"Aku sudah sangat tidak menyukainya sejak kami masih memakai diapers!"
-Angelica Wijaya-"Melihat wajah manisnya yang kesal karena ulahku, menjadi kesenangan sendiri untukku."
-Kenneth Adhitama-......
"Ca.."
"Ica.."
"Angelica.."
"ANGELICA WIJAYAAA!"
"YOSH!!"
Ica terduduk di kasurnya dengan mata setengah terbuka sambil mengangkat penuh tangan kanannya.
"Angelica Wijaya, ini sudah jam berapa? kamu kan harus sekolah!"
Ica mencoba membuka matanya lebih besar menatap sang Mama yang sudah berkacak pinggang dihadapannya dengan memakai apron biru tosca bermotif-- entahlah, Ica tak peduli.
"Iya Ma, ini Ica mau mandi kok, tadi udah bangun tapi Mama tahu kan bagaimana besarnya gaya grafitasi kasur setelah beberapa minggu libur?"
"Jangan banyak alasan Ica, cepat mandi atau kamu memilih naik Bus ke sekolah?"
Dengan malas Ica turun dari kasur tercintanya, mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi. Bersiap dengan cepat agar sang Mama tak lagi berceloteh padanya.
"Tidak ada yang tertinggal?" tanya sang Papa, Kevan, saat kedua anak kembarnya berpamitan berangkat ke sekolah.
Ico berpikir sebentar, "ngga Pa."
Kevan beralih menatap Ica.
"Boleh bawa kasur Pa?"
Kevan menatap datar putri bungsunya, Ica hanya memamerkan cengirannya. "Becanda Papa."
....
"Hai Jeff! bagaimana MOS nya kemarin?" Ica merangkul sepupunya yang tak sengaja bertemu di koridor sekolah.
Jeffrey Pradipta, sepupunya, lebih muda satu tahun dari si kembar Ica dan Ico.
"Hai Kak Ica, sehat walafiat."
"Hah?" Ica menaikan satu alisnya mendengar jawaban sepupunya yang terdengar datar dan tidak nyambung sama sekali.
"Kurang-kurangin makan es batu deh Jeff." Ica melepas rangkulan pada Jeff lalu berbelok ke arah koridor kelasnya, sedangkan Jeff ke arah lain.
"Ca." panggil Ico saat saudari kembarnya akan duduk di kursinya, di belakang Ico.
"Oit?" sahut Ica sambil mencari sesuatu di dalam tas punggungnya.
"Kayaknya tadi gue lihat seseorang yang lama ngga gue liat deh."
"Mantan lo?" tanya Ica masih berkutat dengan tasnya.
"Bukan!"
Ica menatap datar saudara kembarnya, "lalu?"
Ico hanya mengangkat sekilas kedua bahunya, "liat aja deh nanti."
Kelas yang tadinya ribut, tiba-tiba menjadi hening saat guru masuk. Sang Guru tidak sendirian, dibelakangnya mengikuti seorang siswa yang sepertinya merupakan siswa pindahan.
"Kok gue kayak pernah liat tuh anak ya Co?" tanya Daffa --sepupu Ico dan Ica--.
"Dia itu--" Ucapan Ico terpotong oleh interupsi guru yang kembali membuat seisi kelas hening karena sempat kembali ramai saat siswa baru tersebut masuk.
Ica masih sibuk dengan tasnya.
"Baiklah sebelum memulai pelajaran, Ibu akan perkenalkan siswa baru yang akan menjadi teman sekelas kalian mulai tahun ajaran baru hari ini. Silahkan perkenalkan dirimu nak."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Enemy
Romance"Aku sudah sangat tidak menyukainya sejak kami masih memakai diapers!" -Angelica Wijaya- "Melihat wajah manisnya yang kesal karena ulahku, menjadi kesenangan sendiri untukku." -Kenneth Adhitama- -------------------------- Action - Romance