꧁ Part 097 ꧂

1.6K 72 3
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

Finnegan mengerang nikmat. Ia menekan juniornya dalam rahim Skyra yang terlihat lemas. Cairan kental berwarna putih menetes dari sela-sela kelamin mereka yang menyatu. Cairan tersebut menetes ke kursi mobil di mana terlihat pula cairan yang sama sudah ada lebih dulu sebelum yang barusan. 

Artinya Finnegan sudah berkali-kali ejakulasi. 

Kedua tubuh yang berkeringat itu pun jatuh lunglai. Finnegan terkulai menindih tubuh Skyra. 

Air mata meleleh di pipi Skyra. Wanita itu menangis tanpa suara. 

Finnegan sedikit bangkit dan melihat Skyra di bawahnya dengan napas yang tak beraturan. Pria itu memisahkan diri dari Skyra.

Cairan putih meleleh dari liang intim Skyra membasahi paha dan jok mobil saat Finnegan mencabut kejantanannya.

Finnegan membantu Skyra duduk dan mengancingkan kembali pakaiannya. Pria itu memasang sabuk pengaman. Ia sendiri membenarkan pakaiannya, kemudian melajukan mobilnya agar segera sampai di rumah. 

Mulai saat itu, Finnegan menjadi agak sedikit kejam. Ia memaksa Skyra melayaninya terus menerus. Finnegan tidak akan berhenti sampai Skyra mengandung anaknya lagi. 

Finnegan sering membeli obat anti nyeri dari Farmasi Danuarga. Meski ia terkesan memaksa terhadap Skyra, tapi ia tidak ingin wanita itu merasakan kesakitan saat ia melakukan penetrasi. 

Pagi itu, Skyra terbangun. Ia merasakan tubuh Finnegan yang menindihnya. Mereka dalam posisi seperti itu semalaman. 

Skyra mendorong tubuh Finnegan hingga terbaring di sisinya.

Skyra bangkit menuju ke kamar mandi dengan berjalan sempoyongan. Terlihat cairan putih yang mengalir membasahi paha dan betisnya. Tidak ada darah. Tampaknya gejala vaginismus yang dialami oleh Skyra sudah menghilang. 

Di kamar mandi, Skyra menyalakan shower. Wanita muda itu membersihkan tubuhnya dengan telaten. 

Terdengar suara pintu kamar mandi yang dibuka. Skyra terkejut dan menoleh, ternyata Finnegan. 

Skyra menutupi tubuhnya karena khawatir jika Finnegan kembali meminta untuk dilayani. 

Finnegan mengunci pintu kamar mandi, kemudian ia menyalakan kran untuk mengisi bath tub. 

"Bisakah kau ke luar dulu, Tuan Adiwijaya? Aku belum selesai mandi," pinta Skyra. 

"Tidak." Finnegan membuka pakaiannya hingga sama-sama telanjang seperti Skyra. Pakaiannya dilemparkan ke keranjang cucian. 

Skyra terlihat gelisah. Ia merasakan firasat buruk saat Finnegan mendekat dengan membawa sabun cair. 

"Tidak, biarkan aku selesai mandi dulu," mohon Skyra. 

"Sekalian saja, dari pada mandi dua kali." Finnegan menuangkan sabun cair ke tubuh Skyra dan mengolesnya dengan lembut membuat busa sabun menutupi tubuhnya yang putih mulus. 

Skyra mengigit bagian bawah bibirnya saat tangan Finnegan mulai memilin putingnya dari belakang. 

"Kau menyukainya?" Finnegan meletakkan dagunya di bahu Skyra. 

Skyra tidak merespon. 

Finnegan melumat cuping telinga Skyra dengan gemas. Rambut pria itu ikut basah karena terkena guyuran air dari shower. 

Skyra merasakan benda keras yang menusuk-nusuk bokongnya dari belakang. 

Finnegan memencet tombol shower agar air mengucur lebih banyak. Busa sabun di tubuh Skyra pun telah bersih. 

NYCTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang