53. Menjaga adik bayi

1K 147 15
                                    

Jaemin terbangun dari tidurnya, tangannya masih setia memegangi lengan bonekanya. Dahinya mengernyit begitu mendengar keributan diluar kamarnya. Dengan matanya yang masih sipit Jaemin berjalan keluar kamar, menyeret bonekanya sembari menatap asal keributan.
Itu Jeno dengan... Areum?!

"Papa.."

"Jagoannya papa sudah bangun ternyata..kenapa gak langsung mandi?"Jaemin menggeleng dan menjatuhkan tubuhnya menubruk Jeno. "Kenapa?"

"Mau sama papa.."

"Biasanya Nana mandi sendiri kok. Nanti papa yang siapin bajunya"

"Nana gak mau sekolah.."Jeno memiringkan kepalanya menatap Jaemin lalu melirik Areum di gendongannya, ia paham sekarang. "Tunggu disini"
Jaemin menatap papanya yang membawa Areum, bagaimana anak perempuan itu bisa dirumahnya pagi-pagi dan berada digendongan papanya,
Iya! Papanya! Itu papanya! Bukan papa Areum!

"Ayo mandi"Jeno kini menggendong Jaemin, membawa anaknya kembali ke kamar karena harus bersiap ke sekolah. "Papa, kenapa Areum disini?"

"Bibi Somi harus pergi dulu sebentar dan gak bisa bawa Areum, takut Areum nangis karena berisik"

"Kan ada paman echan"

"Paman echan kan kerja kayak papa, Nana kan tau kalau orang kerja kayak gimana. Jadi, hari ini Areum disini. Nana mau bantu jaga kan?"

"Nanti papa main sama Areum terus dong...iya, Nana mau"Jeno tersenyum ketika anaknya setuju, setidaknya ia tidak perlu khawatir jika nanti Xiyeon kerepotan.

***

"Papa, pulang sekolah Nana mau makan es krim"
Jeno menatap sendu Jaemin, ia tidak bisa menuruti keinginan Jaemin hari ini karena ada rapat. Untuk menjemput Jaemin masih memungkinkan tapi tidak dengan makan ice cream.
"Maaf Nana, papa harus rapat hari ini. Nana mau maafin papa?"

"Nanti yang jemput Nana siapa?"

"Papa, tapi papa gak bisa anterin Nana makan es krim. Kalau papa beliin terus Nana makan dirumah mau?"

"Mau!"

"Oke, nanti papa beliin..maaf ya sayang"Jeno mengecup pipi Jaemin lalu menyuruh anaknya itu untuk segera masuk kelas.
"Ya..dia cemburu sejak dini"

***

Dirumah, Xiyeon sibuk mengurus Areum. Ia menyuapinya, meninabobokan nya, seperti Areum itu adalah anak keduanya.
Tidak, Na Jaemin tidak akan setuju.
Kini Xiyeon tengah menonton televisi sembari menidurkan Areum, memang waktunya tidur siang. Somi juga tadi menelpon dan meminta maaf jika ia datang sore karena teman-temannya itu.
Xiyeon tidak masalah, namun belum tentu dengan Na Jaemin. Pagi tadi saja anak itu cemberut saat melihatnya, saat kesusahan memakai sepatu biasanya Jaemin meminta tolong padanya namun hari ini Jaemin lebih memilih Jeno dibandingkan dengannya yang sudah menawarkan diri.

"Pantas dia tidak setuju saat Haechan menyebutkan tentang adik"
Sebentar lagi juga Jaemin akan pulang, Xiyeon memilih menidurkan Areum di kamarnya dan memasak makan siang untuk Jaemin.
"Jaemin pulang"seru Jeno sembari membuka pintu.

Jaemin buru-buru masuk dengan kantung plastik besar ditangannya, tangannya cepat-cepat melepaskan sepatunya dan berlari menuju kulkas. "Apa itu Na?"

"Es krim..boleh ya mama?"Xiyeon mengangguk dan membuat Jaemin berjingkrak senang. "Aku pergi lagi ya? Nana..inget kata papa dimobil tadi"

Call Him NanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang