Hari ini mereka akan pergi untuk reuni dengan teman-teman SMA mereka. Terakhir kali bertemu itu saat Jeno dan Xiyeon masih berkencan, lebih tepatnya baru saja bertunangan dan hari ini mereka akan datang dengan Jaemin.
Perban masih menghiasi dahi Jaemin atas permintaannya sendiri, dia yang meminta agar perban itu tetap dipasang sampai lukanya benar-benar sembuh pada Xiyeon. Anak itu hanya diam menatapi Jeno yang tengah memasangkan sepatu di kedua kakinya. "Oke sudah, astaga anak papa tampan sekali seperti papa.."Xiyeon mencebik mendengar ucapan Jeno, tapi memang tidak bisa dipungkiri jika Lee Jeno memanglah tampan. Xiyeon terkadang benci mengakuinya. "Sudah?"
Xiyeon mengangguk sembari mengecek barang-barangnya dan mengikuti Jeno. "Mau sama papa"
"Papa kan harus menyetir.. nanti susah nyetir nya loh"
"Udah gak papa, biar Jaemin belajar menyetir juga, betul?"melihat Jaemin mengangguk Xiyeon hanya bisa menghela nafasnya, jika ia yang melarang maka akan ada Jeno yang mengizinkannya begitupun sebaliknya.
"Papa..kita mau kemana?"***
Tempat yang sengaja disewa memang sudah cukup ramai, Haechan juga sengaja menunggu datangnya Jeno. Pria itu bersandar pada mobilnya sembari bermain ponsel, sesekali anak rambutnya dipermainkan oleh angin. "Itu dia anaknya..dasar siput"
Jeno turun dengan Jaemin yang tertidur, akhir-akhir ini anak lucu itu sering tertidur jika berpergian. Biasanya dia yang paling semangat bahkan mengganggu Xiyeon jika wanita itu hendak tidur karena pusing. "Aku udah nungguin dari tadi loh.."
"Lalu? Aku juga tidak menyuruhmu untuk menungguku"Jeno menatap teman-teman semasa SMA nya yang beberapa ia lupa namanya, sedangkan Xiyeon malah sudah mengobrol dengan teman-teman perempuannya.
"Jeno!"Yang merasa dipanggil pun menoleh, pria yang memanggilnya itu pun berlari untuk menghampiri temannya.
"Lucas?"
Bukannya menjawab pria itu malah mengedipkan sebelah matanya membuat Haechan melemparkan kaleng kosong ke kepalanya. "Masih saja galak""Apa kabar.. terakhir bertemu kau itu gila..sekarang sudah sehat?"Lucas mendengus lalu mendorong tubuh Jeno dan dihadiahi bentakan dari pria itu. "Kau mau anakku jatuh apa gimana?!"
"Anak?"Lucas memiringkan tubuhnya, menatap Jaemin yang tertidur. "Ya aku kan tidak tau.. lucunya, biarkan aku menggendongnya!"
Menjauh adalah hal yang dilakukan oleh Jeno, bahaya jika ia memberikan Jaemin pada Lucas saat tidur. Bisa-bisa anaknya malah disiksa oleh pria tidak waras itu. "Kalau mau main dengannya tunggu dia sampai bangun"
"Aku mencari mu..oh? Jeno kan?"Jeno tersenyum tipis sembari membalas uluran tangan pria dengan surai biru gelap yang baru saja menghampirinya.
"Wah..sudah cukup lama ya tidak bertemu seperti ini..padahal dulu paling tidak bisa berjauhan, terutama anak ini"Xiaojun menyikut lengan Haechan yang pura-pura tidak mendengar itu. Jeno memiringkan tubuhnya sejenak, mencari Xiyeon. Haechan melangkah mendekat pada Jeno lalu berbisik, "Xiyeon disana" sembari menunjukkan arahnya.
Haechan cukup terkejut melihat perubahan ekspresi Jeno yang begitu drastis, termasuk sorot matanya. Xiyeon tengah mengobrol dengan salah satu mantan mahasiswa yang cukup terkenal disekolah. Ditambah paras tampannya yang seringkali membuat mahasiswi yang melihatnya jadi jatuh hati.
"Jangan bilang kamu cemburu""Apasih.."elak Jeno membenarkan Jaemin digendongan nya. Anak itu perlahan terbangun karena terus diganggu oleh Haechan.
"Oh anakmu bangun... ASTAGA LUCU SEKALI!!"Jaemin terkejut begitu mendengar suara Lucas, tetap diam saat pria itu menggendongnya. "Papa.."
"Iya, kenapa? Nana mau minum?"Jaemin menggeleng dan merentangkan tangannya, bisa-bisanya ada yang berhasil menggendongnya tanpa izin. "Ih..kan aku pengen gendong.."
"Nanti dulu..kalau nangis gimana?"
Jaemin menaruh dagunya di bahu Jeno, menatap Xiyeon yang tengah mengobrol dan sesekali tertawa. "Papa itu siapa?""Itu pacarnya mama"sahut Haechan sengaja ingin mengompori temannya itu.
"Temennya mama, Nana mau makan?""Pacar itu apa?"Jeno hanya tersenyum sembari menatap Haechan dan jujur senyuman itu menyeramkan.
Xiaojun kembali lagi sembari membawa marshmellow ditangannya. "Ini, mau gak?"Jaemin mengangguk pelan dan mengambilnya dari tangan Xiaojun, "makasih.."
Jeno sesekali memandangi istrinya yang tak kunjung selesai mengobrol, mengabaikannya disana. "Ayo masuk, yang lain udah pada nungguin"***
Jeno menatap Lucas yang sudah meminum segelas alkohol. Demi tuhan ia tidak akan mengizinkannya untuk menggendong Jaemin. "Kenapa tidak minum juga?"
"Jeno tidak minum itu"sambar Xiyeon sembari duduk disebelah Jeno. Sedangkan pria itu hanya diam begitu istrinya duduk disebelahnya.
"Papa bau!"Jaemin menyembunyikan wajahnya di dada Jeno, bau nya menyengat sekali di hidungnya."Nana mau keluar?"
Melihat Jaemin mengangguk membuatnya bangkit dari duduk dan keluar dari sana mengabaikan Xiyeon yang memanggilnya.
"Jeno"Pria bermarga Lee itu hanya diam sembari menyuapi Jaemin semangka potong. "Kamu sakit?"
"Gak"
"Terus kenapa? Aku panggil dari tadi gak denger. Marah?"Xiyeon mengerutkan keningnya bingung, tidak mungkin karena cemburu kan?
"Kamu cemburu?"Jeno terlihat mengalihkan pandangannya, enggan menatap Xiyeon. "Ya tuhan kamu seperti anak kecil saja cemburu. Eun Woo kan temen aku kenapa harus cemburu? Cuma mengobrol doang kok"
Xiyeon mencebik melihat Jeno masih tidak mau menatapnya.
"Jeno..."Jaemin hanya mengedip lucu melihat mama nya mengecup pipi Jeno singkat. Kenapa dia tidak dicium juga ya?
"Masih marah?""Gak"
"Beneran?"
"Iya"
Xiyeon menggeleng pelan, banyak sekali tingkah keluarganya ini. "Macam-macam saja kamu ini..""Mama mama..Nana tidak dicium juga?"
***
Setelah acara Jeno marah tadi, pria itu tiba-tiba mengajaknya untuk berjalan-jalan dibandingkan harus berlama-lama lagi. Haechan juga tadi menelponnya karena tiba-tiba hilang.
"Nana mau kemana?""Na?"Xiyeon menatap ke kursi belakang dan Jaemin sudah kembali tidur. "Kayaknya belum puas tidurnya"
"Jadi mau kemana?"
"Gak tau..mau pulang aja?"
Xiyeon mengangguk, ia juga cukup lelah sebenarnya. "Udah..gak usah cemburuan gitu ah, jelek""Siapa yang cemburu"
"Gak usah bohong lah.."
"Enggak ih kata siapa?"
Xiyeon memukul pelan lengan Jeno sembari tersenyum. Setidaknya ada bukti Jeno menyayangi nya kan***
Setelah pulang tadi ketiganya langsung tidur siang, rencana jalan-jalannya batal hari ini. Sebenarnya Xiyeon sudah bangun lebih dulu tadi namun kembali ketiduran sembari memeluk Jaemin. Sepertinya dia menikmati tidur siangnya karena dipeluk oleh mama papa nya. Tidak peduli dengan ponsel Jeno yang terus berbunyi karena Jong-hoon menelpon. Lagipula kakek dari Na Jaemin itu tidak bilang akan kerumah dan berakhir dengan menunggu didalam mobil sambil menelpon Jeno terus.
Entah sampai kapan Jong-hoon akan bertahan diluar rumah. Jika saja pintu rumah tidak dikunci maka Jong-hoon juga sudah bersantai di sofa.
[]
Sinyal lagi jelek:) lagi gak dirumah soalnya hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Call Him Nana
Fanfiction[Sequel dari 'Sweet Night'] Tepat di tanggal 13 Agustus, Seseorang lahir dan menambah cerita dihidup nya. Membuatnya bisa kembali merasakan sosok seseorang yang berharga di hidup nya "Kalian percaya adanya reinkarnasi?" [Cerita yang paling panjang y...