"uwahh.."Jaemin melihat takjub restoran yang ia tuju untuk makan daging bersama ayahnya, beberapa orang memandangnya gemas.
"Papa mau daging""Iya, kan dagingnya harus dimasak dulu"Jaemin didudukkan di kursi lalu memperhatikan Jeno yang tengah memanggang daging. Sesekali Jeno menarik tangan Jaemin agar tidak menyentuh daging yang sedang dipanggang itu.
Jeno tersenyum melihat Jaemin yang mengunyah daging di mulutnya setelah ia menyuapinya dan segera meminta lagi. Na Jaemin sepertinya benar-benar kelaparan hari ini.
Tangannya sesekali usil dan menarik lengan kemeja ayahnya agar lebih cepat menyajikan dagingnya.
"Astaga Na, ini panas. Tunggu dulu"Jaemin lagi-lagi usil dan mengambil salah satu sumpit, menancapkan nya pada semangkuk nasi didepannya.
Jeno memandang Jaemin, ternyata sulit juga jika seorang anak sudah kelaparan berada di pinggirnya
"Aaaa~"Jaemin cepat-cepat membuka mulutnya lebar-lebar dan memakan daging yang lezat itu. Sesekali tertawa kecil dan meminta lagi
Bahkan jika diingat-ingat Jeno belum makan sesuap daging sejak tadi.
"Papa belum makan loh""Nana yang masak"
"Eh jangan"Jeno menarik nafasnya karena cukup melelahkan dengan kondisi Jaemin yang seperti murka karena tidak diberi makan.
"Papa daging lagi""Iya iya, ini"
Jaemin menyuapkan daging di mangkuk yang ada dihadapannya, membiarkannya Jeno untuk makan beberapa suapan dulu.***
"Na Jaemin!"pekik Jeno karena Jaemin berlari setelah Jeno melepaskan baju nya. Dia hanya mengenakan celananya lalu berlari menghindari kejaran sang papa
"Ayolah Na, nanti masuk angin""Oh..Nana mau disuntik ya?"
"No no!"Jaemin buru-buru lari masuk ke kamar mandi karena takut. Jeno menggulung lengan bajunya lalu masuk ke kamar mandi untuk memandikannya si kecil.
Sesekali juga Jaemin mencipratkan air pada wajahnya dan tidak mau diam.
"Kamu ini astaga"Jeno menahan tangan Jaemin lalu menatap anaknya itu.
"Nana jelek""Gak! Nana ganteng!"
"Jelek, Nana jelek..Nana jelek.."
"Papa jelek"Jeno diam seribu bahasa saat Jaemin berkata seperti itu
"Papa gak jelek loh ya, kalau papa jelek artinya Nana juga jelek. Kan Nana anak papa""Nana punya mama"Jaemin menjulurkan lidahnya mengejek Jeno.
"Oh..jadi Nana tidak mau makan daging lagi ya?"Jeno tersenyum miring saat anaknya langsung menurut, "Papa ganteng"
"Tutup matamu"titah Jeno lalu mengguyur Jaemin, membersihkannya shampoo di kepala Jaemin.
"Na""Hm?"
"Mau lihat.. barang-barang paman Nana tidak?"
***
Jeno menaruh kotak yang cukup besar diatas lantai. Jaemin yang sudah mandi dan mengenakan piyama anak bebek berwarna kuning langsung membuka tutup kotaknya.
Banyak sekali barang-barang yang Na Jaemin simpanYang menarik perhatiannya pertama kali yaitu sebuah kertas yang sengaja dibingkai dengan cantik.
Gambaran Na Jaemin dulu saat Jeno memintanya untuk menggambar.
"Punya Nana"
KAMU SEDANG MEMBACA
Call Him Nana
Fanfiction[Sequel dari 'Sweet Night'] Tepat di tanggal 13 Agustus, Seseorang lahir dan menambah cerita dihidup nya. Membuatnya bisa kembali merasakan sosok seseorang yang berharga di hidup nya "Kalian percaya adanya reinkarnasi?" [Cerita yang paling panjang y...