22. Gak mau sekolah

1.4K 187 20
                                    

Jaemin terbangun dari tidurnya. Ia berbalik lalu turun dari kasur perlahan hendak pergi ke kamar Jeno.
Keadaan rumah cukup gelap dan sepi, sesekali anak menggemaskan itu menatap ke segala arah berharap tidak ada sepasang mata berwarna merah yang memperhatikannya,
Fantasi anak-anak jika baru selesai menonton film horor. Maka lebih baik biarkan mereka menonton Mickey mouse atau film anak lainnya.

"Papa.."lirih si kecil menepuk pelan tangan Jeno dengan tangan kirinya
Dengan mata yang masih sesekali tertutup ia terus membangunkan Jeno sampai tiba-tiba tubuhnya diangkat dan didudukan diatas pangkuan.
"Kenapa? Mimpi buruk?"

"Sakit.."Jeno menggenggam tangan Jaemin lembut, meniupnya sembari memeluk tubuh Jaemin.
Sesekali juga ia bersenandung agar Jaemin kembali tidur.
"Benar ya..rumah sakit bukan tempat untuk anak-anak berkeliaran"

Jaemin belum juga tertidur dan membuat Jeno menggendongnya.
Untungnya pintu kamarnya dan pintu kamar Jaemin tidak tertutup jadi Jaemin tidak perlu mengetuk-ngetuk dulu.
Dengan langkah pelan ia menuruni setiap anak tangga sembari terus menepuk punggung Jaemin.
Jam 3 pagi dan Jaemin bangun hanya karena tangannya sakit, Jeno tidak yakin jika hanya karena itu.

"Pa.."

"Hm?"

"Nana sayang papa"ucap si kecil lalu kembali tertidur. Tangannya lebih erat memeluk leher Jeno dengan pipi yang ia sandarkan pada bahu Jeno.
"Papa juga..sayang Nana"

***

"Nana gak mau pergi sekolah!"rengek Jaemin dengan matanya yang sudah sembab, drama anak pagi-pagi ya seperti ini.
"Nana bilang mau jadi kayak papa, artinya harus rajin masuk sekolah"

"Gak mau, hiks.."Jeno memikirkan bagaimana caranya agar Jaemin tetap masuk sekolah, ia tersenyum kecil dan mendekat pada Jaemin.
"Kalau papa nungguin Nana sampai pulang disekolah, mau?"

"Kamu bukannya harus kerja?"

"Ada Hyunjin, kalau ada apa-apa juga dia nelpon nanti. Yaudah, sekarang kita berangkat sekolah mau kan?"Jaemin mengangguk lalu turun dari sofa.
Ia berlari lebih dulu keluar rumah,
"Kamu ke rumah sakit hari ini?"

"Iya, Soo Yeon eonnie gak masuk, hati-hati ya"Jeno mengangguk, dengan kotak bekal berbentuk Dinosaurus milik Jaemin yang tertinggal akhirnya pergi mengantarkan Jaemin ke sekolah.
Saat sampai sudah banyak murid yang datang, untung nya tidak terlambat.
"Nanti Nana makan ya bekal nya, kasihan mama udah buatin buat Nana"

"Papa gak pulang kan?"

"Iya, papa nunggu Nana sampai pulang sekolah"
Jaemin meraih telapak tangan Jeno yang lebih besar dari kedua tangannya lalu mengaitkan jari kelingking kecilnya.
"Udah, sana masuk ke kelas. Bu guru udah nungguin"

Jaemin mengangguk lalu berlari menuju kelasnya, meninggalkan Jeno yang akan menunggu di taman seorang diri.
Cuaca hari ini tidak terlalu panas bahkan saking menikmatinya suasana Jeno jadi tidak sadar jika bel istirahat sudah berbunyi.
Beberapa anak berlari menuju taman dan bermain bersama, anehnya tidak ada Jaemin disana.

Cepat-cepat ia melihat ke kelas, betapa terkejutnya Jeno melihat Jaemin hanya duduk sendirian di kelas.
Memakan bekalnya sendiri. Jeno menggeleng pelan, ia enggan melihat Jaemin kembali tidak punya teman seperti dulu.
Jeno mengurungkan niatnya saat hendak masuk ke kelas ketika salah satu murid duduk disebelah Jaemin, dirinya juga bawa bekal.
"Wah..Nana bawa kue"

Call Him NanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang