia menahan kedua tangan Skyra ke atas dengan sebelah tangan seperti tadi. Finnegan memposisikan dirinya di antara kedua paha Skyra. Ia mengangkat bokong gadis itu ke atas pangkuannya.

"Inilah yang dilakukan Arkenzie pada Fionella. Kau akan merasakannya. Jika tidak ingin sakit, kau harus diam dan tenang," kata Finnegan.

Skyra menggeleng ketika Finnegan melebarkan paha membuat paha Skyra juga melebar.

Finnegan mencoba memasuki Skyra yang tetap tidak bisa diam dan terus berontak. Kakinya menendang-nendang.

Finnegan terpaksa melepaskan tangannya yang meringkus kedua tangan Skyra. Pria menggunakan kedua tangan sekarang, satu untuk menekan perut Skyra agar diam dalam posisi, dan tangan satunya memegangi paha Skyra agar tidak mengatup lagi.

Skyra mendorong perut Finnegan dengan tangannya yang sudah terbebas. "Aku tidak mau! Hentikan! Jangan!"

Finnegan mendesah pelan saat ia merasakan miliknya masuk walau sedikit.

Skyra masih berusaha mendorong perut Finnegan. Ia meringis. "Sak-kit, sakit sekali! Kumohon, Tuan Adiwijaya, jangan! Tuan Adiwijaya!!"

Finnegan tidak peduli dengan teriakan dan tangisan Skyra. Ia tetap mendorong dan berusaha menerobos dengan mulus. Finnegan meludah untuk mempermudah masuknya. Terlalu sulit membuat Skyra mengeluarkan pelumas alami, jadi ia menggunakan cara manual.

Skyra meremas sprei saat benda asing itu terasa semakin masuk mendesak ke dalam tubuhnya. Rasa sakit mendera bagian intimnya.

"Jangan diteruskan, Tuan, kumohon! Rasanya sakit sekali," tangis Skyra.

Finnegan tidak punya pilihan lain selain memaksa masuk dengan kasar. Ia berhasil menembus selaput dara Skyra dan membuatnya robek. Darah segar menetes ke sprei putih.

Tubuh Skyra terkulai lemas seperti bunga yang layu setelah serbuk sarinya direnggut secara paksa. Gadis itu seolah menyerah setelah perlawanannya sia-sia di hadapan Finnegan. Rasa sakit itu masih mendera dan semakin menjadi-jadi ketika benda keras itu semakin menusuk ke dalam, terasa seperti menerobos ke perutnya.

Berbeda dengan rasa sakit yang diderita Skyra, Finnegan merasakan nikmat yang luar biasa setelah memiliki Skyra seutuhnya. Gadis perawan pertama yang ia renggut kecantikannya. Lubang intim Skyra yang sempit seperti menghimpit dan meremas kejantanan Finnegan yang berada di dalamnya. Ia menikmati moment tersebut.

Skyra menengadah ke atas dengan tubuh gemetar. Dadanya membusung. Itu adalah pemandangan indah dan seksi bagi Finnegan.

Finnegan mengeratkan tubuhnya ke tubuh lunglai Skyra. Dada mereka bersentuhan membuat gairah Finnegan semakin menjadi-jadi.

Air mata Skyra terus bercucuran. Ia menangis tanpa suara. Tidak ada kata lagi yang mampu terucap dari bibirnya.

Finnegan mengecup lembut bibir Skyra dan meremas kedua dadanya. Ia memberikan rangsangan yang sangat terlambat bagi gadis itu.

Setelah dirasa lubang intim Skyra sudah beradaptasi dengan ukurannya, Finnegan mulai menggerakkan tubuhnya untuk mendapatkan puncak kenikmatan.

"Kau nikmat sekali, Sayang," desah Finnegan.

Skyra terhempas-hempas karena gerakan Finnegan. Pergerakan itu membuat Skyra mengerang semakin kesakitan. Bagian intimnya yang belum siap harus merasakan sakitnya bergesekan dengan kejantanan Finnegan.

Dengan tatapan sayu, Skyra menatap wajah Finnegan yang berada di atasnya. Pria itu terlihat menikmati setiap gesekan antara tubuh mereka.

Finnegan mengusap peluh di dahi Skyra. Ia menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah cantik gadis itu. Wajah pasrah dan kesakitan Skyra membuat Finnegan semakin menggila.

Pandangan Skyra mulai mengabur. Ia pun tak sadarkan diri.

Finnegan agak mengangkat tubuh Skyra dan melepaskan baju tidur yang masih terpasang di kedua tangannya. Dengan begitu, Skyra telanjang bulat.

Finnegan mempercepat gerakannya. Ia menatap dada Skyra yang berguncang karena perbuatannya. Finnegan tidak tahan untuk melumatnya dan menetek seperti bayi.

Tangan Finnegan bertautan dengan kedua tangan Skyra.

Finnegan menggeram sembari menekan tubuhnya lebih dalam lagi dan berhenti bergerak. Ia menyalurkan benihnya di dalam rahim Skyra yang subur. Pria itu pun terkulai di samping Skyra.

Napasnya tak beraturan. Dadanya yang kekar naik turun. Ia menyamping menatap Skyra yang masih pingsan. Di sentuhnya wajah cantik gadis itu.

"Kau milikku mulai sekarang dan selamanya."

══════════ ꧁꧂ ══════════

Karya asli Ucu Irna Marhamah
21.33 | 9 Agustus 2017

Follow instagram @ucu_irna_marhamah
@novellova

NYCTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang