꧁ Part 082 ꧂

2.1K 93 5
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE, COMMENT!!

Oh, ya, apakah ada yang suka baca novel zombie? Coba baca "Distrik 05" karya ucu_irna_marhamah. Terima kasih.

══════════ ꧁꧂ ══════════

Di apartemen. 

Arkenzie tengah menatap layar laptopnya. Ada gelas berisi anggur di tangannya.

"Tuan Adiwijaya! Jangan lakukan ini padaku!" suara teriakan Skyra dari dalam laptop. 

Rupanya Arkenzie sedang memutar video pemerkosaan Finnegan terhadap Skyra. Ia meneguk anggurnya. 

"Inilah yang dilakukan Arkenzie pada Fionella. Kau akan merasakannya. Jika tidak ingin sakit, kau harus diam dan tenang," kata Finnegan. 

"Sak-kit, sakit sekali! Kumohon, Tuan Adiwijaya, jangan! Tuan Adiwijaya!!" teriakan Skyra terdengar memilukan. "Jangan diteruskan, Tuan, kumohon! Rasanya sakit sekali."

"Kau nikmat sekali, Sayang," desah Finnegan. 

Arkenzie menontonnya dengan serius. 

"Kakak."

Arkenzie mendengar suara Skyra. Ia menoleh ke belakang. Terlihat Skyra yang tersenyum manis. Ia masih memakai seragam SMA-nya. 

"Kakak." Skyra berlari dan memeluk leher Arkenzie dari belakang. 

Arkenzie yang duduk di sofa hanya bisa diam. Ia melihat ke arah botol anggur di meja. "Sepertinya aku terlalu banyak minum."

Skyra mengecup pipi kakaknya dengan lembut. 

Arkenzie merasakan pipinya yang agak basah karena ciuman Skyra barusan. 

"Kakak merindukanku?" bisik Skyra lembut di telinga Arkenzie. 

Arkenzie menarik tubuh Skyra dan menjatuhkannya ke sofa. Pria itu menindih adiknya. 

Skyra terkejut dengan apa yang dilakukan kakaknya itu. "Kakak."

Arkenzie membungkam mulut Skyra dengan ciuman. 

Skyra membulatkan matanya. Namun, akhirnya ia terdiam membiarkan kakaknya melumat bibirnya dengan rakus. 

Kedua tangan Skyra terangkat dan memeluk tubuh kakaknya. 

Arkenzie melepaskan ciumannya. Ia menatap wajah manis adiknya. Di jarak sedekat itu, Arkenzie bisa mencium aroma parfum gadis remaja yang khas dan menyegarkan. 

"Jika aku begini, apakah Kakak tidak akan membuangku? Kakak tidak akan menyerahkanku pada Finnegan, kan?" tanya Skyra sembari mengalihkan pandangannya untuk menghindari tatapan Arkenzie. 

Arkenzie terlihat sedih. "Skyra."

Skyra menyentuh dasi Arkenzie dan memainkannya. "Aku mau melakukannya dengan Kakak, tapi jangan menyerahkanku pada Finnegan." Buliran bening menggenang di pelupuk matanya setelah mengatakan itu. 

Arkenzie memeluk tubuh Skyra dan mencium leher jenjang gadis itu. "Kita tidak boleh melakukannya, tidak boleh."

Skyra tidak merespon. 

"Tapi, apa boleh buat." Arkenzie menarik pinggang Skyra, lalu diangkatnya rok seragam gadis itu. 

Arkenzie menarik celana dalam adiknya dalam sekali tarikan. 

"Tuan Danuarga."

Arkenzie terkejut mendengar suara yang berbeda. Ia mendongak menatap gadis di bawahnya yang ternyata adalah Fionella. 

NYCTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang