꧁ Part 102 ꧂

1.2K 48 0
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

"Finnegan, perutku ngilu. Bisakah kita berhenti sebentar? Kumohon," pinta Skyra.

"Sedikit lagi, Sayang. Aku akan ejakulasi," bujuk Finnegan sembari mempercepat gerakannya.

"Kalimat itu lagi. Kau pembohong, Finnegan!" gerutu Skyra diakhiri desahan napas tertahan.

"Panggil aku ayah!" erang Finnegan.

"Ayahku sudah mati, kenapa aku harus memanggilmu Ayah?!" jerit Skyra.

"Lagi pula ayah mana yang menyetubuhi anaknya. Kalau begitu, panggil aku Sayang, Suamiku Sayang, panggil seperti itu," ujar Finnegan.

Skyra merasakan puncaknya akan kembali datang. "Ayah," desahnya.

Finnegan menahan tawa mendengar rengekan Skyra yang seperti anak kecil.

"Ayah, hentikan! Aku lelah!" teriak Skyra saat ia mencapai orgasme yang dahsyat.

"Kau lebih memilih memanggilku ayah daripada suamiku sayang?" Finnegan menghentikan gerakannya sejenak untuk membiarkan istrinya beristirahat.

"Cabut dulu, rasanya ngilu," mohon Skyra.

"Tidak mau," tolak Finnegan.

"Ayah," rayu Skyra.

Finnegan pun mencabut kejantanannya. Ia melihat cairan mani mereka meleleh ke paha dan betis istrinya. Sebagian membasahi sprei.

Skyra bangkit. Cairan mani semakin banyak yang mengalir ketika ia berdiri. Ia pun segera bergegas ke kamar mandi dengan langkah sempoyongan. Terdengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi.

"Jangan lama-lama!" seru Finnegan.

"Sebentar!" sahut Skyra.

"Aku datang, ya," ancam Finnegan.

"Tidak! Tunggu di sana saja! Jika kau sampai datang ke mari, bisa-bisa kau melakukannya dengan posisi aneh di sini!" gerutu Skyra.

Finnegan tertawa. "Kalau begitu, cepatlah. Aku menunggu."

Skyra kembali ke kamar. Ia duduk di ranjang, kemudian menunduk melihat ke bagian intimnya.

"Bisakah kau sedikit pelan-pelan, Tuan Adiwijaya? Selangkanganku bisa rusak," gerutu Skyra.

"Tuan Adiwijaya lagi?" batin Finnegan sembari memasang ekspresi kesal.

"Mana coba lihat." Finnegan menarik kedua pergelangan kaki Skyra agar mendekat padanya.

Finnegan mengangkangkan Skyra. Ia melihat lubang intim istrinya itu agak membengkak. Tanpa pikir panjang, Finnegan mendekatkan wajah dan menjilat lubang intim istrinya.

Skyra menjerit tertahan. Ia menahan kepala suaminya. "Jangan begini. Aku tidak nyaman."

Finnegan tidak berhenti. Ia tetap melumat dan mengulum bagian kewanitaan istrinya itu.

Skyra mendesah pelan saat suaminya mulai memasukkan lidah ke dalam sana.

"Finnegan!" Skyra meremas sprei, rupanya ia mencapai klimaks, lalu terkapar lemas.

Finnegan bersiap pada posisi untuk kembali memasuki Skyra. "Sekarang sudah boleh, kan?"

"Sebentar! Hentikan!" Skyra menahan perut Finnegan agar tidak memasuki dirinya.

Skyra bangkit lalu meraih kejantanan suaminya. Itu membuat Finnegan mengerang nikmat.

Skyra menggerakkan tangannya untuk memuaskan Finnegan. Ia masih ingin beristirahat, jadi itu ia lakukan untuk mengulur waktu sampai liang intimnya terasa sedikit lebih nyaman.

NYCTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang