69. Ulang tahun pernikahan mama dan papa

759 115 12
                                    

Jaemin menatap berbagai barang yang ada di rak dihadapannya, bingung memilih hadiah untuk kedua orangtuanya.
"Nana udah milih hadiahnya belum?"

"Paman echan..aku cuma punya uang segini. Gak cukup"Jaemin menunjukkan beberapa lembar uang, simpanannya dari usaha menyisihkan sebagian uang jajannya. "Paman tambahin uangnya gak papa, pilih aja mau yang mana"

"Kalau ditambahin itu bukan murni hadiah dari aku dong"

"Gak papa, anggap paman ngasih kado ulang tahun kamu. Pilih aja mau yang mana"Jaemin terlihat menatapi lagi jajaran barang-barang yang menarik perhatiannya itu, ia tersenyum ada ide melintas di kepala lalu menatap Haechan yang juga sibuk memilih hadiah untuk temannya itu. "Paman, belikan aku buku gambar saja"

***

Somi tersenyum melihat kue yang dipesannya sudah jadi. Kue dua tingkat berwarna putih itu sudah seperti kue pernikahan. Dipuncaknya terdapat miniatur sepasang kekasih yang tampak indah, ditambah ditengah-tengah ada miniatur anak kecil yang merupakan Na Jaemin serta hiasan-hiasan lainnya yang membuat kue itu benar-benar cantik.
"Kuenya bener-bener bagus, hebat kamu milihnya"

"Iya dong, namanya juga Somi"Mark tersenyum puas melihat kuenya. Semua orang terdekat Jeno dan Xiyeon memang merencanakan perayaan ulang tahun pernikahan pasangan suami istri yang harmonis itu. Karena setiap Mark atau Haechan merayakan ulang tahun pernikahan, Jeno lah yang menjadi orang pertama mengucapkan selamat serta mengirimkan kue.

"Yaudah ayo, kuenya nanti dianterin kan?"

"Iya"Somi menggendong Areum lalu keluar tldari toko kue lebih dulu. Mark mendapat pesan dari Jong-hoon jika kekurangan hiasan dan meminta tolong untuk membelinya.
Jong-hoon dan So Hee berada di taman yang sudah mereka sewa, mendekorasi taman itu dengan hiasan dan pernak-pernik yang begitu indah nan cantik. Dekorasi yang hampir semuanya berwarna putih itu diharapkan akan membuat Jeno dan Xiyeon kembali mengingat hari pernikahan mereka.
11 tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk membina rumah tangga, ditambah dengan hadirnya Na Jaemin yang kadang membuat mereka kerepotan.

Sementara Haechan dan Soo Yeon sibuk membungkus hadiah. Jaemin tengah menggambar di buku gambar yang baru ia beli dengan uangnya, ia memaksa Haechan agar mengizinkan dirinya yang membayar buku gambarnya.
Jaemin tau hadiahnya begitu sederhana, namun hadiahnya itu murni darinya, dengan uang jajan yang sudah ia kumpulkan.
Padahal niatnya ia ingin membeli gelas seperti yang Soo Yeon beli. Di masing-masing terdapat gambar Jeno dan Xiyeon. Tapi sepertinya ia harus lebih banyak mengumpulkan uang.

"Wah.. gambarnya bagus banget"puji Jong-hoon mengusap kepala Jaemin. Kakek dari Na Jaemin itu menempelkan pita berwarna biru di sampul buku gambar Jaemin yang berwarna putih. "Sudah!"

Jong-hoon menutup buku gambarnya lalu membisikkan sesuatu yang diangguki oleh Jaemin. Anak itu menuliskan sesuatu dengan krayon berwarna-warni merah lalu memperlihatkan buku gambarnya pada Jong-hoon. "Sip! Sembunyikan dulu, nanti ketahuan sama papa mama"

"Oke"
Jaemin bangkit dari duduknya untuk menyembunyikan buku gambarnya. Senyumnya semakin lebar begitu melihat Somi dan Mark datang dengan kue pesanannya.
"Wah gila..kuenya bagus banget"ucap Haechan tak percaya melihat kuenya.

"Makanya aku gak mau ngajak kamu buat ngambil kuenya. Bisa-bisa nanti kuenya dipotong duluan sama kamu"cibir Somi menyuruh Areum untuk bermain dengan Jaemin dulu karena mau membantu menyelesaikan dekorasi.
Kue itu diletakkan di atas meja bertaplak putih, dibelakangnya sudah ada flower gate, dengan foto-foto Xiyeon, Jeno dan Jaemin yang digantungkan dengan tali.

Call Him NanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang