NYCTOPHILE

꧁ Part 068 ꧂

══════════ ꧁꧂ ══════════

Merasa tidak cukup, Finnegan kembali memperkosa Skyra tanpa alat kontrasepsi. Ia menggunakan posisi lain pada gadis yang masih pingsan itu. Ia juga melepaskan tembakan spermanya di dalam rahim Skyra. 

Skyra sempat terbangun di tengah gempuran Finnegan pada tubuhnya. Ia tidak bisa berbuat apa-apa selain merintih menahan rasa sakit. 

Finnegan mengulum bibir Skyra. Tidak ada perlawanan dari gadis itu. Finnegan berhenti bergerak dan memisahkan diri dari Skyra. 

Seketika Skyra merasakan perutnya kosong seperti ada yang menghilang. 

Finnegan membalikkan tubuh Skyra menjadi telungkup. Ia mengangkat bokong gadis itu. Terlihat cairan kental berwarna putih kekuningan mengalir dari lubang intim gadis itu ke paha bercampur darah. Lendir dan darah itu menetes ke sprei. 

Wajah Skyra terjerembab ke bantal. Ia membiarkan Finnegan melakukan segala hal padanya. Toh, ia tidak bisa melawan apalagi menghentikannya. Semuanya sudah terlanjur. Skyra hanya berharap semuanya segera berakhir. 

"Kau sangat seksi, Skyra," desah Finnegan. Ia kembali memasuki Skyra dari belakang. 

Skyra menjerit tertahan.  

"Kau sangat nikmat, Skyra. Jadilah milikku selama-lamanya, Sayang," Finnegan meracau dan bergerak menikmati tubuh Skyra. 

Skyra tersentak ke depan dan ke belakang. Ia meremas sprei untuk menyalurkan rasa sakitnya. 

Finnegan menautkan jemarinya ke jemari tangan Skyra. Ia mendesah tak beraturan. Napasnya memburu. 

Skyra sedikit bangkit dalam posisi menungging. Ia menunduk melihat kejantanan Finnegan di dalam liang intimnya menggesek-gesek dan mengoyaknya. Lelehan darah dan sperma mengalir ke pahanya, sebagian menodai sprei yang putih. 

Finnegan meremas dada Skyra dari belakang. "Kau menikmatinya, Sayang?"

Tidak, Skyra tersiksa. Hati dan tubuhnya merasa sakit yang luar biasa. 

"Kenapa... kenapa melakukan ini padaku?" Skyra tersungkur. Rupanya ia kembali pingsan. 

Finnegan menekan kejantanannya yang tertanam dalam tubuh Skyra. Cairan kental terlihat meleleh dari sela-sela kulit mereka yang menyatu. 

Finnegan mendesah panjang. Ia terkulai di atas tubuh Skyra yang telungkup. Pria itu tidak melepaskan dirinya dari dalam tubuh Skyra. Ia membiarkan benihnya mengalir semua di dalam rahim gadis itu. 

Malam itu menjadi malam yang panjang bagi Finnegan.

Keesokan paginya. 

Finnegan terbangun dan mendapati dirinya menindih tubuh Skyra yang masih tak sadarkan diri di bawahnya. 

"Skyra," gumam Finnegan seraya beranjak dari atas tubuh gadis yang telah dipaksa menjadi miliknya itu. Ia menatap sejenak wajah lelah Skyra yang masih terlelap. 

Finnegan melihat bercak darah yang cukup banyak dan sudah mengering di sprei putihnya. Ia mengusap lembut pipi Skyra, kemudian mengecup bibir gadis itu sekilas. 

Setelah itu, Finnegan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Beberapa menit kemudian, Finnegan kembali ke kamar dengan handuk putih melilit pinggangnya. Ia pun bersiap-siap untuk pergi ke kantor. 

Perlahan kedua mata Skyra terbuka. Ia merasakan sekujur tubuhnya sakit, terutama bagian intimnya. Perutnya juga terasa ngilu. Gadis itu mengerang pelan sembari memegangi perutnya.

Finnegan melihat ke cermin. Ia menyadari jika Skyra sudah bangun. Pria itu membenarkan dasinya kemudian menghampiri gadis itu. Finnegan duduk di tepi ranjang.