46. Banyak tingkah

957 133 18
                                    

Hari ini masih libur, besok baru Jaemin kembali sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini masih libur, besok baru Jaemin kembali sekolah.
Rencananya ia ingin bermain seharian dengan Jeno, namun saat bangun tidur Jeno tidak ada dikamarnya. Bahkan ia sampai mengecek kamar mandi hanya untuk memastikan.
"Papa?"
Sembari menuruni tangga ia mengedarkan pandangannya mencari Jeno. Papanya tidak ada di sofa juga di dapur. Tidak mungkin kan Jeno meninggalkannya sendirian di rumah.

"Papa!"

"Papa disini, Na"
Kaki kecilnya berlari menuju ruangan sumber dari suara Jeno, papanya tengah duduk sembari menatapi layar laptopnya.
"Papa sedang apa?'

"Papa sedang bekerja, Na"
Jaemin naik ke atas kursi dan menatap laptop papanya. Ia sedikit merengut karena bingung membaca kalimat di layar laptop Jeno.
"Papa, ayo main"

"Papa sedang bekerja dulu, Nana mandi dulu saja ya? Tunggu papa menyelesaikan ini dulu"
Jaemin menurut dan pergi ke kamarnya. Meninggalkan Jeno yang tiba-tiba harus menyelesaikan beberapa dokumen.
Padahal niatnya ia ingin seharian berjalan-jalan bersama Jaeminn namun melihat kerjaannya itu bisa saja gagal.

Tidak terlalu lama Jaemin datang dengan baju yang agak berantakan, celana nya yang belum benar dan rambutnya yang tidak disisir.
Ia buru-buru memeluk kakinya,
"Papa ayo main!"

Jeno tertawa kecil melihat penampilan Jaemin. Ia menyempatkan diri untuk membenarkan pakaian Jaemin dulu,
"Maaf Na. Papa masih harus kerja. Tidak apa-apa jika menunggu?"

Jaemin menatap Jeno kecewa, ia naik ke kursi untuk melihat laptop Jeno.
Tangannya iseng menyentuh layar laptop Jeno,
"No! Jangan..nanti kalau kamu buat retak lagi ribet masalahnya sayangku"

"Nana mau main sama papa.."

"Kalau Nana gak gangguin papa pasti cepet beres terus bisa main"Jeno reflek menahan tangan Jaemin yang hendak menarik USB berwarna biru yang terpasang di laptopnya.
"Jangan, kalau kamu ceburin lagi ke bak mandi nanti makin lama mainnya loh"

Jeno menatap sendu Jaemin yang berlinang air mata. Sebenarnya Jaemin tidak salah, toh hari ini libur dan seharusnya mereka menghabiskan waktu bersama namun karena ada pekerjaan yang tiba-tiba disuruh diselesaikan ia harus menunda rencana itu.
Jeno mengusap mata Jaemin lalu menangkup pipi anaknya,
"Papa janji bakal beresin ini semua cepet, Nana main sendiri sebentar tidak apa-apa ya?"

Dengan berat hati Jaemin mengangguk dan turun dari kursi perlahan. Ia memutuskan untuk keluar dari ruangan kerja Jeno dan berpikir mau memainkan apa.
Mobil? Bosan, pesawat? Sudah tadi malam. Menyusun balok? Tidak menyenangkan jika sendirian.

Jaemin melihat kotak tisu di atas meja dan memilih untuk melihatnya. Ia menaiki kursi lalu naik ke atas meja, ia meraih kotak berwarna biru itu lalu menarik selembar tisu nya.
Senyumnya perlahan mengembang lalu mulai menarik selembar demi selembar tisu hingga berserakan.
Matanya melirik ke arah kotak sereal, ia lupa jika dirinya belum makan.
Ia meraih kotak itu dan membukanya paksa hingga beberapa bertaburan di meja. Jaemin tertawa senang begitu merasakan manisnya sereal itu.

Jaemin haus sekarang, ia turun dari meja meninggalkan kekacauan itu untuk minum.
Dibukanya kulkas dan meraih susu kotak.
Ia membuka nya dengan sedikit kesusahan dengan sedotan lalu duduk lagi di kursi. Matanya kini menatap botol yang berisi seperti cat diatas meja.
Untuk mengatasi rasa penasaran Jaemin kembali naik ke atas meja dan meraih itu. Ia membukanya dan menatapnya sebentar sebelum membalikkan botolnya dan menekannya agar isinya keluar.
Ia juga memakai botol yang berwarna putih dan hitam lalu mencampurnya dengan tangan.
Jaemin mengalihkan pandangannya sejenak karena aromanya menyengat.

Seingatnya saat melukis bersama Jong-hoon cat itu tidak memiliki bau.
"Na! Papa sudah selesai! Ayo ma~"

"~in"Jeno tidak bisa berkata-kata melihat keadaan dapur rumahnya.
Tisu berserakan di meja dan lantai, kotak sereal yang masih terbuka dan beberapa juga berserakan. Kulkas terbuka lebar, kotak susu tidak dibuang ke tempat sampah.
Dan yang ia dapatkan hanyalah Jaemin yang tengah bereksperimen dengan saus tomat, mayonaise dan kecap. Nasib baik tidak ada saus sambal.
"Na.."

"Papa cat nya bagus ya?"
Ya.. seperti Lee Jeno harus membeli cat air yang banyak, bukan melukis dengan bumbu dapur.
"Kamu kan udah mandi.. kenapa malah kotor lagi?"

Jeno menjauhkan mukanya saat Jaemin hendak menyentuh pipinya. Tangannya yang penuh saus itu dengan sengaja ia usapkan ke baju.
Dilihatnya botol-botol yang tinggal sedikit lagi isinya.
"Kamu harus mandi lagi, Na.. lalu kita pergi membeli saus yang kamu pakai eksperimen hari ini"

***

Jeno sebenarnya lelah setelah membereskan dapur. Nasib baik ia tidak menjangkau tempat cuci piring, mungkin Jeno harus mengepel lantai nantinya.
"Rame main cat nya?"

"Rame! Tapi gak ada warna biru.. Doraemon kan warna biru"

"Nanti papa beliin cat yang banyak, jangan pake kecap lagi"
Mereka sampai di supermarket. Kemungkinan Xiyeon akan marah jika melihat botol-botol itu kosong nantinya. Apalagi rencananya Haechan mau datang dan pasti Xiyeon akan masak banyak nantinya.
Pria itu hanya bisa menghela nafas melihat Jaemin berlari meninggalkannya. Sesekali ia tertawa melihat Jaemin yang menyapa orang-orang sembari melambaikan tangannya ataupun membungkuk. Banyak sekali tingkahnya hari ini.

"Eh eh eh..sini"Jeno menarik tudung jaket Jaemin begitu anaknya mau pergi begitu saja. Ia memasukkan dua botol saus tomat, kecap dan juga mayonaise.
"Papa beli cat?"

"Gak, kamu gak boleh pake ini. Nanti papa beliin cat nya"

"Sekarang?"

"Nanti"
Jaemin kembali berjalan dengan menggandeng tangan Jeno. Matanya menatapi berbagai makanan yang bisa ia lihat.
"Papa beli cat nya sekarang?"

"Nanti Na Jaemin.."
Jaemin menatap Jeno yang memperhatikan makanan di rak. Tangannya menarik lengan baju Jeno,
"Sekarang belinya?"

"Nanti Nana..nanti ya"

"Sekarang aja"

"Papa lagi belanja masa beli cat dulu, nanti udah belanja"
Jaemin berlari mengambil agar-agar lalu memasukkannya ke dalam keranjang,
"Beli cat sekarang?"

***

Jeno menatap Jaemin yang kesenangan mendapatkan cat. Panas kupingnya ditanya kapan ia membeli cat air itu selama belanja tadi.
Semakin besar ternyata Jaemin semakin cerewet, padahal dulu anak itu pendiam namun sekarang kadang membuat Jeno tidak bisa istirahat walaupun lima menit.
Jika tidak mengobrol anak itu akan menyanyi dengan kata-kata yang tidak jelas ataupun memanggilnya berkali-kali.

"Papa boleh dibuka sekarang?"

"Enggak sayang..kalau cat harus di kertas bukan dimeja ataupun di baju. Itu kan ada kuasnya nanti pake kuas jangan pake tangan.
Jangan dijilat juga, itu bukan saus tomat oke?"

"Oke"
Jaemin memainkan kuas berwarna coklat ditangannya. Mengusap-usap kan kuas itu ke tangannya ataupun tangan Jeno.
"Mau jemput mama?"

"Mau!!"

[]

Ehm...
Hai?

Call Him NanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang