══════════ ꧁꧂ ══════════
"Kau makan saja dulu." Finnegan mengotak-atik ponselnya.
Skyra mengambil mangkuk bubur ayam lalu mengaduknya.
Finnegan yang melihat itu melongo. "Apa yang kau lakukan?!"
Skyra menoleh padanya. "Ada yang salah?"
"Kau mengaduk bubur ayam?" Finnegan tidak terima dengan cara makan Skyra.
"Memangnya kenapa? Jika tidak diaduk, bumbunya tidak tercampur rata," gerutu Skyra.
"Apakah semua keluarga Danuarga seperti ini?" batin Finnegan.
Skyra menyantap bubur yang diaduknya itu. Ia terlihat menikmatinya, tanpa masalah.
"Kau menyukai seni, tapi tidak mengerti ke-aesthetic-an bubur ayam," ucap Finnegan setengah menggerutu.
"Kenapa kau menyinggung pengetahuanku tentang seni? Aku pelukis, pembuat sketsa, seni menggambar, dan lainnya. Tidak ada waktu memikirkan seni aesthetic makanan," gerutu Skyra.
"Gadis Danuarga yang keras kepala." Finnegan membuang muka.
"Kau pria Adiwijaya yang aneh," balas Skyra sembari melanjutkan makan. "Ah, napsu makanku hilang."
Setelah Skyra selesai makan, mereka pun melanjutkan mencari informasi tentang keluarga Danuarga yang lainnya.
Ponsel Finnegan berdering. Itu adalah telepon dari Jordan.
"Tuan, tidak ada yang mencurigakan di rumah Andrew. Rumahnya seperti sudah digeledah. Kami juga menduga kalau dia tidak overdosis karena menyuntikkan obat-obatan, tapi ada orang yang membunuhnya dengan menyuntikkan obat-obatan dalam dosis tinggi secara paksa, lalu akhirnya dia mati karena overdosis," jelas Jordan.
Finnegan mengernyit. Ia menjadi teringat dengan ucapan Arkenzie waktu itu.
"Jika pembunuh itu berasal dari keluarga Danuarga, aku akan membunuhnya." Kalimat itu kembali terngiang di telinga Finnegan.
"Apa mungkin Arkenzie yang membunuhnya untuk menutupi kasus ini? Apakah Andrew pembunuh Fionella yang sebenarnya?" batin Finnegan.
Skyra mengalihkan perhatiannya dari layar laptop. Ia menatap pada Finnegan yang terlihat agak melamun.
"Kembalilah, tinggalkan tempat itu. Kita akan melanjutkan pencarian setelah aku mendapatkan ide dan informasi tambahan dari gadis Danuarga ini," ucap Finnegan, kemudian mengakhiri panggilannya.
Skyra kembali menatap ke layar laptop. "Tuan Adiwijaya, jika kau memiliki informasi pribadi tentangku, artinya kau juga punya informasi pribadi tentang kakak-kakakku, kan?"
Finnegan meletakkan ponselnya ke meja, lalu ia menoleh pada Skyra. "Iya, sangat sulit mendapatkan informasi kalian."
"Jadi, apa yang kau temukan dalam biodata Kak Arkenzie? Apakah ada sesuatu yang menarik?" tanya Skyra.
"Tidak ada." Finnegan menggeleng.
Skyra cemberut. Sesaat ia terdiam dan menemukan sesuatu yang menarik di layar. "Sebentar, aku rasa aku mengetahui siapa saja orang-orang yang ada dalam circle Andrew."
"Siapa saja mereka? Kau bisa memberitahuku," kata Finnegan.
Skyra menyeret tiga foto pria ke halaman kosong di layar. "Tiga orang Danuarga ini. Dan ada 2 orang lagi yang bukan berasal dari keluarga Danuarga. Aku membutuhkan ponselku untuk menunjukkan sesuatu padamu."
Finnegan menyipitkan matanya. "Aku tidak akan mengembalikan ponselmu."
Skyra mengedikkan bahunya. "Ya, sudah kalau begitu, biarkan saja. Ada sebuah grup berisi circle menjijikan Andrew. Aku berhasil men-screenshoot-nya. Nama-nama mereka tertera jelas di sana, termasuk dua pria lainnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
NYCTOPHILE
Romance══════════ ꧁꧂ ══════════ Nyctophile Karya Ucu Irna Marhamah ══════════ ꧁꧂ ══════════ Setelah mengalami kecelakaan mobil, Skyra akhirnya siuman. Namun, ia tidak mengingat apa pun yang terjadi dengan masa lalunya. Ia tidak ingat kecelakaan yang dial...