134. Zhong Chenle

433 82 13
                                    

"Harusnya kamu naik mobil saja, aku menyusul naik bis"
Chenle menggeleng ribut, menatap Jaemin disebelahnya. "Gak akan dan gak akan pernah. Gimana kalau kamu telat nonton pertandingan aku? Mending telat bareng-bareng"

Jaemin tersenyum kecil mendengarnya. Memang hari ini ia menemani Chenle untuk mengikuti pertandingan, sahabatnya itu benar-benar berbakat dalam berenang. Itupun atas ide Na Jaemin.
Mereka turun di perhentian yang dituju, Jaemin merebut tas berisi perlengkapan milik Chenle dan menggendongnya. Tempat yang menjadi tempat pertandingan kali ini sudah ramai, banyak pesaing lainnya yang sudah bersiap-siap.

Chenle terlihat bersemangat, tidak dengan Jaemin. Ingat kejadian yang membuatnya tidak pernah mau berenang lagi?
Walau itu hanyalah kejadian kecil, demi Tuhan Jaemin takut sekali saat itu. Saat dia hampir tenggelam, seseorang seakan menarik kakinya agar kepalanya tidak keatas air dan mengambil nafas, bahkan ia melihat bayangan yang seakan menyerangnya kala itu. "Tenang saja, kau akan baik-baik saja jika duduk manis disini"

Jaemin tersenyum samar, menatap serius air kolam renang yang tampak tenang itu. Ia bahkan hampir berteriak karena ia melihat bayangan yang menyerangnya saat itu keluar dari dalam air.
Kepalanya menggeleng ribut mengusir hal itu, ketakutannya lebih mendominasi sekarang. Tidak butuh waktu lama pertandingan akan dimulai, Chenle juga sudah siap untuk bertanding. Begitu suara peluit terdengar para peserta langsung berlomba untuk menjadi yang terbaik. Jaemin hanya bisa menatapi Chenle namun tertarik saat melihat seorang anak kecil tengah bermain air dipinggir kolam.

Ia menaruh ponselnya begitu saja, mencoba untuk menghampiri anak kecil yang ia takutkan akan terjatuh ke dalam kolam. "Jangan main disini, nanti kalau jatuh gimana?"

Anak laki-laki itu menatap Jaemin, menunjuk mainannya yang terlihat mengambang di atas air. "Kakak coba ambilkan ya?"

Jaemin mengulurkan tangannya mencoba mengambil mainan itu, tersenyum begitu mendapatkannya. Niat ingin memberikannya pada sang anak kecil tadi berubah jadi pekikan Na Jaemin yang tak sengaja tersenggol orang-orang yang berlalu lalang. Tubuhnya tercebur ke dalam kolam karena itu, gagal memberikan mainan tadi pada sang bocah laki-laki itu.
Bayangannya kembali, menarik kakinya agar lebih dalam lagi. Tangannya bergerak ribut mencoba menggapai permukaan seiring nafasnya mulai habis.

Matanya terbuka sedikit, bayangan itu kembali untuk menyerangnya, bayangan wanita yang seakan mencoba mencelakainya begitu berada di dalam air. Tidak, Jeno tidak ada untuk menolongnya sekarang. Kakinya seakan terikat dan tidak bisa digerakkan.
Tak lama ia kembali mendengar suara riuh penonton, kepalanya juga sudah tidak lagi berada di dalam air. "Na Jaemin! Bangun! Na! Jangan buat aku takut!!"

Chenle terus menepuk pipi Jaemin yang tak kunjung bangun, tadi ia sempat berhenti karena tertarik melihat para penonton berteriak ada yang tenggelam. Tangannya, Chenle melihat gelang di tangannya tadi dan karena itu ia tau jika itu adalah Na Jaemin.
Dia bahkan tidak peduli dengan lombanya, berenang sekuat tenaga untuk menolong Jaemin. Ikut marah karena tidak ada yang menolongnya tadi. "Na Jaemin aku mohon bangun!"

Chenle menekan dada Jaemin, berharap temannya itu segera bangun. Jaemin terbatuk, meraup oksigen yang hampir menipis didalam paru-parunya. "Kau baik-baik saja?! Kau mendengarkan ku kan Na Jaemin!?"

Jaemin menatap Chenle dihadapannya, "k-kau..lomba nya.."

"Masa bodoh dengan itu. Aku tanya kau baik-baik saja?! Bagaimana bisa kau jatuh seperti itu..kau membuatku takut Na Jaemin.."
Jaemin bangun dan menatap Chenle, "selesaikan dulu lomba mu.. seharusnya"

"Dan aku melihatmu sudah tidak bernyawa karena kehabisan oksigen, begitu?!"
Chenle berlari untuk mengambil handuk. Sementara Jaemin masih terengah-engah ditambah kepalanya yang tiba-tiba pening. Dia malah jadi membayangkan bagaimana jika ia mati hanya karena itu? Jaemin jadi merutuki dirinya yang bodoh. Berenang saja tidak bisa.

Call Him NanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang